10/6/17

Kiat Merencanakan dan Mengelola Keuangan

🍇🍒Cemilan Rabu #8.4🍒🍇

Institut Ibu Profesional Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2017 diundang untuk menghadiri peluncuran *Gerakan Indonesia Cerdas Finansial* Sebuah gerakan nasional yang didukung OJK guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. IIP diundang karena pelaksana menyadari peranan ibu penting dalam mendidik anak-anak cerdas finansial sejak usia dini.
Materi yang diberikan pada seminar tersebut, dirasa pas dengan materi kita kali ini. Kami hadirkan resume seminar, semoga bermanfaat bagi teman-teman peserta kelas Bunda Sayang.

🍁☘🍁☘🍁☘🍁☘🍁☘

*Kiat Merencanakan dan Mengelola Keuangan*

Oleh bpk Eko P Pratomo

Perencanan keuangan penting dipahami setiap orang karena berdasarkan survey OJK, tingkat financial literacy Indonesia terendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Rendahnya literasi keuangan ini tidak hanya berdampak pada keluarga namun juga berpotensi menyebabkan krisis ekonomi suatu negara. Misalnya saja rendahnya kesadaran menabung bisa menurunkan tingkat pembangunan nasional.

Berikut 9 kiat dalam merencanakan dan mengelola keuangan.

1⃣Pentingnya memiliki mimpi.
Setiap keluarga perlu punya impian. If you lose6 your dreams, you have lost your life. Maka milikilah impian untuk keluarga kita, misalnya pendidikan tinggi, rumah, dll.

2⃣ Buat Prioritas dalam Budget Rumah Tangga
Jika pendapatan adalah 100% maka 20% atau lebih dimasukan ke pos tabungan. 40 - 70 % merupakan pengeluaran prioritas seperti biaya rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan, sosial.
0 - 30% merupakan pengeluaran tambahan seperti hiburan atau liburan.

3⃣Miliki neraca keuangan keluarga.
Tiap keluarga perlu memahami kondisi keuangan keluarga, caranya dengan membuat data tertulis berapa aset atau kekayaan dan berapa kwwajiban / hutang.

4⃣Miliki dana darurat
Dana darurat adalah dana yang disiapkan6 stand-by untuk kondisi darurat misalnya saat kita kehilangan pendapatan, orang tua sakit, rumah bocor, dan lain lain yang bukan merupakan budget rutin.

5⃣Memiliki proteksi asuransi

6⃣Jika berhutang maka perlu memiliki management hutang yang sehat. Seperti kesanggupan bayar maksimum 30% dari pendapatan. Jangan pernah berhutang melebihi 30% ini. Kemudian perhatikan juga jangka waktunya sesuai penggunaan dana.
7⃣Hati-hati menggunakan kartu kredit

8⃣ Belajar untuk berinvestasi

9⃣ Selalu Bersyukur
Kuatkan mental merasa bersyukur atas apa yang sudah dimiliki dan perbanyak bersedekah.

Sebagai penutup, ada kalimat yang mengingatkan kita agar lebih meningkatkan kecerdasan finansial:
*"Sejak kecil kita diajarkan sekolah dan bekerja untuk mencari uang tapi kebanyakan dari kita tidak diajari bagaimana cara mengelola uang"*
-Eko P Pratomo-

_Materi ini disampaikan pada event Gerakan Indonesia Cerdas Financial, tanggal 22 Agustus 2017 di Soehanna Hall, Energy Building. Bapak Eko P Pratomo adalah pendiri Syamsi Dhuha Foundation, sebuah lembaga finansial sosial untuk   penyandang lupus_

*/Tim Buku Fasilitator Bunda Sayang Nasional/*

Aliran Rasa Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini

Bismillahirrahmanirrahim..

Di level ke delapan Kelas Bunda Sayang kali ini topiknya adalah tentang Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini yang disesuaikan dengan usia anak peserta kelas. Karena Fikriy masih berusia 4 tahun dan belum mengenal dan dikenalkan tentang konsep uang, namun sudah memiliki sedikit pemahaman tentang konsep keinginan dan fungsi uang. Contoh sederhananya, jika ingin es krim, maka Fikriy akan meminta kepada ayah atau ummi untuk membelikan ke warung, membayar uang belanja sayuran kepada tukang sayur harian yang lewat di depan rumah, dan sebagainya. Sehingga di level kali ini, ummi sedikit menambah fokus kepada Maha Pengatur dan Pemberi Rezeki yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Dengan bermodalkan celengan tabungan yang sudah ada, selama 10 hari ummi mengajak Fikriy untuk membiasakan menabung berapapun jumlahnya, dengan mengucapkan bismillah semoga menjadi rejeki yang barokah. Kemudian kami juga mendiskusikan akan dipergunakan untuk apa uang tersebut. Karena masih anak-anak, cita-citanya masih berputar pada dunia mainan. Namun ada juga momen yang mengharukan ketika ummi mengajak Fikriy menyisihkan sebagian untuk orang miskin, dia bertanya mengapa orang itu ada yang miskin. Dan di sinilah kesempatan yang membuka mata hati ummi untuk menanamkan dialog ketauhidan sejak dini tentang konsep harta dalam agama Islam. Ummi bersyukur dalam kelas BunSay kali ini bersinggungan dengan topik rejeki yang banyak di antara kita yang tertipu untuk mengejarnya di dunia dengan melupakan bahwa rejeki itu sudah diatur bahkan sejak manusia berada di dalam rahim seorang ibu.

Perjalanan kami tentang konsep harta dalam Islam masih panjang dan banyak pe er yang mesti dikerjakan, terutama bagi ummi dan ayah sebagai orang tua yang harus banyak belajar kembali tentang ikhtiar menjemput rejeki dan menggunakannya dengan amanah. Mudah-mudahan ikhtiar kami membimbing anak-anak agar tumbuh imannya dalam hati bahwa rejeki itu tidak akan tertukar, namun harus ada ikhtiar dalam menjemputnya, dan menggunakannya untuk bekal di akhirat nanti, dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seperti semboyan IIP, rejeki itu pasti, kemuliaan itu wajib dicari

9/29/17

T10H Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Level 8 Day 10

Bismillahirrahmanirrahim..

Ada kegiatan apa hari ini :

Hari ini kami sekeluarga mengunjungi TMII untuk menghadiri pernikahan kolega di kantor ayah yang lama. Sudah cukup lama sejak terakhir kami ke TMII yang pada waktu itu sedang long weekend serta hujan cukup deras sehingga kami terjebak macet dan tidak bisa menikmati wahana di sana seperti waktu biasa. Memori Fikriy akan lokasi ini masih cukup kuat, seperti dia ingat waktu naik monorail, mengunjungi museum transportasinya dan sebagainya. Sejak malamnya, ummi sudah mulai sounding anak-anak agar siap mengikuti tamasya singkat (walaupun tidak ada agenda khusus ke anjungan di TMII karena ayah masih harus bekerja freelance di rumah).

Dalam perjalanan, Fikriy tiba-tiba mengingatkan ummi tentang tayangan komersial sebuah merek biskuit coklat yang sedang tayang di televisi, apalagi saat jeda komersial di program kartun anak-anak, iklan tersebut lumayan sering tampil. Tanpa sengaja, ummi pernah berujar menginginkan biskuit coklat tersebut. Dan Fikriy menangkap pesan tersebut pada hari ini. Sambil berbisik ketika kendaraan sudah mulai bergerak, Fikriy mengingatkan apakah ummi mau biskuit coklat, dan kalau mau jangan lupa titip sama ayah untuk berhenti sebentar di minimarket.

Kami tidak membudgetkan khusus untuk jajan ke minimarket ketika ayah tidak ada di rumah, karena ummi berusaha untuk pelan-pelan mengurangi frekuensi berbelanja di minimarket (sebisa mungkin berbelanja di pasar tradisional atau warung non franchise) kecuali ketika bersama ayah dan dalam keadaan bepergian seperti hari ini. Akhirnya sepulang dari pernikahan teman kantor ayah, kami pun berhenti di minimarket terdekat dan Fikriy ikut turun bersama ayah dan Dede dari kendaraan untuk membeli biskuit coklat yang dimaksud.

Ternyata biskuit yang dimaksud belum tersedia, mungkin juga karena produk baru, dan akhirnya diganti dengan biskuit rasa vanilla. Ketika selesai berbelanja, Fikriy bilang kalau ayah juga membelikan es krim untuknya dan dede. Jajannya makin banyak deh hihi. Tapi ummi pikir-pikir biarlah diberikan reward es krim sebagai hasil kerja kerasnya menabung selama 10 hari ini. Oiya, di mobil kebetulan ada beberapa uang kecil untuk parkir, dan sambil meminta izin Fikriy bilang kalau uangnya akan ditabung sepulangnya di rumah.

Alhamdulillah, walaupun masih harus terus melewati fase latih - percayai - jalani - supervisi - latih lagi, Fikriy memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menabung. Tugas ummi dan Fikriy selanjutnya adalah menjadikan kebiasaan baik ini untuk menambah rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah ta'ala..

T10H Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Level 8 Day 9

Bismillahirrahmanirrahim

Ada kegiatan apa hari ini :

Setiap sore menjelang ashar biasanya rumah kami dilewati penjual roti dan donat kampung yang memiliki ciri khas dari terompet kecilnya. Dulu secara tak sengaja, ketika kami sedang berada di depan pagar, lewatlah sang penjual roti ini yang ternyata harganya selain cukup murah, rasanya juga enak dan mudah-mudahan aman untuk anak-anak (soalnya ummi jarang beli jajanan pasar hihi). Entah kenapa Fikriy beberapa hari belakangan, memiliki permintaan untuk membeli donat kampung ini.

Akhirnya kami sepakati untuk membeli donat dan roti jika penjualnya lewat hari ini. Hanya ummi memberi catatan kepada Fikriy untuk menyegerakan tidur siang agar bisa bangun saat suara terompet penjual berbunyi. Hanya saja ternyata sampai azan Ashar, Fikriy belum juga tidur dan tidak ada tanda-tanda penjual donat melewati rumah kami. Akhirnya karena kelelahan, Fikriy pun tertidur beberapa saat setelah azan Ashar. Hujan pun akhirnya turun dengan sangat lebat, alhamdulillaah. Mungkin ini juga penyebab penjual donat yang sehari-harinya berjalan kaki menjajakan dagangan, belum lewat dari tadi.

Menjelang Maghrib, anak-anak yang kelelahan bermain masih tidur dan sayup-sayup dari jauh baru terdengar suara terompet penjual donat. Namun karena posisi ummi yang masih mengelon anak-anak, ketika penjual melewati rumah, akhirnya ummi cuma bisa bergumam dalam hati, mungkin belum rejeki untuk membeli donat meskipun sudah ditunggu-tunggu sejak beberapa hari lalu.
Kepada Fikriy ummi jelaskan kalau tadi penjual donat sudah lewat namun tidak bisa dipanggil karena posisi kami semua sedang di kamar tidur.

Alhamdulillah Fikriy bisa mengerti dan tidak ngambek karena kami belum jadi membeli donat. Malam harinya sebelum tidur, Fikriy kembali menyelipkan tabungan yang kami siapkan untuk membeli donat tadi...

9/28/17

T10H Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Level 8 Day 8

Bismillahirrahmanirrahim

Ada kegiatan apa hari ini :

Hari ini Fikriy tiba-tiba minta dibelikan es krim ke minimarket di dekat rumah. Sudah cukup lama dari terakhir kami makan es krim sih kalau diingat-ingat, tapi ummi suka merasa lebih boros kalau bersama anak-anak ke minimarket. Soalnya pasti membeli barang atau jajanan yang sebelumnya tidak direncanakan apalagi kalau ada promo hihi. Mungkin juga karena cuaca yang cukup panas beberapa hari terakhir sehingga ketika melihat tayangan komersial es krim maka Fikriy pun jadi tergugah untuk memakannya.

Ummi beralasan kalau uang tabungan Fikriy tidak dipakai untuk jajan tapi untuk keperluan yang disepakati dari awal, dan sedikit disisihkan untuk infaq shadaqah. Kemudian ummi menawarkan kalau nanti ayah bersedia, bisa titip sama ayah ketika pulang dari kantor. Padahal ummi berpikir mungkin anak-anak keburu tidur karena beberapa hari belakangan ayah pulang cukup larut dengan banyaknya pekerjaan di kantor.

Ternyata janji yang diucapkan oleh orang dewasa begitu kokohnya membekas dalam jiwa seorang anak kecil.  Baik Fikriy maupun Mahira, keduanya sama-sama gigih menunggu kepulangan ayah dari kantor demi mendapatkan es krim meskipun jam menunjukkan pukul 21.30 WIB lebih. Alhamdulillah, Fikriy bisa diajak untuk bersabar menahan keinginan untuk membeli es krim sepanjang hari dan sebagai hadiahnya mereka berdua asik makan es krim di malam hari.
Tak lupa kami menutup malam ini dengan menyisihkan uang untuk dimasukkan ke dalam tabungan...

9/26/17

T10H Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 7

Bismillahirrahmanirrahim

Ada kegiatan apa hari ini :

Hari ini ketika menonton ummi sedang menonton berita di televisi yang menayangkan tentang kehidupan masyarakat miskin, pelan-pelan ummi sisipkan tentang betapa kami harus lebih banyak bersyukur dengan keadaan sekarang, memiliki sandang, pangan dan papan yang sangat layak jika dibandingkan dengan kehidupan orang-orang yang kurang beruntung.
Kemudian Fikriy bertanya orang miskin itu seperti apa? Maka ummi jelaskan bahwa orang miskin itu adalah orang-orang yang memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam hidupnya sehari-hari, misalnya untuk makan tidak seperti kita yang bisa makan apa saja yang diinginkan, atau bepergian kemana saja yang diinginkan. Mereka harus mendapatkan perhatian dan uluran tangan orang-orang yang diberikan karunia rejeki oleh Allah ta'ala.

Lantas Fikriy bertanya mengapa orang tersebut miskin? Makin susah aja ya pertanyaan yang harus ummi jawab hehe, namun sebisa mungkin ummi berikan jawaban pada saat itu agar terjadi dialog-dialog ketauhidan sejak dini.
Rejeki adalah salah satu yang sudah ditetapkan oleh Allah ta'ala ketika masih berada di dalam rahim seorang ibu, dan dengan rejeki itu pula Allah memberikan ujian apakah seseorang itu akan semakin bersyukur atau bertambah ingkar. Jadi ummi jelaskan juga kalau kita harus lebih banyak bersyukur karena Fikriy memiliki ayah, ummi yang menyayangi dan melindunginya setiap saat.

Kemudian ummi bertanya, bagaimana kalau tabungan Fikriy nanti diberikan kepada orang miskin? Jawabannya membuat ummi tersenyum dalam hati karena begitu polosnya dia menjawab, sedikit nanti dibelikan mainan dan sisanya untuk menolong orang miskin ya, ummi.
Ah, betapa sebenar-benarnya masih banyak tugas yang harus ummi selesaikan, ilmu yang sedikit ini harus ummi transfer kepada engkau, anakku. Agar nanti hidup dengan penuh manfaat dari rejeki yang diberikan Allah ta'ala.

Akhirnya kami menutup dialog malam tersebut dengan menabung sambil diniatkan untuk menyisipkan sebagian kepada orang yang membutuhkan...

9/25/17

T10H Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 6

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Ada kegiatan apa hari ini

Hari Ahad ini, ummi dan ayah mengajak anak-anak untuk mengunjungi sahabat kecil ummi yang baru saja melahirkan anak ketiganya minggu lalu. Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh dan alhamdulilah anak-anak semuanya sangat kooperatif sejak ummi tinggalkan dari pagi karena ummi kuliah dua mingguan hingga Zuhur. Dalam perjalanan dari kampus ummi hingga ke Ciputat, anak-anak tertidur di dalam kendaraan hingga sampai di lokasi dan tidak rewel ketika ketika turun dari kendaraan. Biasanya kalau habis bangun tidur dan kaget karena sampai di tempat tujuan, beberapa anak menjadi lebih rewel termasuk anak-anak ummi. Namun Alhamdulillah kali ini ummi bisa bernafas lega hihi.

Sesampainya di lokasi, anak-anak cukup kooperatif dan bermain bersama kedua anak sahabat ummi yang kebetulan memiliki kolam bola berisi banyak sekali mainan. Jadi Fikriy dan Mahira seperti terkena magnet dan langsung nempel dengan mainan. Segera saja mereka langsung menemukan mainan favorit masing-masing. Fikriy ummi perhatikan menyukai 2 jenis truk kontainer mini yang ada di kolam bola tersebut. Selama ummi bercengkerama dengan sahabat, sepanjang itu pula dia asik memainkan mainan tersebut. Hingga akhirnya kami pulang di dalam kendaraan Fikriy masih  menyebut-nyebut kedua mainan tersebut dan betapa ia menginginkan kedua mobil itu. Akhirnya ia berhenti ketika tertidur dan kami sampai di rumah ketika malam sudah cukup larut.

Esoknya, Fikriy masih menyebut dua mainan tersebut dan minta dibelikan yang sama. Padahal di rumah sudah ada jenis mainan yang bahkan ukurannya jauh lebih besar dari punya anak sahabat ummi. Pelan-pelan ummi jelaskan bahwa mainan yang sudah ada di rumah jumlahnya lebih dari cukup untuk digunakan, bahkan Fikriy memiliki jenis mainan yang berukuran lebih besar. Awalnya Fikriy masih beralasan dia mau yang sama persis. Namun ummi jelaskan kalau mainan yang ada di rumah masih bisa dimainkan dan kalau masih mau mainan yang sama bisa dilakukan kalau kami berkunjung kembali ke rumah sahabat ummi.

Poin penting yang ingin ummi tekankan adalah agar Fikriy bisa memahami antara keinginan dan kebutuhan, karena di dalam kehidupan manusia jika semua keinginan kita ikuti maka tidak akan pernah usai dikejar. Sementara seorang muslim yang baik adalah muslim yang tidak mubazir karena itu adalah perbuatan yang disukai syaitan. Alhamdulillah akhirnya diskusi bisa ditutup dengan cukup baik dan kami akhirnya memasukkan uang ke dalam tabungan Fikriy.

9/22/17

T10H Level 8 Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 5

Bismillahirrahmanirrahim

Ada kegiatan apa hari ini :

Hari ini setelah menabung seperti biasa, ada kejadian yang cukup menarik ketika setelah menonton Upin dan Ipin. Di dalam cerita episodenya tersebut, ada yang pas sekali dengan tantangan game level 8 ini yaitu ketika Upin dan Ipin bekerja keras untuk menghasilkan uang dengan cara berjualan es buah buatan Kak Ros dan uang hasil bekerja tersebut ditabung di sebuah bank.

Bagi ummi sendiri, menabung di bank untuk seusia Fikriy masih belum dilakukan, namun yang menarik adalah dalam proses menjemput rezeki tersebut, Upin dan Ipin menabung seperak demi seperak uang ke dalam tabungan nya dan diisi hingga penuh. Ketika sudah cukup penuh, mereka pun sempat tergoda untuk membuka celengan tersebut namun dihalangi oleh kak Ros yang akhirnya mengajak mereka untuk membuka celengan dan memasukkan nya ke dalam tabungan di sebuah bank beserta kartu yang kurang jelas apakah itu kartu debit atau kartu penanda saja.

Entah kenapa setelah menonton episode tersebut, Fikriy lantas menuju celengannya dan kemudian meminta ummi membukanya. Ketika ditanya mengapa ingin membukanya, Fikriy menjawab untuk membeli mainan. Kemudian ummi jelaskan bahwa celengannya bisa dibuka namun nanti kalau sudah waktunya alias sudah penuh, sehingga bisa digunakan untuk membeli mainan seperti yang diinginkan di awal ketika kami mulai menabung. Alhamdulillah bisa dibujuk dan mengerti akhirnya celengan selamat deh hehehe.

9/21/17

T10H Level 8 Mendidik Anak Cerdas Finansial Day 4

Bismillahirrahmanirrahim...

Ada kegiatan apa hari ini :

Hari Sabtu ini kami sekeluarga refreshing sebentar untuk makan siang di luar. Dari semalam sebenarnya Fikriy bertanya apakah boleh makan mie udon kesukaannya yang sudah cukup lama tidak kami kunjungi. Alhamdulillah karena ayah masih ada waktu sampai sebelum bekerja freelance di saat weekend dan akhirnya kami memilih pergi ke mall yang terdekat untuk menghemat waktu.

Sesampainya di sana, anak-anak langsung makan mie udon porsi anak dengan semangat. Fikriy mungkin saking senangnya makan pelan-pelan sambil menikmati mie nya, hihi.
Oiya di mall ini juga ada kereta api yang bisa dinaiki di lantai paling atas, dan begitu sampai di parkiran mobil, Fikriy lantas request tambahan untuk naik kereta api Cho Cho train selepas makan mie udon. Tentunya ini di luar kesepakatan awal.

Jika ada permintaan tambahan seperti ini, biasanya ummi selalu menyerahkan kembali kepada ayah yang pasti langsung didengarkan anak-anak. Ternyata ayah sepemikiran dengan ummi, naik Cho Cho train nya tidak kali ini ya, kata ayah. Kan sudah makan mie udon, kapan-kapan lagi ke sini untuk naik kereta api.
Sambil berbisik-bisik Fikriy bertanya pada ummi, boleh ya naik Cho Cho train habis makan mie udon, namun ummi jelaskan kalau ayah uangnya hanya cukup untuk makan mie udon seperti permintaan pertama Fikriy.

Namun Fikriy ternyata berargumen kan ayah bisa ambil uang dulu di ATM, wah kok sudah bisa berpikir seperti ummi ya hihi. Ummi jelaskan lagi kalau uang di ATM nya tidak cukup kalau sekarang mau main Cho Cho train, jadi sabar saja sampai ayah mengajak kembali ke tempat ini.
Argumen kedua yang Fikriy bilang dengan setengah membujuk adalah dengan menggunakan uang tabungan Fikriy. Aha, lho ternyata konsep menabung dan menggunakan untuk kegiatan konsumsi sudah terpikirkan olehnya. Namun kembali ummi jelaskan bahwa uang tabungannya boleh digunakan untuk membeli mainan seperti tujuan awal.

Akhirnya mungkin Fikriy bisa memahami penjelasan ummi, dan tidak ngambek setelah kami selesai makan mie udon. Sesampainya di rumah tak lupa Fikriy menabung kembali ke tabungannya.

9/19/17

Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Dapat Menjadi Bekal Yang Berharga di Masa Depannya

🌭🍟🍷 *Cemilan Rabu #8.2* 🍫🍨🍿

*Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Dapat Menjadi Bekal Yang Berharga di Masa Depannya.*

Di tengah arus kompleksitas perubahan zaman dan gemuruh publikasi korupsi negeri ini, orang tua dituntut lebih cerdas mendidik anaknya. Tentunya kita tidak sudi melihat anak tumbuh sebagai koruptor yang menyengsarakan.

Dari situ, selain membesarkan anak yang sehat secara fisik dan emosional, orang tua juga wajib mendidik anak secara benar.

Karena, mendidik anak bukan berarti mengabulkan setiap keinginannya. Tetapi, bagaimana orang tua mampu memberi teladan dan mengenalkan anak segala akhlak terpuji, terutama pengajaran kecerdasan finansial.

Maraknya lalu lintas rayuan iklan di segala media bisa mendikte anak menjadi pribadi yang konsumtif dan hedonis.

Namun, orang tua tak perlu khawatir, ketika anak sejak dini sudah dilatih kecerdasan finansialnya. Maka hasilnya, anak akan menjadi pribadi yang tangguh dan cermat dalam mengelola uang.

Di sinilah, peran orang tua sangat vital, mengingat “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, sehingga *teladan orang tua menjadi pelajaran pertama bagi anak.*

Hal ini terbukti efektif menciptakan perubahan perilaku anak-anak agar tak terlena dengan uang. Karena, *mengajarkan anak tentang uang secara benar dapat membentuknya menjadi pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kewirausahaan.*

Mulai dari cara mengenalkan uang, menabung, berhemat, dan mengajarkan bertanggung jawab dengan uang saku, dengan menggunakan panduan akan konsep *spesifik ( _specific_), terukur ( _measurable_), dapat dicapai ( _atainable_), realistis ( _realistic_) dan jangka waktu ( _time bound_).*

Perpaduan konsep itu akan meninggikan mentalitas dan spirit anak dalam mengelola uang demi hasilnya bagi masa depan.

Selain itu, Kak Seto dan Kak Lutfi memberi gambaran metode:
*"10/10/10/70 ( _Pay yours first_)."*

Arti angka tersebut menggambarkan besaran persentase pembagian dari total uang saku yang diperoleh anak.

Semisal, 10 % untuk beramal ( _pay your soul first_),
10 % menabung ( _pay your safe first_),
10 % investasi ( _pay your self first_),
dan 70 % untuk pengeluaran kebutuhan mendasar.

Lewat pelaksanaan konsep ini akan mendorong penguatan akhlak anak menyadari bahwa uang bukanlah alat tukar untuk membeli barang semata. Lebih dari itu, uang bisa dimanfaatkan sebagai relasi penguatan penentram jiwa dan nilai spiritual ketika disedekahkan secara ikhlas.

/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang Nasional/

📚Sumber bacaan:
"Financial Parenting" penerbit Nourabooks, Jakarta.
Penulis: Kak Seto Mulyadi dan Kak Lutfi Trizki.

T10H Level 8 Mendidik Anak Cerdas Finansial Day 3

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Hari ini sebelum ayah berangkat ke kantor, Fikriy mengingatkan ummi kalau belum menerima uang untuk ditabung. Wah, dalam hati ummi berujar Alhamdulillah Fikriy bisa inget duluan kalau kegiatan menabung hari ini belum disiapkan.

Jadi sebelum ayah berangkat ke kantor, tak lupa ummi libatkan peran ayah untuk mendukung kegiatan menabung dengan memberikan uang kepada Fikriy. Mandi juga belum selesai tapi Fikriy bersemangat mengingatkan ayah untuk menyisipkan uang kepadanya.

Oiya, sambil menyisipkan pesan ketauhidan, ummi usahakan tidak lupa mengingatkan agar Fikriy tidak lupa mengucapkan basmallah sebelum menabung.
Kemudian Fikriy bertanya kembali kenapa harus membaca bismillah ummi kalau menabung ?
Di usia Fikriy sekarang, ummi perhatikan banyak sekali kesempatan dialog tauhid yang bisa ditanam kepada anak. Jadi sebisa mungkin ummi kembalikan lagi agar semua tindakan yang baik dilakukan, agar dihitung menjadi amal shalih harus diawali dengan niat yang baik dan karena Allah ta'ala.
Dengan respon yang seadanya pada usia Fikriy, ia menjawab dengan mengangguk dan mengucapkan basmalah sebelum memasukkan lembaran kertas ke dalam tabungan.

9/16/17

T10H Level 8 Mendidik Anak Cerdas Finansial Day 2

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Hari Ahad ini ummi kuliah rutin bulanan di Parenting Nabawiyah, dan seperti biasa anak-anak sudah dikondisikan dari malam sebelumnya untuk mengantarkan ummi pagi-pagi ke lokasi belajar bersama ayah. Alhamdulillah sepanjang perjalanan kami sempatkan mengobrol apa saja, sekaligus ummi pesan agar nanti selama di rumah jangan lupa makan dan bermain bersama ayah.
Nah, sekaligus ummi tanyakan kepada Fikriy bagaimana kegiatan menabung nya, apakah sudah berdoa kepada Allah meminta apa yang diinginkan. Sambil malu-malu dijawab kalau hari ini belum ada uangnya yang mau ditabung, mi.. hihihi, lucu kalau melihat langsung ekspresi wajahnya. Ayah juga menanyakan Fikriy menabung mau dibelikan apa nanti, dan dijawab mau dibelikan mainan (jawaban yang masih konsisten sejak awal).
Sekitar 45 menit perjalanan hingga akhirnya ummi sampai di lokasi, dan sebelum turun dari kendaraan tak lupa ummi selipkan selembar uang untuk Fikriy, dan berpesan jangan lupa ditabung ya nanti setelah sampai di rumah.
Ketika siang menjemput, tak lupa ummi tanyakan kembali apakah uangnya sudah ditabung. Alhamdulillah Fikriy melaksanakan amanah yang ummi berikan.

Semangat terus, Fikriy!

9/15/17

T10H Level 8 Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 1

Bismillahirrahmanirrahim..

Ada kegiatan apa hari :
Malam hari menjelang tidur, sambil menunggu kepulangan ayah dari kantor, ummi membacakan satu buku tentang Zaid bin Tsabit untuk Fikriy dan Dede. Kisah Zaid adalah salah satu kisah inspirasi sahabat nabi yang memiliki kecerdasan dan berperan penting dalam pengumpulan mushaf al Qur'an sehingga bisa kita baca sebagai lembaran utuh yang tidak terpisahkan seperti sekarang ini. Sesudahnya, ummi mengajak fikriy untuk ngobrol santai tentang proyek di kelas Bunda Sayang tentang mengajarkan anak mengenai harta. Topik mengajarkan tentang harta kepada anak, adalah salah satu topik yang bermuara pada ketauhidan karena dengannyalah orang tua bisa mengenalkan Sang Pemberi Rezeki kepada manusia, dan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sajalah tempat meminta rezeki yang berkah.
Ummi kemudian bertanya kepada fikriy sedang menginginkan apa saat ini? Karena usianya yang baru 4th maka jawabannya sudah dapat ditebak tidak jauh dari mainan hihi.

Fikriy : "mas pengen kereta api besi ummi, kan mas belum punya yang bagus..", ujarnya

Ummi : "nah, kalau begitu, mas mintanya sama siapa donk?"

Fikriy : "sama Allah lah, kan ummi ga punya uang", jawabnya polos. Sambil ummi ketawa karena betapa jujurnya jawaban seorang anak.

Ummi : "Nah bener mas, kalau mau meminta sesuatu, hanya kepada Allah lah memohon, doain supaya ayah dan ummi agar diberikan rezeki yaa", kata ummi.

Besok inshaallah kami akan mulai berkenalan dengan proses menabung. Sebelumnya fikriy sudah cukup akrab dengan kenclengan jadi mudah-mudahan ketika besok mulai menabung, akan lebih semangat.

Semangat, mas Fikriy!

9/12/17

MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

*Tantangan 10 Hari*
*Level #8*
Periode 14 - 30 September 2017

*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*

Memahamkan anak-anak bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, itu dimulai dari ibu. Termasuk pengelolaan uang, membaginya kepada yang berhak, membedakan keinginan serta kebutuhan juga dimulai dari ibu. 

Yuk bertumbuh bersama anak dengan menjadi teladan, sehingga anak ikut belajar mengelola uang dan bertanggungjawab terhadap bagian rejeki yang didapatkan di dalam kehidupan ini.

🎎Bagi yang sudah menikah dan memiliki anak:
👶🏻Anak usia dini (<7th) 
buatlah proyek pengenalan menabung, proses menabung dan membelanjakan tabungan. Perkuat bahwa semua rejeki berasal dari Allah. Ceritakan pengalaman bunda dalam mengenalkan konsep rejeki pada si kecil melalui tulisan dan atau foto.

👦🏻Usia pra baligh (7-14th)
Jika anak mulai mengerti uang/ memasuki usia SD ajarkan anak untuk mulai memilah antara keinginan dan kebutuhan. Buatlah tabel keuangan sederhana dan dampingi anak saat melakukan pencatatan. Ceritakan pengalaman bunda dan ananda dalam pengelolaan keuangan ananda. Bunda juga bisa membuat proyek sederhana untuk memperkuat konsep kepemilikan dan pengelolaan uang bagi ananda. 

👱🏻Usia baligh (>14 tahun)
Jika anak sudah baligh atau sudah mulai mempunyai mimpi ajak anak menuliskan vision board dan mewujudkan mimpinya dengan membuat finansial planning. Dampingi dan beri semangat dalam menjalankan strategi dalam mendapatkan dan mengelola keuangan.

Bunda juga dapat menyertakan ananda dalam pengelolaan keuangan keluarga sebagai bagian pembelajaran bersama.

👩🏻‍💻Bagi yang sudah menikah belum memiliki anak serta bagi yang belum menikah
Ceritakan pengalaman anda dalam mengelola keuangan. Catatlah proses belajar membuat pencatatan keuangan dan membaginya ke dalam kantong belanja, infaq, dan tabungan. Identifikasi catatan keuangan Anda apakah sudah baik, perlu review ulang ataupun ada bocor halus dalam pengelolaannya.

💻 Bagi anda yang menggunakan blog, gunakan label:
Ibu Profesional 
Bunda Sayang
Level 8
Tantangan 10 Hari

🖥 Gunakan hashtag berikut saat pengumpulan tugas:
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Setorkan tugas anda dengan menggunakan link berikut:

http://bit.ly/BunSayLevel8Dpk

*Latih - percayai-jalani-supervisi-latih lagi*

9/11/17

MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI *Kelas Bunda Sayang Sesi 8*

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #8_

*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*

*_Apa itu Cerdas Finansial?_*

Menurut para ahli cerdas finansial adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan mengelola keuangan.

Apabila disesuaikan dengan konsep di Ibu Profesional bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, sehingga dengan belajar mengelola uang artinya kita belajar  bertanggungjawab terhadap bagian  rejeki yang kita  dapatkan di dalam kehidupan ini.

*_Apa pentingnya cerdas finansial ini bagi anak-anak?_*

Di dalam Ibu Profesional kita memahami satu prinsip dasar dalam hal rejeki yaitu,

_Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari_

Ketika anak sudah paham konsep dirinya, maka kita perlu menstimulus kecerdasan finansialnya agar :

_Kemuliaan Anak Meningkat_

dengan cara :

a. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut.

b. Anak bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan sendiri.

c. Anak terbiasa merencanakan (membuat budget) berdasarkan skala prioritas.

d. Anak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

e. Anak memiliki rasa percaya diri dengan pilihan "gaya hidup" sesuai dengan fitrahnya, tidak terpengaruh dengan gaya hidup orang lain.

f. Anak paham dan punya pilihan hidup untuk menjadi employee, self employee, bussiness owner atau investor.

_Bagaimana Cara Menstimulus Cerdas Finansial pada Anak_?"

1.Anak-anak perlu dipahamkan terlebih dahulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rejeki,  sangat luas dan banyak, uang/gaji orangtua itu hanya sebagian kecil dari rejeki.

Sehingga jangan batasi mimpi anak, dengan kadar rejeki orangtuanya saat ini.

_Karena sejatinya Anak-anak adalah milik Dia Yang Maha Kaya, bukan milik kita_

Sehingga kalau akan minta sesuatu yang diperlukan anak, mimpi sesuatu,  mintalah ke Dia Yang Maha Kaya, bukan ke manusia,  meski itu orangtuanya.

2. Ajak anak berdialog tentang arti KEBUTUHAN dan KEINGINAN

Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda

Keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda.

Bantu anak-anak membuat skala prioritas kebutuhan hidupnya berdasarkan dua hal tersebut di atas.

3. Setelah paham dengan prioritas kebutuhan hidupnya, maka latih anak untuk membuat "mini budget", sebagai bentuk latihan merencanakan berdasarkan skala prioriitas

Mini budget ini bisa dibuat 3 harian, 1 minggu atau 1 bulan bergantung pada kemampuan dan usia anak.

Dengan adanya mini budget ini anak akan berkomitmen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati, kemudian bertanggung jawab menerima konsekuensi apapun atas kesepakatan yang sudah dibuatnya

4. Anak dilatih mengelola pendapatan berdasarkan ketentuan yang diyakini oleh keluarga kita.

Contoh : Apabila mini budget sudah disetujui oleh orangtua, dana sudah keluar,  anak-anak akan belajar memakai ketentuan yang sudah disepakati keluarga misal kita ambil contoh sbb:

Hak Allah : 2,5 - 10% pendapatan
Hak orang lain : max 30% pendapatan
Hak masa depan : min 20% pendapatan
Hak diri sendiri : 40-60% pendapatan

5. Lakukan apresiasi setiap anak menceritakan bagaimana dia menjalankan mini budget sesuai kesepakatan.

Latih lagi anak-anak untuk membuat mini budget berikutnya dengan lebih baik.

Prinsipnya adalah : Latih - percayai-jalani-supervisi-latih lagi.

Ingat sekali lagi prinsip di Ibu Profesional

_for things to CHANGE, I MUST CHANGE FIRST_

Apabila kita menginginkan perubahan maka mulailah dari diri kita terlebih dahulu.

Maka sejatinya materi ini adalah proses kita sebagai orangtua agar cerdas finansial dengan cara _learning by teaching_ belajar mengajar bersama anak-anak. Jadi yang utama harus belajar tentang cerdas finansial ini adalah kita, orangtuanya, kemudian pandu kecerdasan finansial anak-anak kita sesuai tahapan umurnya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber bacaan

_Ahmad Gozali, Cashflow for muslim, 2016_

_Septi Peni Wulandani, Mendidik Anak Cerdas Finansial, bunda sayang, 2015_

_Eko P Pratomo, Cerdas Finansial, artikel Kontan, 2015_

9/9/17

Aliran Rasa Level 7 Bintang Keluarga

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah Tantangan 10 Hari kemarin tentang Semua Anak Adalah Bintang Keluarga berhasil diselesaikan setelah level keenam yang tidak sempurna kami kerjakan. Selama 10 hari itu pula banyak pelajaran bagi ummi pribadi tentang keistimewaan setiap anak yang harus terus diasah. Fikriy (4 th) misalnya yang kuat di audio visual ternyata memiliki kemudahan dengan gaya belajar yang sesuai dengan kekuatannya. Murojaah menjadi lebih mudah ketika dibantu dengan perangkat audio dan visual. Namun ketika saya mencoba dengan gaya belajar yang berbeda, terasa ada kendala dalam mencerna hal yang sedang dipelajari. Selain itu, saya dapati pula kalau Fikriy yang memiliki perhatian lebih ke hal-hal yang bersifat mendetail, memiliki perasaan yang lebih sensitif dan cepat tanggap. Pernah suatu hari, melihat umminya yang kelelahan dan terduduk di sofa ruang keluarga, dia berinisatif mengambilkan air minum untuk saya. Bagaimana tidak terharu melihat perhatian yang diberikan oleh anak seusia itu.
Begitu juga dengan adiknya Mahira 2 th, yang lebih cenderung ke kinestetik dan audio, lebih sering bergerak dengan lincah dalam melakukan aktivitas yang disukainya. Ia juga memiliki sifat petualang dengan keberanian dan kesukaannya mengeksplorasi berbagai hal baru.

Maka tugas ummi menjadi semakin terbentang luas, terutama dalam mengasah Discovering Ability masing-masing anak agar mereka menjadi ummat muslim yang memiliki hubungan personal, hubungan dengan Sang Pencipta Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mampu menjaga diri seiring dengan zaman yang akan mereka jalani di masa mendatang. Pesan dari Ibu Septi agar minat anak-anak dilatih hingga berusia 14 tahun supaya kita mengetahui mana hal-hal yang benar menarik minat dan mengetahui bakat mereka, menjadi salah satu pesan yang mengena pada diri saya. Seiring dengan perjalanan yang akan kami tempuh, ummi hanya bisa berdoa agar ketika mereka mengenal dan menyukai sesuatu hal yang bermanfaat nanti, mereka akan mengerjakannya dengan penuh niat semata-mata mencari ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Jagakarsa,
September 2017

9/3/17

Review Tantangan 10 hari Sesi #7

Aslm wr wb teman2....
semangat pagi....

_Review Tantangan 10 hari Sesi #7_

_Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional_

*DISCOVERING ABILITY*

Tantangan 10 hari yang sudah bunda lakukan di game level #7, kali ini berjaitan dengan "Discovering Ability".

Dua kata dalam bahasa inggris di atas, apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi panjang yaitu, kemampuan daya jelajah para orangtua dan guru selaku pendidik anak-anak untuk menemukan harta karun potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak.

Ada empat ranah yang sudah dilakukan oleh para Ibu Profesional di kelas bunda sayang ini  untuk melakukan proses pencarian potensi kecerdasan anak yaitu :

a. *Ranah intrapersonal (Konsep Diri)*

b. *Ranah Interpersonal (Hubungan dengan sesama)*

c. *Ranah Change Factor (Hubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan)*

d. *Ranah spiritual : (Hubungan dengan Sang PenciptaNya)*

Mari kita bahas satu persatu

1⃣ *Ranah Intrapersonal : KONSEP DIRI ANAK*

Konsep diri pada anak adalah suatu persepsi tentang diri dan kemampuan anak yang merupakan suatu kenyataan bagaimana mereka memandang dan menilai diri mereka sendiri .

Hal ini  berpengaruh pada sikap yang mereka tampilkan.

Konsep diri anak terbentuk melalui perasaan anak tentang dirinya sendiri sebagai hasil dari :

a.Interaksi dan pengalaman dengan lingkungan terdekat

b.Kualitas hubungan yang signifikan dengan orangtua dan keluarga terdekat

c.Atribut yang diberikan lingkungan terhadap dirinya.

Langkah-langlah yang wajib dikenalkan oleh orangtua dalam rangka proses mengenal konsep diri anak adalah sbb:

a. *Mengenal Allah dan ciptaanNya*

Anak yang makin mengenal dirinya pasti akan makin mengenal siapa penciptaNya

b. *Dilatih untuk membaca diri*

Dua fase penting dalam hidup  anak kita adalah ketika mereka  dilahirkan dan ketika mereka  menemukan jawaban mengapa mereka dilahirkan. Maka bantu anak-anak untuk meyakinkan dirinya sebagai ciptaan Allah yang terindah dan khalifah di muka bumi ini.

c. *Dilatih untuk membaca alam*

Anak-anak dilatih untuk memahami mengapa mereka ditempatkan Allah di alam dimana mereka tinggal saat ini. Memahami kearifan lokal dimana mereka dibesarkan.

d. *Dilatih membaca jaman*

Anak-anak bukanlah milik kita, mereka adalah milik jamannya. maka didiklah anak-anak kita sesuai jamannya. Mereka akan belajar mengapa mereka dilahirkan di jaman seperti ini dan tantangan jaman apa saja yang harus mereka hadapi.

Bantu anak-anak untuk mempersiapkan dirinya sehingga percaya diri menghadapi jamannya.

e. *Membaca Kehendak Allah*

Anak-anak yang sudah diilatihkan segala macam konsep diri dengan metode Iqra' seperti yang sudah dijelaskan di atas (membaca diri, membaca alam, membaca jaman) maka akan menjadi orang yang ikhlas dengan segala kehendak Allah padanya.  

Cara memahami konsep diri di atas akan menguatkan anak di ranah

*IMAN Dan AKHLAK*

Dua hal inilah yang perlu dikuatkan ke anak-anak di ranah konsep diri.

2⃣  *Ranah Interpersonal: HUBUNGAN DENGAN SESAMA*

Setelah anak memahami konsep dirinya dengan baik, saatnya mereka kita latih untuk menguatkan kecerdasan interpersonalnya (hubungan dengan sesama) lewat konsep diri yang sudah didapatkannya dengan menguatkan IMAN dan AKHLAK.

Dengan demikian diharapkan ketika berinteraksi dengan orang lain anak tetap kuat imannya, makin baik akhlaknya, makin mengenal jati dirinya dan tidak mudah terpengaruh.  

Dua fase penting dalam hidup seseorang adalah ketika bertemu dengan jodohnya ( jodoh ini bisa pasangan hidup, bisa partner kerja, bisa tetangga, bisa pekerjaan, bisa komunitas dll) dan fase di saat kita menemukan jawaban mengapa kita dipertemukan.  

Kecerdasan hubungan dengan sesama ini menjadi hal yang sangat penting bagi anak, karena akan menguatkan peran hidupnya dalam menjaga amanah berikutnya, yaitu amanahnya sebagai khalifah di muka bumi ini. 

Ketika sudah masuk usia aqil baligh mau tidak mau anak  harus berhubungan dengan orang lain, minimal jodoh hidupnya dan keluarganya. 

Dua senjata utama yang perlu dilatihkan ke anak-anak untuk meningkatkan kecerdasan hubungan dengan sesama adalah

*ADAB dan BICARA*

ADAB  akan membuka tabir ilmu yang tertutup, BICARA akan memudahkan seseorang untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya.

 Untuk itu anak-anak perlu :

a. Belajar berbagai ADAB dalam hidup ini, agar bisa diterima  oleh lingkungan dimana mereka akan ditempatkan.

b Belajar mengkomunikasikan semua gagasan dan ilmunya dalam berbagai cara.

 

3⃣  *Ranah Perubahan: FAKTOR PERUBAHAN*

Sebagai Khalifah di muka bumi ini, salah satu tugas anak-anak ketika aqil baligh nanti adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik terhadap apa yang dipimpinnya. Perubahan itu minimal adalah perubahan pada dirinya sendiri, karena sejatinya semua orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri.

Anak yang sudah paham konsep diri, memiliki kecerdasan berhubungan dengan sesama, akan selalu membandingkan dirinya hari ini dengan dirinya kemarin. Hal ini memicu perubahan pada dirinya sebelum melakukan perubahan pada orang lain.

Seseorang yang sudah bisa memimpin dirinya, membawa perubahan untuk dirinya akan bisa membawa perubahan untuk keluarganya. 

Seseorang yang bisa memimpin dirinya dan keluarganya, akan dengan mudah membawa perubahan untuk masyarakat/komunitas sekitarnya.

Dengan pola ini insya Allah kita bisa mengantarkan anak-anak menuju peran peradabannya, mampu memikul kewajiban baik secara individu maupun secara sosial.

4⃣  *Ranah Spiritual : HUBUNGAN dengan PENCIPTANYA*

Ketika anak-anak memahami peran peradabannya di muka bumi ini, maka mereka akan tumbuh menjadi individu yang meletakkan ranah spiritual sebagai yang utama dan pertama dalam kehidupannya. Mereka akan kembali ke fitrah sebagai makhluk spiritual, yaitu makhluk yang   pada dasarnya menerima siapa dirinya, mampu menjadi diri sendiri sesuai dengan peran hidup dari penciptaNya, dan mampu menyelaraskan dengan kebenaran yang hakiki.

Spiritualitas yang sesungguhnya adalah kemampuan setiap jiwa untuk hidup selaras dengan Sang Pencipta, hidup sesuai dengan kehendakNya.

 

Dari penjelasan di atas, Semakin yakin kita bahwa "discovering ability" yang dilakukan orangtua pada anak menjadi hal penting yang harus kita lakukan dalam membersamai anak-anak. Karena hal tersebut tidak hanya berpengaruh dalam peran hidup anak secara individu saja, melainkan sangat berpengaruh terhadap perubahan peradaban umat manusia di saat anak-anak kita aqil baligh dan menjalankan peran kekhalifahannya  di muka bumi ini.

 

_Salam Ibu Profesional_

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚 *Sumber Bacaan* :

_Howard Gardner, Multiple Intellegences, ISBN : 9789791208642, 2006_

_Septi Peni Wulandani,  Pola Pendidikan di Padepokan Margosari, makalah ilmiah, 2017_

8/30/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 10

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Ada kegiatan apa hari ini:
➡ Bermain sepeda di garasi
➡ Bermain pasir sand motion di garasi

Apa yang diamati:
↪Hari Idul Adha seperti biasanya kami sekeluarga bersilaturrahim ke rumah kung dan uti di Bandung dan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu karena banyak sekali yang bisa dilakukan dan dinikmati anak-anak. Seperti biasanya, kung menjadi panitia idul adha di RW jadi kesibukan akan dimulai tengah hari ketika daging kiriman sudah datang hingga selesai biasanya menjelang isya ketika kepala hewan qurban dibersihkan di garasi rumah. Sehingga sejak pagi selepas shalat idul adha garasi mobil sudah dikosongkan agar nanti leluasa membersihkan daging.
Untuk anak-anak sendiri, garasi yang kosong menjadi surga tersendiri karena itu berarti mereka bebas beraktivitas fisik di area terbuka.
↪Ada 3 buah sepeda yang tersedia di rumah kung, sehingga masing-masing anak bisa bermain sepeda namun pada kenyataannya, karena 1 sepeda sudah agak rusak jadi yang tersedia dan layak dipakai hanya 2 sepeda. Beberapa kali dede mahira yang bungsu dan perempuan, harus mengalah karena mas2nya yang lebih besar tidak mau bergantian. Jadi dede lebih banyak menyibukkan diri sambil membantu ayahnya membakar sate di pemanggang arang. Sementara fikriy dan sepupunya seperti tidak kehabisan batre dan bersemangat sekali bermain sepeda, berputar-putar di garasi. Mereka sibuk memberi komando dan berpura-pura terjatuh dan kemudian bangkit lagi dari sepeda.
↪Terakhir setelah terlihat agak cape, fikriy dan sepupunya bermain sand motion alias pasir yang bisa dibentuk dengan beragam cetakan. Mereka menghabiskan waktu membuat cetakan pasir, kadang melempar sebagian pasir, kemudian melanjutkan lagi permainan pasirnya.
Yang ummi perhatikan, ketika bermain aktivitas motorik kasar, fikriy terutama menjadi sangat bersemangat dan tertawa sepanjang bermain. Mungkin karena energi yang tersalurkan dan biasanya akan lekas bobo siang / malam karena kecapean.

Peralatan:
☑ Sepeda
☑ Sand motion

8/29/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 9

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini ada kegiatan apa :
📝 bermain lompat karet

Apa yang diamati :
📋 Alhamdulillah kami tiba di Bandung hari ini untuk merayakan Idul Qurban bersama Kung dan Uti dan keluarga besar. Fikriy dan dede suka sekali setiap berlibur ke Bandung karena selain bertemu dengan sepupunya yang berusia sedikit lebih tua, ada banyak permainan yang mereka mainkan bersama-sama, tersedianya lapangan yang dipenuhi hewan Qurban dan banyak lagi sumber keriaan untuk anak-anak yang sangat suka bermain.
Nah, ummi pilih untuk menulis satu aktivitas saja yang dimainkan bersama-sama ya, supaya lebih fokus pada responnya. Di dalam box wadah mainan, ada karet gelang yang sudah disatukan hingga menjadi karet gelang yang panjang untuk bermain. Fikriy, dede dan sepupunya sangat menikmati bermain lompat karet yang sengaja ummi pasang di level rendah agar bisa dilompati dan tidak terlalu berbahaya kalau terjatuh.
Mereka bermain hampir setengah jam, sambil bergantian.
Yang ummi perhatikan, ketika bermain aktivitas motorik kasar, fikriy terutama menjadi sangat bersemangat dan tertawa sepanjang bermain.

Peralatan :
📎 karet gelang

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 8

Bismillahirrahmanirrahim..

Ada kegiatan apa hari ini :
📋 aktivitas motorik kasar :
✔ bermain lempar dan tangkap bola
✔ lomba lari dengan dede

Apa yang diamati :
✅Selepas shalat Isya berjamaah, alhamdulillah ayah sempat menemani anak-anak bermain sebentar di dalam rumah. Permainan dipilih sendiri oleh anak-anak, dan kebetulan ada bola-bola plastik yang sengaja disisakan di wadah menyimpan mainan, dan Fikriy berinisiatif mengambil dan mengajak adiknya bermain lempar bola.
✅Dengan jarak dekat, ayah berpura-pura sebagai kiper, melempar dan menangkap bola ke arah Fikriy. Ketika meleset dari tangkapan, ayah menyemangati Fikriy untuk fokus dan memungut bola tersebut. Aktivitas ini sangat menarik,seru, banjir keringat dan membuat Fikriy dan Dede semangat dan tertawa sepanjang bermain.
Setelah selesai bermain bola, mereka lantas mulai bermain berkejar-kejaran dari ruang tamu hingga dapur yang memang sengaja kami lowongkan dari perabotan. Fikriy berpura-pura mengejar dede dari belakang sambil berlari hingga berhasil berada di depannya.
Yang ummi perhatikan, ketika bermain aktivitas motorik kasar, fikriy terutama menjadi sangat bersemangat dan tertawa sepanjang bermain.

Peralatan :
📝 bola bola warna warni

8/27/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 7

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini ada kegiatan apa :
🎆 Hari ini ummi mengajak Fikriy dan Dede ke rumah om dan tantenya setelah kuliah rutin ahad. Sebenarnya ini permintaan Fikriy karena sudah lama tidak mengunjungi Om dan tantenya dan salah satu ikhtiar ummi dan ayah adalah mendekatkan anak-anak dengan keluarga agar menjaga silaturrahim dengan kerabat hingga besar nanti
🎆 Sejak semalam sebelumnya, ummi sudah sounding dulu bahwa fikriy dan Dede akan ditinggal seperti biasa jika ummi kuliah dari pagi jam 8 hingga Zuhur. Pagi-pagi ketika sudah bangun, ummi tawarkan mau mandi sebelum ummi berangkat atau nanti sama ayahnya setelah mengantarkan ummi. Mereka berdua kompak memilih mandi sama Ummi, tinggal sarapan yang ummi titip kan seperti biasa kepada ayah.
🎆 Ba'da Zuhur mereka semua menjemput ke lokasi ummi kuliah dan segera meluncur ke rumah om nya yang berjarak sekitar 10 menit dengan mobil.

Apa yang diamati :
📝 Permainan mengumpulkan boneka kayu dari yang berukuran kecil hingga besar.
Fikriy dan Dede suka sekali bermain boneka kayu aneka ukuran  ini, bentuknya bisa dibuka tutup (dua bagian boneka), bisa diputar seperti gasing, bisa dicocokkan antara bagian bawah dan atas sesuai dengan ukuran dan sebagainya.
Permainan ini juga bisa melatih matematika logis sederhana pada anak-anak. Setelah dipasangkan sesuai ukuran, fikriy ummi minta untuk menghitung. Dan bisa juga mengurutkan dari yang paling besar ke yang terkecil.
Jika sudah main ini dengan tantenya, mereka bisa melupakan ummi untuk beberapa saat hihi.

📝 Bermain mobil-mobilan dengan om.
Fikriy selalu ummi minta untuk membawa mainan setiap kali kami bepergian, baik ke tempat yang dekat maupun ke tempat yang jauh. Hal ini untuk antisipasi kebosanan dan jika tempat yang dituju tidak memiliki fasilitas bermain.
Nah, pada Day 1, fikriy mendapatkan 2 mobil die cast skala 1:32 miniatur Lamborghini dari om kembar nya satu lagi, dan ketika akan berkunjung ke rumah om kembarannya, fikriy memilih untuk membawa mobil-mobilannya yang ini.
Karena mungkin sama-sama lelaki, keduanya asik bermain mobil di ruang keluarga. Imajinasi fikriy berkembang ketika ia memainkan mobil-mobilannya, kadang dia menceritakan mobil-mobil nya sedang antri kena macet, kadang mobilnya dinaikkan ke truk trailer, dsb.
Terlihat sekali fikriy bisa fokus, menikmati setiap bermain mobil-mobilan atau alat transportasi lainnya

Peralatan  :
📎 Boneka kayu Rusia berukuran kecil hingga besar yang bisa dimasukkan menjadi 1 buah
📎 Mobil-mobilan yang dibawa dari rumah

8/26/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 6

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini ada kegiatan apa :
📋 Bermain melukis di lantai dengan crayon

Apa yang diamati :
📄 Sebelum tidur malam, awalnya dede mahira yang mengacak-acak box wadah crayon washable. Pertama-tama dede duduk di sebelah ummi dan mencoret-coret di kertas bekas yang selalu tersedia di laci ruang keluarga, namun lama-kelamaan dede turun dari pangkuan ummi dan duduk di lantai kemudian mulai menulis di nat ubin. Nat yang berwarna polos dalam sekejap menjadi beraneka warna, yang mungkin menjadi hal yang menakjubkan untuk dede yang terekspresikan dalam lompatan kecil setiap selesai mewarnai nat ubin.
📄 Fikriy yang kemudian tertarik, lantas ikut turun melantai dan mewarnai bersama dede. Mereka berdua asik sendiri bersama-sama, tertawa kecil, dan menghabiskan sisa malam sebelum tidur mencoret-coret sisa nat yang tersisa.
📄 Salah satu aktivitas yang merangsang motorik anak-anak ini, menjadi alternatif kegiatan yang menggembirakan mereka berdua padahal begitu sederhana dan terlihat biasa sekali. Namun ternyata, ketika ummi ikhlaskan nat ubin yang nanti harus dipel dengan bersih, aktivitas mewarnai ini bisa menarik perhatian dan fokus mereka.
📄 Pelan-pelan ummi akan coba tingkatkan menjadi aktivitas mewarnai di print out yang ada di buku activity. Jadi ngga kepikiran untuk ngepel lagi hihi.

Peralatan :
📎 crayon bekas warna-warni
📎 lantai ubin
📎 pel untuk menghapus bekas coretan

8/25/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 5

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini ada kegiatan apa :
✅Kegiatan murajaah Al Fatihah dan Al Ikhlas
✅Menghapal mulai ayat 1 surat An Naas.

Apa yang diamati :
📄 Khusus untuk Al Fatihah, alhamdulillahilladzi bini'matitatimushalihat, tidak pernah secara khusus saya ajarkan kepada Fikriy, namun yang saya perhatikan sejak bulan puasa lalu kebetulan ayahnya bisa pulang lebih cepat dari kantor jadi shalat Maghrib dan Isya bisa ikut ke mesjid bersama. Dengan gaya belajar fikriy yang cenderung audio dan visual, saya berpikir mungkin karena bacaan imam yang dijaharkan sehingga secara tidak langsung, mengajarkan anak saya surat al Fatihah sehingga tugas saya menjadi lebih ringan dalam murojaah. Masih suka kebalik dan terkadang melompat beberapa ayat, namun inshaallah semakin baik.

📄 Sementara surat Al Ikhlas saya mulai dengan menggunakan video USB al kauny setelah lebaran lalu. Untuk video nya, durasinya yang pendek cukup membantu rentang fokus dan konsentrasi fikriy. Jika tidak ketiduran, inshaallah setiap kesempatan ada, misalnya mau tidur malam, tidur siang, saya minta fikriy untuk murojaah bersama artinya yang saya jelaskan dengan metode isyarat di video.

📄 Terkadang, jika dalam 1 hari saya memintanya murojaah terlalu banyak, respon fikriy adalah menggumam "murojaah terus ummi..", hihihi. Jika sudah demikian, maka buru-buru saya hentikan agar tidak overload.

📄 Murojaah saya lakukan terkadang ketika sambil fikriy santai dan bermain, karena untuk memintanya duduk diam dan fokus 4 menit sesuai dengan usianya sekarang, masih sedikit sulit. Terlebih jika sudah ada tim hore alias adiknya yang ikutan heboh 😁

Peralatan :
✔ untuk murojaah tidak ada alat khusus
✔ untuk hafalan surat baru, menggunakan video USB al kauny

8/23/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 4

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini ada kegiatan apa:
Sebelum tidur siang, Fikriy dan Dede seperti biasa sibuk bermain apa saja yang ada di ruang keluarga sambil gegoleran.

Apa yang diamati:
- mereka berdua bermain puzzle awalnya, namun setelah tersusun oleh Fikriy, akhirnya diberantakin semuanya oleh adiknya. Entah bagaimana awalnya, namun tiba-tiba fikriy mengambil inisiatif untuk melakukan Role play menjadi ummi yang sedang memasak sesuatu. Bagian-bagian puzzle tersebut seolah-olah menjadi bahan masakan yang sedang diolah di kuali, dan fikriy pura-pura terkena panas dari wajannya plus ekspresi kepanasan yang mirip sekali seperti ummi ketika di dapur hehe. Beberapa kali juga fikriy minta ummi mengoreksi rasa apakah sudah sesuai atau belum dan meminta ummi makan setelah selesai dimasak.
- saking serunya mereka berdua bermain masak-masakan hingga sekitar setengah jam

Peralatan:
- puzzle
- sendok dan garpu pantai

8/22/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 3

Bismillaahirrahmaanirrahiim..


  • Hari ini ada kegiatan apa
Sebelum tidur malam, biasanya anak-anak ummi tawarkan untuk memilih buku yang akan dibacakan dari beberapa buku yang ditinggalkan di kamar atau mengambil sendiri ke rak buku. Kebetulan Fikriy mengambil buku yang berjudul Aku dan Duniaku dari penerbit Rumah Pensil Publisher, buku ini sudah lama banget dibeli dan ketika datang di rumah, sebenarnya ummi merasa mungkin kalau anak-anak sudah bisa membaca sendiri akan lebih menikmati buku ini, karena selain ilustrasi yang lebih sedikit dari buku bergambar lainnya, teksnya juga tidak terlalu berat. Namun seringkali Fikriy minta untuk dibacakan per kategori yang dia sedang minati.

Sementara adiknya yang kecil, setelah bosan dengan flash cardnya, juga ikut kepo dengan buku yang dipegang mas nya hihi. Akhirnya entah bagaimana awalnya, Fikriy mengambil peran menjadi guru yang mengajarkan jenis-jenis sayuran dan buah-buahan kepada adiknya. Sementara saya sibuk mengamati gaya mengajar sang kakak.
  • Apa yang diamati
    • cara mengajar fikriy : mungkin benar sekali perkataan bijak yang menyebutkan anak-anak tidak akan pernah gagal meng-copy paste orang tuanya. Karena ini saya amati ketika fikriy mengajarkan adiknya, gayanya meniru gaya umminya mengajarkan fikriy, lengkap dengan intonasi suara dan mimik wajah yang dibuatnya. Saya tersenyum sendiri sepanjang mendengarkan fikriy menjadi guru dadakan untuk adiknya.
    • respon fikriy ketika ragu akan gambar yang ada di buku : ada satu kejadian ketika fikriy ditanya adik, apa nama jenis buah yang ada di buku. Kemudian adiknya menjawab buah mangga, namun fikriy terlihat ragu apakah jawaban adiknya benar atau salah. Cara merespon fikriy menurut saya cukup baik, karena dia tidak langsung menjawab benar atau salah, tapi dia menanyakan dulu kepada saya, apakah benar itu buah mangga. Dan ketika saya menjawab benar, ia dengan lapang dada menjawab benar kepada adiknya.
    • kesabaran menghadapi adik : fikriy terbilang cukup sabar dalam meladeni respon adiknya yang bertanya berulang-ulang, dan terkadang ngotot mengatakan jenis sayur dan buah yang benar menurut versi adik. 
  • Alat tempur
    • 1 buah buku Aku dan Duniaku

Day 3 yang sangat menarik setelah saya renungkan. Banyak ya hal-hal detail yang perlu orang tua perhatikan untuk mengasah dan menemukan bintang keluarga!


8/20/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 2

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini ada kegiatan apa :
📝 Fikriy bermain Playdough bersama dede

Apa yang diamati :
📄 Pada acara birthday bash dede yang kedua di Jakarta (dan kami berhalangan hadir karena masih mudik), alhamdulillah dapat goodie bag dari panitia yang isinya beraneka macam. Salah satu isinya adalah 1 buah fun dough (Playdough). Dulu sebenarnya ummi pernah membuat homemade Playdough, 2x dibuatin tapi berakhir di tong sampah huhuhu, jadi karena khawatir mubazir soalnya dibuat dari bahan makanan, ummi belum pernah bikin lagi sampai akhirnya kemarin dapat fun dough gratis.
📄 Dede yang sedang membongkar isi goodie bag kemudian menemukan fun dough tersebut, dan dengan asik langsung bereksplorasi dengan tekstur dan harumnya. Oiya fun dough ini memiliki cetakan pada tutupnya, sehingga bisa dibentuk menjadi tiruan wortel yang ada pada tutupnya. Tak lama, fikriy pun yang sedang asik bermain mobil, tertarik dengan fun dough dede. Segera ummi bagi menjadi dua bagian, agar tidak saling rebut. Mereka menguleni dough tersebut, kemudian mencetak berkali-kali, membentuk menjadi aneka rupa sesuai imajinasi, dan kadang dede mencoba memasukkan ke dalam mulutnya karena disangka makanan hihihi.
📄 Mereka bermain cukup lama sampai akhirnya bosan sendiri dan mulai melemparkan dough ke lantai. Namun sebelum bosan, terlihat mereka berdua menikmati permainan yang bagus untuk stimulasi motoris halus bagi anak-anak.

Bahan :
📎 1 buah Playdough

8/19/17

T10H Level 7 Bintang Keluarga Day 1

Bismillahirrahmanirrahim...

Ada kegiatan apa hari ini :
🎆 Setiap bulan, ummi mengikuti akademi parenting Nabawiyah di depok yang berlangsung dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang. Dan kebetulan yang jatuh di bulan ini, kelas ummi wajib didampingi ayah. Alhamdulillah kami berdua diberikan kemudahan untuk menjalani kuliah tersebut. Anak-anak kami titipkan pada om dan tantenya yang lokasi rumahnya berjarak 5 menit dengan motor. Mereka sudah dalam keadaan bersih dari mandi pagi-pagi (karena ummi berusaha sekali untuk mengurangi beban kerepotan tantenya yang sudah dititip anak-anak), kemudian sarapan pagi ummi bawakan bekal yang sudah dimasak pagi-pagi sebelum berangkat. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk menemani sarapan, jadi ummi meminta bantuan tantenya untuk menemani mereka makan pagi serta cemilan.
🎆 Fikriy ummi tugaskan untuk mendampingi dede bermain bersama di rumah tante nya selama ummi kuliah, dan mendapat pesan untuk tidak merepotkan tantenya.

Apa yang diamati :
📝 Kemandirian Fikriy mendampingi dede selama ummi dan ayah kuliah hari Sabtu 19 Agustus, di rumah tantenya.

📝 Menanyakan selepas kuliah, apakah fikriy senang bermain selama ditinggalkan dari pagi hingga Zuhur, bagaimana kesannya?

Peralatan :
📎 3 buah mainan mobil, 1 boneka untuk dede

Tantangan 10 Hari Level 7

*Tantangan 10 Hari*
*Level 7*

*Periode 17 Agustus - 2 September 2017*

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
*_SEMUA ANAK ADALAH BINTANG_*
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Semua orangtua setuju bahwa anak-anak didesain dengan membawa keunikan tersendiri. Namun seiring berjalannya waktu kadang keyakinan orangtua atas kemampuan anaknya terdistraksi oleh lingkungan sekitar.

Yuk, sama-sama belajar menjadi orangtua yang istimewa dan menjadikan  rumah tempat anak-anak menjadi bintang.
Asah kemampuan menjelajah potensi anak-anak. Jelajahi 4 area kehidupannya:
🌟 Ranah hubungan intra personal (konsep diri)
🌟 Ranah hubungan inter personal (hubungan sesama)
🌟 Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)
🌟 Ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual)

👪 Bagi anda yang sudah menikah dan mempunyai anak
📌 Amati aktivitas anak yang membuat matanya berbinar-binar dalam kehidupan sehari-hari.
📌 Temukan dan catat kekuatan anak-anak dalam aktivitas tersebut.
 📌Ajak ananda membuat proyek terkait kegiatan yang membuatnya berbinar.

👫 Bagi anda yang sudah menikah dan belum mempunyai anak
📌 Catat aktivitas yang membuat anda dan pasangan anda berbinar binar
📌 Ceritakan proses menemukan aktivitas tersebut serta proyek apa saja yang telah dan akan anda lakukan untuk mengasah aktivitas tersebut.
📌Temukan & catat kekuatan anda dan pasangan dalam aktivitas tersebut.

👩‍💼 Bagi anda yang belum menikah
📌Catat aktivitas yang membuat anda berbinar binar
📌 Ceritakan proses menemukan aktivitas tersebut serta proyek apa saja yang telah dan akan anda lakukan untuk mengasah aktivitas tersebut.
📌Temukan dan catat kekuatan anda dalam setiap aktivitas tersebut.
📌Tulislah rencana project selanjutnya

💻 Bagi anda yang menggunakan blog gunakan label:
✨ Semua anak adalah bintang
✨ IIP
✨ Bunda sayang

📋 Gunakan hashtag
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Semua Anak Adalah Bintang "Kelas Bunsay Level 7"

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #7_

*SEMUA ANAK ADALAH BINTANG*

Anak-anak yang terlahir ke dunia merupakan anak-anak pilihan, para juara yang membawa bintangnya masing-masing sejak lahir. Namun setelah mereka lahir, kita, orang dewasa yang diamanahi menjaganya, justru lebih sering “membanding-bandingkan” pribadi anak ini dengan pribadi anak yang lain.  

*BANDINGKANLAH ANAK-ANAK KITA DENGAN DIRINYA SENDIRI, BUKAN DENGAN ANAK ORANG LAIN*

Jadi kalimat yang harus sering anda keluarkan adalah,

✅ “ *Apa bedanya kakak 1 tahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?*"

bukan dengan kalimat

 ❌ “Mengapa kamu tidak seperti si A, yang nilai raportnya selalu bagus?”

❌ ”Mengapa kamu tidak seperti adikmu?” 

Kita, orang dewasa yang dipercaya untuk melejitkan “ _mental jawara_” anak, justru lebih sering memperlakukan mereka menjadi anak rata-rata, yang harus sama dengan yang lainnya. 

*MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH*

_Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang dan berharap terbangnya sepintar burung_

Seringkali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika. Ini namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.

_Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang_

Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru. Ini namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini. 

*ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN*

Kita sebagai orangtua harus sering melakukan “ *_discovering ability_*” agar anak menemukan dirinya, dengan cara mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas.

Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar(enjoy) tak pernah berhenti untuk mengejar kesempurnaan ilmu seberapapun beratnya (easy)dan menjadi hebat di bidangnya (Excellent).

Setelah ketiga hal tersebut di atas tercapai pasti akan muncul produktivitas dan apreasiasi karya di bidangnya (earn).

*ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL*

Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini, yang ada hanya anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua/guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntut ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya. 

*ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA*

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber bacaan

_Septi Peni Wulandani, Semua Anak adalah Bintang, artikel IIP, 2016_

_Abah Rama, Talents Mapping, Jakarta, 2016_

_Dodik Mariyanto, Belajar Cara Belajar, paparan seminar, 2016_

8/18/17

Finansial Keluarga Muslim

(Bagian dari Kuliah Parenting Nabawiyah)

Pemateri: Ust. Budi Ashari, Lc.

LANDASAN

Q. S. Al Baqarah 180:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا  ۚ   ا لْوَ صِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ  حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ

"Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa."

Islam mengatur harta seseorang ketika hidup dan setelah mati (waris).Berdasarkan ayat di atas, harta disebutkan dengan kata "khairan"  (kebaikan). Allah ingin harta menjadi kebaikan.

Q. S. An Nisa 5:

Allah Subahanahu Wa Ta'ala berfirman:

 وَلَاتُؤْتُواالسُّفَهَآءَ اَمْوَالَـكُمُ الَّتِيْ جَعَلَ اللّٰهُ لَـكُمْ قِيٰمًا وَّارْزُقُوْهُمْ فِيْهَا وَاكْسُوْهُمْ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

Allah melarang memberi harta kepada orang yg belum sempurna akalnya.Allah ingin harta harta digunakan untuk tegaknya (qiyam) kehidupan.Berhati2 dengan harta, kalau tepat penggunaan maka dapat menegakkan kehidupan, bila tidak tepat penggunaan dapat merobohkan kehidupan.

PEMASUKAN

Wajib belajar halal-haram sebelum mencari nafkah. Jangan sampai nafkah yg dibawa ke rumah berasal dari hal yg haram.

Dalam Islam, kewajiban mencari nafkah/harta berada di pundak suami. Penggunaan harta istri untuk nafkah keluarga harus seizin & dengan ridha istri.

Prinsip2 dalam mencari nafkah (berdasarkan tingkatannya):

Menghindari yg haram.Menghindari yg syubhat.Menghindari yg mubah untuk maslahat yg lebih besar.

Istri adalah ujung tombak mendidik generasi dengan tidak menafikkan tugas suami dalam membangun generasi.

Qana'ah (sikap rela menerima dan merasa cukup) dengan apa yg Allah berikan setelah dilakukan ikhtiar dalam mencari nafkah/pemasukan.

PENGELUARAN

Ukuran sedang, tidak berlebihan & tidak berkurangan. Ukur kemampuan belanja sesuai kondisi sesuai kebutuhan hidup.

Tidak pelit dan juga tidak berlebihan (foya2).

Wajib menghindari pengeluaran dari sifat yg berlebih2an (mubadzir, tidak manfaat). Mubadzir adalah sifat syaithan. Islam menegaskan asas manfaat.

Memulai dari orang yg terdekat/orang yg ditanggung nafkahnya (istri, anak, orang tua, dsb.).

PENYIMPANAN

Jauhkan dari riba. Dosa riba lebih besar daripada zina. Harus berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari riba.

Fii sabilillah, penyimpanan yg sifatnya ukhrawi ('menyimpan' di Allah subhanahu wa ta'ala). Balasan yg Allah janjikan adalah kenikmatan di dunia dan akhirat.

Rasul menetapkan kaum muslimin dalam menyimpan harta dalam bentuk dinar/emas & dirham/perak. Emas & perak nilainya relatif stabil dan relatif tidak tergerus secara sistemik.

Investasi dalam bentuk emas/perak dapat disimpan (tanpa ada kewajiban mengelola, tidak seperti investasi tanah yg wajib dikelola) tinggal dibayarkan saja zakatnya bila telah jatuh nishab.

PENGEMBANGAN

Uang tidak boleh mengendap dan berputar hanya di orang kaya saja. Bila uang didapatkan untuk nafkah masih berlebih, maka sebagiannya disimpan, dan sebagian lainnya digunakan untuk menggerakkan ekonomi umat.

Q. S. Al Hasyr 7:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَاۤ اَفَآءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ  ۙ   كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً بَۢيْنَ الْاَغْنِيَآءِ مِنْكُمْ  ۗ  وَمَاۤ اٰتٰٮكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰٮكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا  ۚ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ 

"Harta rampasan fai' yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."

Asuransi terbaik: keberkahan. Keberkahan diperoleh  dengan amal shalih. Allah menjamin/mengurus orang2 yg shalih.

SALAH KAPRAH

Utang jadi kebiasaan (sistemik). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan transaksi secara tunai/cash. Utang dibolehkan dalam Islam namun diatur dengan syarat2 yg ketat.

Harta gono-gini. Islam mewajibkan untuk memperjelas status kepemilikan harta, sehingga ketika ada yg meninggal atau terjadi perceraian maka akan jelas pembagian hartanya. Ahli waris harus mengetahui status harta yg mewarisi.

Uang suami = uang istri. Istri tidak perlu mengetahui harta suami, yg penting adalah kebutuhan/nafkah istri terpenuhi.

Investasi tanah. Islam mengatur dengan ketat dan keras perihal tanah. Islam melarang tanah tidak dikelola/diurus (tanah harus digarap). Allah memurkai orang yg tidak menggarap/mengelola tanah2nya.

*Ditulis ulang oleh Eko Andi Rahman*

8/12/17

Aliran Rasa Level 6

Bismillahirrahmanirrahim,

Sebenarnya ummi ragu waktu mau nulis aliran Rasa Level 6 kali ini soalnya ini game level pertama yang tidak bisa diselesaikan dengan sempurna huhuhu, keteteran dengan waktu mudik yang memang kepanjangan karena pilihan kami sendiri hihi. Tapi inshaallah dengan niat tulus, ummi ingin sharing sedikit tentang Menstimulasi Matematika Logis pada anak di level kemarin.

Yang ummi posting dan setor kemarin kalau tidak salah sampai Day 4, tapi pelaksanaannya selesai sampai Day 8. Nah di antara hari-hari menstimulasi matematika logis dengan fikriy, mungkin karena sudah di usia 4th dan alhamdulillah berhitung sederhana sudah bisa, ummi stimulasi dengan hal-hal yang sangat sederhana dan ada di sekitar ketika kami sedang melakukan apa dan dimana saja. Pernah waktu kami dalam perjalanan ke Cicalengka, kebetulan diajak makan di daerah Nagrek. Setelah hampir selesai makan, fikriy dan sepupunya asik menghitung jumlah mobil yang masuk ke lahan parkir dari lantai dua restoran tempat kami singgah tersebut.
Untuk mengklasifikasi, kadang ummi ajak fikriy belajar mensortir jumlah kendaraan besar dan kendaraan kecil yang jumlahnya banyaaaak banget dari koleksi mobil-mobilan di rumah. Waktu di Jogja, saat membantu uci dan kakek menjemur pakaian, ternyata ada banyak warna jepit jemuran, dan dengan santai ummi ajak belajar konsep tambah dan kurang. Alhamdulillah responnya selalu positif karena diajak bermain dalam keadaan santai dan menyenangkan.

Level kali ini terasa sangat menyenangkan karena butuh usaha sedikit saja untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak. Nah untuk konsep menjumlahkan, mengurangi, masih perlu diulang kembali agar pemahaman fikriy lebih mantap lagi. Kemarin saat mudik, dengan segala keterbatasan kami bermain dengan kondisi yang ada. Oiya, fikriy juga sedang senang menghitung jumlah orang atau penumpang setiap bepergian. Misalnya kami akan bepergian kemana, nanti fikriy akan bertanya, siapa saja yang ikut dan kemudian dia akan menjumlahkan total peserta yang akan berangkat, hihihi. Lucu banget melihat anak-anak belajar matematika yaa.

Mudah-mudahan di level selanjutnya, kami sekeluarga bisa lebih baik lagi dalam menjalankan program keluarga. Doain yaaa :)

7/25/17

Tantangan 10 Hari Level 6 Day 4

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Siapa yang di rumah masih menggunakan jepitan untuk menjemur cucian yang siap dijemur? Bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang sangat sederhana dan warnanya pun sangat bervariasi. Kalau yang standar biasanya bentuknya seperti segitiga yang ditekan kedua ujungnya, biasanya anak-anak akan sangat suka bereksplorasi dengan benda ini. Kebetulan di sini uci memiliki cukup banyak penjepit jemuran baju, dan tadi kami bermain-main membentuk pesawat dan benda imajinatif lainnya serta belajar sedikit tentang konsep penjumlahan serta pengurangan. Bagaimana caranya?

Ummi mengambil beberapa jemuran baju yang beraneka warna untuk memudahkan belajar matematika logis dengan Fikriy. 
Pertama yang ummi lakukan adalah meminta Fikriy menghitung jumlah masing-masing jepitan sesuai dengan warnanya. Ada 3 warna yaitu hijau, pink dan biru. 
Kedua setelah selesai menghitung dengan benar semua warna jepitan, kemudian ummi meminta fikriy untuk menjawab pertanyaan ummi. 
  • "Jika warna hijaunya ummi ambil (xxxxx sekian), berarti sisanya tinggal berapa, Mas?", tanya ummi.
  • Fikriy kemudian berhitung jumlah jepit yang berkurang setelah diambil dan menyebutkan jawabannya dengan benar.
  • Kemudian ummi coba dengan warna lainnya pink dan hijau, dengan stimulasi mengambil beberapa kemudian menambahkan ke warna yang berbeda.
Jika melihat respon yang diberikan Fikriy, maka pemahamannya tentang penjumlahan dan pengurangan adalah dengan menyebutkan jepit jenis warna X ditambah jepit warna Y dan warna Z, maka jumlahnya sama dengan sekian. Penjumlahan bisa diidentifikasikan dengan warna yang berbeda, sama halnya juga dengan pengurangan. Dengan sedikit berlatih santai, alhamdulillah Fikriy tampak bisa menangkap maksud dan perintah yang ummi berikan.

Jogjakarta,
26 Juli 2017

7/23/17

Tantangan 10 Hari Level 6 Day 3

Bismimllaahirahmaanirrahiim...

Tadi pagi sebelum kami tur singkat ke Kaliurang, kakek menawarkan Fikriy dan dede sarapan roti bakar karena kebetulan di rumah ada pemanggang roti listrik yang kadang-kadang digunakan kalau pas ada stok roti. Karena mesisnya habis, jadi kakek menyiapkan dua tangkup roti dilapisi mentega dan gula pasir, ummi malah suka yang begitu saja soalnya nanti dimakan sambil minum kopi pagi-pagi di tengah dinginnya cuaca Jogja, endess deh hehe.

Sekitar 10 menit menunggu panggangan selesai, kakek memanggil Fikriy dan dede untuk menghabiskan sarapan roti panggangnya. Dengan dua alas makan, roti panggang yang berbentuk diagonal dari bekas panggangan tersebut dibagi menjadi dua oleh kakek. Kemudian ummi teringat salah satu yang bisa diajarkan kepada anak-anak mengenai matematika logis adalah dengan membagi makanan kepada anggota keluarga.

"Fikriy, rotinya ada berapa?", tanya ummi.

"Dua, mi", jawabnya sambil mengunyah roti.

"Berarti kurang berapa, Mas rotinya?", tanya ummi lagi karena ada ummi, kakek dan uci yang berada di ruang keluarga.

Sambil menghitung, Fikriy menjawab "Tiga, mi. Kurang untuk ummi, kakek dan uci" (ayah yang sedang puasa langsung di-skip oleh Fikriy :P)

"Wah bener, mas. Rotinya kurang 3 lagi yaa. Tapi ngga papa buat Mas sama dede aja, yaa. Nanti ummi sekalian beli sarapan pas kita keluar."

Teaching math for kids can be fun too !


Jogjakarta, 24 Juli 2017

7/22/17

Tantangan 10 Hari Level 6 Day 2

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah di hari kedua T10H I Love Math ini kami mencari sumber di sekitar rumah kakek yang masih asri sehingga tersedia banyak hal untuk menstimulasi matematika logis kepada anak-anak. Nah, kemarin Fikriy bangun pagi-pagi sesaat setelah ummi dan ayah selesai sahur. Mungkin karena di kaliurang cuacanya cukup dingin dan selimutnya ketarik ke bawah, jadi Fikriy terbangun hihi. Setelah shalat Subuh berjamah, kami menunggu beberapa saat hingga terang dan sekaligus olah raga pagi, ummi ajak Fikriy mengambil sandal dan berjalan-jalan pagi ke luar.
Ada beberapa hal menarik yang kami dapatkan dari olah raga pagi tadi, berikut rangkumannya :

  1. Jumlah buah pepaya di atas pohon : sewaktu berjalan ke sekitar rumah tetangga yang berada di luar kompleks, lingkungan asri dengan pekarangan yang luas langsung terasa. Begitu juga dengan aneka tanaman yang ada di pekarangan tersebut, salah satunya pohon pepaya yang tinggi menjulang ke atas dan sedang berbuah. Ummi mengajak Fikriy menghitung jumlah buah pepaya yang tergantung di atas, dan sebenarnya cukup sulit untuk dihitung karena pandangan yang terbatas. Tapi pelan-pelan dihitung bersama dan jumlahnya ada 8. Kalau di foto ini, terlihat tidak sampai 8 ya :)
  2. Jumlah ayam yang ada di sekitar kandang : yang juga cukup seru adalah begitu banyak ayam kampung peliharaan tetangga yang berkeliaran dan mengeluarkan suara kukuruyuk. Kalau ummi melihat ayam kampung yang gede, jadi keinget masak hihi. Nah, tadi sewaktu berjalan-jalan, ummi minta tolong Fikriy menghitung ada berapa jumlah ayam yang berada di sekitar kandang. 
    • "Ada 6", kata Fikriy, beberapa sedang berlari dan sebagian ada di dekat kami. Perhitungannya alhamdulillah benar. 
  3. Jumlah monyet yang dipelihara di rumah tetangga : ketika kami berjalan cukup jauh dan hampir berputar balik untuk pulang ke rumah, pandangan kami terhenti pada sebuah hewan yang sedang duduk santai di sebuah ranting yang cukup besar. Ya, ternyata ada monyet peliharaan tetangga yang sepintas terlihat ramah karena tidak tampak tertanggu dengan kehadiran kami. 
      • "Jumlahnya ada berapa, Mas?", tanya ummi. 
      • "Satu", jawab Fikriy.
Akhirnya kami selesai berolah raga pagi secara singkat hari ini, dan kembali pulang ke rumah kakek dan bersiap-siap mencari sarapan untuk anak-anak di jajanan pasar dekat rumah. In shaa allah besok rencananya ummi ingin mengajarkan konsep menjumlahkan pelan-pelan untuk Fikriy.

Selamat berakhir pekan ya dan Selamat Hari Anak Nasional!

Jogjakarta,
23 Juli 2017

7/21/17

Tantangan 10 Hari Level 6 Day 1

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillah kami sekeluarga sampai dari perjalanan mudik ke kotak Jogjakarta pada hari Kamis lalu melalui perjalanan darat. Selama perjalanan yang lebih dari 12 jam tersebut, anak-anak dapat diajak bersabar walaupun rasanya ummi, uci dan kakek sudah kehabisan gaya menghibur mereka yang selalu bertanya kapan sampai di Jogja dan minta keluar mobil di tengah melajunya kendaraan yang dipacu ayah, hihihi. Tapi mungkin karena sudah terbiasa dari kecil, saya selalu menikmati perjalanan dengan kendaraan karena begitu banyak yang bisa diceritakan, dilihat dan disyukuri sepanjang perjalanan. Maka kemarin, dengan perbekalan yang disiapkan mulai dari jeruk, chips, roti, crackers, susu, air putih serta stock sabaaaar yang banyak, maka berangkatlah kami dengan full team untuk mengantarkan uci dan kakek kembali pulang ke Jogjakarta.

Selama masa persiapan menjelang mudik itu pula, alhamdulillah ummi mendapatkan kabar kelulusan level 5 di kelas Bunda Sayang IIP. Senangnya! Dan walau persiapan ummi mepet, tapi dengan sekuat tenaga berusaha untuk mengikuti level selanjutnya yang membahas tentang stimulasi Matematika logis pada anak. Aha, siapa yang tak suka Matematika? Hihihi, ummi dulu perasaan biasa saja sama mata pelajaran ini, apalagi ketika SMA dulu, kadang rasanya zonk :P

Nah, terlepas dari nalar dan pemahaman ummi tentang Matematika, inshaa allah setiap anak memiliki potensi untuk distimulus, karena ternyata dua macam kecerdasan yang memicu kecerdasan lainnya adalah kecerdasan bahasa dan kecerdsaan matematika logis. Sambil berusaha mencerna materi yang diberikan tim fasilitator, dan dalam perjalanan mudik, ummi ikut berpikir apa saja yang ada di sekitar yang bisa memancing keingintahuan dan memantik nalar berpikir matematika logis terutama untuk Fikriy.

Maka di hari pertama di Jogja, ummi berusaha mencuri waktu Fikriy yang masih euforia bereksplorasi di rumah kake dan sekitarnya. Hihihi, ini cukup menantang soalnya mereka lebih sering berada di luar rumah kecuali saat makan dan beristirahat. Nah kemarin pada saat sedang bersantai di teras, kebetulan rumah bagian depan ditanami dengan begitu banyak tanaman oleh uci, mulai dari bunga, tanaman apotik hidup dan sebagainya. Jadi dengan sedikit pemanasan, ummi mencoba mengajarkan konsep mengelompokkan jenis bunga menurut jenisnya kepada Fikriy.

Ada 1 jenis tanaman yang ada di dalam pot dan ummi meminta fikriy untuk menghitung ada berapa jumlahnya, kalau tidak salah nama bunga itu adalah lili paris. Fikriy berpikir dan tak lama menjawab bahwa jumlahnya ada 4 buah, alhamdulillah benar. Untuk jenis mengelompokkan tanaman ini rencananya besok akan ummi lakukan lagi karena banyak tanaman lain yang menuntut ketelitian Fikriy dalam berhitung.

Siangnya, setelah dede bangun dari tidurnya, kami berjalan ke rumah tetangga yang masih memiliki lingkungan asri. Ada beberapa ekor ayam kampung, burung merpati yang hinggap di pagar, dan dengan cepat ummi meminta Fikriy menghitung jumlahnya. Namun sayangnya kemarin ummi tidak bawa HP untuk mendokumentasikan hihi. Alhamdulillah jawaban Fikriy sesuai dengan kenyataannnya.

Jadi dalam rangkuman, kemarin Fikriy sudah belajar :
  • Mengelompokkan berdasarkan bentuk
  • Menhitung hewan sesuai dengan jenisnya
Menarik yaa, mengajarkan matematika kepada anak-anak !

7/17/17

Aliran Rasa Game Level 5

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillah bulan puasa kemarin ummi dan keluarga sudah menyelesaikan Game Level 5 yang topiknya adalah For Things To Change, I Must Change First dengan tantangannya menstimulasi minat baca keluarga sehingga semua anggota dilibatkan dalam aktivitas tersebut. Pada bulan puasa lalu, alhamdulillah banyak sekali yang harus ummi dan ayah syukuri, mulai dari Fikriy yang begitu bersemangat ikut dengan ayah ke mesjid baik shalat 5 waktu maupun tarawih, uci dan kakek yang datang ke Jakarta sejak pertengahan bulan puasa sehingga suasana di rumah menjadi lebih ceria dan ramai, dede yang mendekati usia 2 tahun, dan berbagai kenikmatan lainnya.

Setelah melewati Level 5 kemarin, ummi mereview kembali bagaimana peran kami sebagai orang tua dalam menstimulasi minat baca anak-anak yang akan berdampak pada rasa ingin tahu yang lebih besar dan semuanya itu akan mengembalikan fitrah anak-anak agar besyukur pada Rabb mereka yang menciptakan segala sesuatu. Sebagai orang tua, kami berusaha memfasilitasi kebutuhan anak-anak yang ingin tahu melalui perpustakaan mini di rumah, sedikit demi sedikit ummi dan ayah kumpulkan buku-buku yang diharapkan dapat memancing dan membuka cakrawala atas samudra ilmu yang begitu luas. Kemudian, kami sebagai orang tua juga berupaya untuk menambah ilmu terutama ilmu agama agar bisa menanamkan pondasi ketauhidan yang kokoh kepada anak-anak sebagai bekal keselamatan hidup di dunia dan akhirat untuk mereka. Saling bergantian dan bahu membahu dalam membacakan buku-buku, di luar menemani aktivitas bermain anak, kami lakukan agar mereka tetap bersemangat dan akrab dengan buku.

Yang paling berkesan buat ummi dalam level 5 ini adalah ketika Fikriy dengan swadaya meminta untuk belajar Iqro sendiri, dan alhamdulillah semangat belajar (terakhir sampai dengan huruf sin). Ternyata memang teladan orang tua memberi dampak kepada anak-anak karena mereka melihat langsung contoh nyatanya. Hal ini juga yang memacu semangat kami sebagai orang tua untuk terus membenahi diri dan bersabar dalam mencari ilmu. Kami akui pula ada masa-masa terutama ummi yang jika terlalu lelah di rumah, terkadang menjadi kurang sabarnya dalam membersamai anak-anak, maka ketika itu pula saya meminta maaf atas ketidaksabaran dalam menghadapi mereka. 

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta'ala memudahkan kami sebagai orang tua dalam menuntut ilmu, terus membenahi diri dan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala juga membalas semua kebaikan Ibu Septi dan Pak Dodik sebagai founder serta membalas kebaikan tim fasilitator yang di sela-sela kesibukan masih menyempatkan untuk berbagi kepada kami.

Depok,
18 Agustus 2017