2/27/17

Tantangan 10 Hari Kemandirian One Week One Skill Day #3

Bismillaah,

Minggu kemarin sempat tertunda postingan 10 Days Challenge Melatih Kemandirian Anak soalnya alhamdulillah dikasih rejeki sama Allah diajakin bunda nya Fikriy dan Mahira ke Taman Safari hihi. Tapi meskipun libur, insyaallah kemandirian fikriy dan mahira tetap ummi pantau. Nah, sekarang mau Update lagi yaa hari ketiga.

Fikriy
Alhamdulillah kalau sepanjang pantauan ummi, Fikriy termasuk yang mau diajak kerja sama dalam hal melatih merapikan kembali mainan dan buku-buku yang sudah dipakai. Malah, saking rajinnya, Fikriy juga sering merapikan mainan adiknya yang memang belum bisa mandiri. Lucu kadang-kadang kalau melihat ekspresi Fikriy ketika menasihati adiknya. "De, kalau udah main beresin lagi ya, nanti adek mau main, susah nyarinya", hihihi ummi cuman bisa tersenyum simpul dari kejauhan.
Mungkin ini ya yang sering dinasihati oleh orang tua lain yang lebih senior, jika anak pertama sukses dididik, maka adik-adiknya akan mencontoh kakaknya.
Semoga Fikriy selalu menjadi contoh yang sholeh untuk dede yaaaa

Mahira
Untuk melatih kemandirian Mahira, di saat memberikan cemilan, ummi pilihkan finger food yang gampang dan cepat. Jagung rebus! Hihi, selain sumber karbohidrat, modalnya juga murah meriah, cepat dibuat, dan kalau perlu tambahan lemak, tinggal oles butter, jadi deh!
Alhamdulillah, Mahira di hari ketiga menghabiskan jagung yang sengaja ummi potong kecil-kecil, dan membuangnya di atas meja atau tong sampah di luar pintu dapur.

Semangat terus yaaa, sholeh dan Shalihahnya ummi :)

Oiya, di Instagram ummi, sengaja ummi videoin waktu Fikriy merapikan mainannya, buat kenang-kenangan :)

2/26/17

WISUDAWATI IIP DEPPOK BERBAGI BERSAMA ANAK YATIM.

WISUDAWATI IIP DEPPOK BERBAGI BERSAMA ANAK YATIM.

Acara Wisuda peserta Matrikulasi Institut Ibu Profesional Depok diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Februari 2017 yang bertempat di Rumah Makan Bu Tjondro jalan Sersan Aning Depok.
Acara ini dihadiri oleh 29 peserta yang akan diwisuda, 3 orang fasil, 2 orang pengurus, keluarga dari peserta dan juga dihadiri oleh 22 anak yatim dan 7 orang pendamping dari Yayasan Yatim Daarul Ma'wa.

Pada pukul 08.00 panitia sudah menyiapkan segala keperluan pendukung acara, seperti backdrop, sound system, goodie bag untuk peserta dan anak yatim. Tak lupa juga doorprize yang berlimpah dari para donatur acara.
Pukul 09.00 tepat acara dibuka oleh MC yaitu mba Fitriana Hatta yang mengajak saya untuk menyapa para hadirin dengan yel-yel khas IIP.

Check sound... hu ha!
Whats the problem?... no problem!
What's the challenge... cancel, cancel go away!
Ibu Profesional... huuuuu yeesss!

MC telah membuka acara dengan penuh semangat, lalu memberi waktu singkat kepada para wisudawati agar saling berkenalan, mengingat identitas dan alamat temannya masing-masing karena selama ini baru sekali kopdar.

Sekarang tiba giliran saya sebagai ketua panitia untuk memberikan sambutan sekaligus doa pembuka agar acara ini berjalan dengan lancar. Diikuti dengan penampilan tahfidz quran dan puisi dari perwakilan anak yatim Daarul Ma'wa yang dibawa oleh pak Abdul Hafiz.

Adalah Dava, yang membacakan puisi dihadapan para hadirin. Puisi yang dibacakan tentang ayah, sekilas isi puisi yang juga menyentuh hati saya sehingga air mata ini menetes hangat dipipi saya.

Ayah..
aku kangen ayah..
Teringat saat ayah gendong..
Teringat saat ayah ajak aku jalan-jalan..
Teringat saat ayah memelukku..
Ayah..
Jika ayah masih hidup..
Pasti ayah akan bangga karena aku dapat memenuhi harapanmu..
Ayah..
Disini aku selalu menangis mengingatmu..
Aku rindu bermain dengan ayah..
Aku ingin merasakan sekali lagi pelukan ayah..
Tapi itu tak akan mungkin..
Karena kata ibu, ayah tak akan pernah kembali lagi..
Semoga ayah tenang di alam sana.

---

Acara wisuda ini juga didukung oleh pendongeng yang datang dari Cakung, yaitu Kak Sidik. Anak-anak yatim dari Yayasan Yatim Daarul Ma'wa sangat antusias dengan merapatkan duduknya kehadapan Kak Sidik, mereka membaur bersama anak-anak dari keluarga peserta Wisudawati Matrikulasi. Suasana menjadi sangat cair, saat sesi mendongeng dari Kak Sidik berlangsung. Interaksi yang sangat aktif dari cerita "Burung bersayap satu" dari Kak Sidik berikut humor yang dilemparkan ke seluruh yang hadir di acara itu sangat meninggalkan kesan bahagia bagi kami.

15 paket hadiah untuk games atau pertanyaan yang dibuat kak Sidik untuk anak-anak, menambah antusias dan keceriaan mereka.

Setelah sesi mendongeng, sesi wisuda pun berlangsung. Pembagian ID Card kepada seluruh peserta Matrikulasi batch 2 yang sudah lulus sangat dinanti-nanti. Bunda-bunda hebat yang sudah teruji komitmen dan konsistensinya dalam menerapkan ilmu-ilmu yang disampaikan oleh para fasilitator.

Kebahagiaan ini mereka bagikan kepada publik dengan mengunggah foto-foto selfie mereka ke sosmed dengan tagar yang sudah ditentukan dari panitia. Yaitu #institutibuprofesional #iipdepok #wisudamatrikulasiiipbatch2.

Setelah pembagian ID Card, kami juga menyediakan waktu khusus untuk Aliran Rasa yang disampaikan oleh beberapa perwakilan peserta, baik dari ibu yang bekerja diranah domestik maupun ibu bekerja diranah publik.

Ada yang menyampaikannya dengan mata berkaca-kaca karena katanya, "setelah mengikuti kelas Matrikulasi saya lebih sabar menghadapi anak-anak saya". Ada yang bilang, "saya jadi lebih 'terang' dalam menjalankan semua peran saya sebagai istri dan ibu", ada juga yang berkata bahwa "dulu saya minder menjadi seorang ibu rumah tangga tapi setelah mengikuti kelas Matrikulasi IIP, sekarang lebih bangga menjadi ibu profesional."

Setelah sesi Aliran Rasa dari wisudawati, ramah tamah sambil menyantap makan siang pun berlangsung akrab dan terasa sekali kekeluargaannya.

Sambil makan siang, MC pun membagi-bagikan doorprize yang berlimpah, sehingga bukan hanya peserta yang datang paling awal saja yang mendapat hadiah, peserta yang membawa anak dengan jumlah paling banyak, peserta yang maju kedepan untuk mengalirkan rasa, peserta yang menjadi kordi mingguan sewaktu dikelas matrikulasi, bahkan para fasil pun ikut kebagian mendapatkan hadiah yang berkah melimpah dari para donatur. Ada buku parenting, hijab, mukena, gamis, tas, dompet, kalender, mug, kaos kaki, bahkan voucher DP umroh senilai 1 juta.

Setelah itu, sebelum acara ditutup, kami memperkenalkan susunan kepengurusan IIP Depok yang baru yang diamanahkan untuk masa kerja selama 2 tahun kedepan yaitu mulai Januari 2017-Januari 2019.

Diawali dengan sambutan dari Koordinator Kota yaitu mba Farida Ariyani, Online manager yaitu mba Nidia Rosyiana, Financial Manager yaitu mba Diah Soehadi, dan Offline manager yaitu saya sendiri (Zy Fauziah). Lalu kami juga memperkenalkan para kordinator Kelas Minat (KAMI), admin grup, admin sosmed, dan bidang-bidang lainnya di dalam kepengurusan.

Misi kepengengurusan yang dikomadoi oleh mba Farida kali ini tagline nya adalah "Emak Go Online" diharapkan dengan teknologi canggih yang ada sekarang, ibu-ibu bisa memaksimalkan peran dan kemampuannya dengan menggunakan gadget untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai positif bahkan menghasilkan uang. Dengan Do'a dan harapan yang sama-sama kami aminkan, semoga Ibu Profesional Depok kedepannya semakin menebar manfaat bagi kebermanfaatan umat khususnya ibu dan keluarga.

Demikian laporan yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

- Zy Fauziyah -
Ketua Pelaksana

#institutibuprofesional
#iipdepok
#wisudamatrikulasibatch2iipdepok
#berbagidanmelayani
#ODOPfor99days
#ODOPday31

2/23/17

Tantangan 10 Hari Kemandirian One Week One Skill Day #2

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Masih semangat di level kedua dalam rangka membangun kemandirian anak-anak, One Week One Skill. Nah, kalau kemarin cukup sukses keduanya, hari ini bisa dibilang sukses juga... Sedikit hehehe.

Kemandirian Fikriy Day 2 (Merapikan Mainan dan Buku Sebelum Tidur)
Hari ini saya membuat nasi goreng kampung untuk sarapan, Fikriy mulai semangat lagi makan sendiri, apa mungkin karena lapar ya hihi. Alhamdulillah kalau makan, walau kadang-kadang minta disuapin tapi beberapa hari ini Fikriy mau menyelesaikan makannya sendiri.
Skill yang sebenarnya sedang dilatih adalah Merapikan Mainan dan Buku Sebelum Tidur. Karena siang tadi Fikriy tidak tidur, akhirnya saya memantau kemandirian nya di sela sela waktu bermain. Ketika menjelang sore, Fikriy minta tolong agar kasur tempat bermain digelar di depan tivi. Nah kebetulan banget mainannya masih berantakan di depan televisi. Akhirnya saya meminta Fikriy untuk merapikan mainan dan buku kembali ke tempatnya.
Hasilnya?
SUKSES, alhamdulillah hihihi. Agak sedikit mengomel sih, tapi gapapa tetap saya kasih pujian.

Kemandirian Mahira Day 2 (Makan Sendiri dan Membereskan Sisa Makanan)
Kalau Mahira, alhamdulillah makan malam tadi menunya mie godog, kebayang kan repotnya anak umur 18bulan makan mie kuah hihi. Tapi pas saya sedang menyetrika baju, Mahira yang didampingi ayahnya, dapat menghabiskan hampir seluruh makanan. Sisa makanan ada sedikit, namun yang membereskan adalah mas Fikriy hihi

Tetap semangat yaaa anak-anak sholeh ummi :)

2/21/17

Tantangan 10 Hari Kemandirian One Week One Skill Day #1

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Masuk level kedua di kelas Bunda Sayang, kali ini tujuannya adalah menciptakan kemandirian anak-anak, bagi orang tua yang sudah memiliki putra putri. Langsung teringat, ada beberapa skill yang ingin saya latih bersama Fikriy dan Mahira, gayung pun bersambut judulnya :)

Nah, minggu ini, saya ingin mengasah lebih dalam skill di bawah ini untuk putra-putri saya. Sebenarnya secara tidak disadari, mereka mungkin sudah pelan-pelan diajak bekerja sama dalam skill ini, tapi dengan adanya 10days challenge ini, jadinya akan lebih terpacu lagi.

Fikriy
Membereskan buku di rak dan mainan di kotaknya sebelum tidur

Dari sore, fikriy sudah disounding kalau nanti malam sebelum tidur, bantuin ummi membereskan mainan dan buku agar kembali rapi. Semalam, awalnya Fikriy sedikit  enggan dan bertanya kok bukan ummi saja yang merapikan, kemudian saya bilang nanti pasti dibantuin supaya fikriy semangat. Alhamdulillah, semalam dealnya adalah, fikriy yang memungut mainan dan memberikan kepada saya, baru kemudian saya yang membantu meletakkannya kembali.
You are great, Fikriy!

Mahira
Makan dan membereskan makanan sendiri
- makan pagi masih disuapi dengan ummi karena belum mulai Challenge
- makan siang sudah makan sendiri dengan Beef stew, kemudian setelah makan Mahira saya ajak untuk mengelap bekas makan di lantai dan membuang sisa makanan ke tong sampah. Alhamdulillah mungkin karena melihat masnya, Mahira mau diajak kerja sama. Semangat, adek!

2/20/17

Tantangan 10 hari Apresiasi Kemandirian

🍀 *Tantangan 10 hari  Apresiasi Kemandirian*

(Periode 23 Feb - 11 Maret 2017)

Dalam tantangan 10 hari di materi kemandirian  kali ini, kita akan memberikan apresiasi kemandirian dalam beberapa kategori yaitu:
👪 Bagi anda yang sudah memiliki putra/i

💑Bagi anda yang ingin melatih kemandirian berdua dengan pasangan karena di rumah belum ada anak-anak

🙋Dan Bagi anda yang masih single.

Bagaimana caranya?

1⃣ Buatlah list kemampuan kemandirian apa saja yang ingin anda latihkan baik kepada putra/putri anda (bagi Ibu yang sudah memiliki anak), atau kepada anda dan pasangan (bagi ibu yang belum memiliki anak), atau kepada diri anda sendiri (bagi anda yang masih single).

2⃣Buatlah program *One Week One Skill* Dalam satu bulan ini min. melatih 1 kemandirian dan max. 4 kemandirian.

3⃣Abadikan portofolio kemandirian anak ➡👪

Kemandirian kita dan atau pasangan ➡💑

Kemandirian diri kita sendiri➡🙋

Bisa  dalam bentuk foto dengan caption  atau tulisan narasi  yang anda  posting setiap hari,  minimum selama 10 hari dan max. tak berbatas waktu, bergantung komitmen yang anda buat.

🎖Bagi anda yang berhasil menyelesaikan tantangan ini akan memperoleh badge "YES,  I CAN"💪💪 apapun kondisi anda, baik konsisten setiap hari, lompat-lompat, dirapel,dan minta dispensasi, selama sampai tanggal 11 Maret 2017, anda selesai pasti dapat badge.

🎖🎁🎁
Bagi anda yang berhasil konsisten 10 hari berturut-turut dan menyelesaikannya sampai akhir maka akan mendapatkan tambahan badge

*You're outstanding performance*

Dan mendapatkan kesempatan untuk masuk seleksi tulisan terbaik nasional dan pertukaran mahasiswi ke grup lain.

🎖🎁
Bagi anda yang berhasil menyelesaikan tantangan, dg cara dirapel atau lompat-lompat, apapun kondisinya, maka anda akan dapat tambahan badge

*You're excellent*

Posting Portofolio di Blog/Platform lainnya, disertai hashtag:

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Dan bagi yg di blog, tambahkan kategori/label:
*Bunda Sayang*
*Melatih Kemandirian*
*Ibu Profesional*
*IIP*

Setorkan link tulisan anda ke......

Jika mengalami kendala teknis, hubungi Koordinator Bulanan untuk bantu carikan solusi.

Tetap semangat, yakin... *Yes, I CAN!*

RESUME MATERI DAN TANYA JAWAB📚 KULWAPP SESI 2, MELATIH KEMANDIRIAN ANAK

📚RESUME MATERI DAN TANYA JAWAB📚
KULWAPP SESI 2, MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
KELAS BUNDA SAYANG IIP DEPOK
SENIN, 20 FEBRUARI 2017, PUKUL 20.00-21.00

🔆Narasumber : Ai Santiani
🔆 Host         : Ardaniya Rizka
🔆Co-Host & Notulis : Tantia Kurniawati

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK

Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?

☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu

🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
👨👩👦👦 Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
👨👩👦👦 Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
👨👩👦👦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
👨👩👦👦Hargai keinginan anak-anak
👨👩👦👦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
👨👩👦👦 Terima ketidaksempurnaan
👨👩👦👦 Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
👨👩👦👦 Berbagi peran bersama anak
👨👩👦👦 Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

🔑Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
👨👩👦👦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
👨👩👦👦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
👨👩👦👦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
👨👩👦👦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

☘Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan Literasi
3⃣Mengurus diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan makanan
7⃣Perjalanan Mandiri
8⃣Memakai teknologi
9⃣Transaksi keuangan
🔟Berkarya

☘3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri?

☘Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan resiko pada anak
5⃣Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita

Salam,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber bacaan:
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi

??? SESI TANYA JAWAB ???
1⃣Bunda Suci
Assalammu'alaikum...
1. Anak pertama saya saat ini usia 5 tahun, alhamdulillah sudah bisa mandiri untuk beberapa hal. Hanya saja yang paling sulit itu untuk mengajaknya makan sendiri. Dia agak sulit makan. Tapi alhamdulillah sudah seminggu-an ini, tepatnya sejak ulang tahunnya yg ke-5, dia berusaha makan sendiri. Karena kami sudah membuat kesepakatan2 plus konsekuensinya jika tidak dilakukan. Tapi ketika dia makan sendiri, apa yang dimakan jadi lebih sedikit dibandingkan ketika disuapin. Dia juga jd milih2 makanan yang dia sukai saja. Untuk sayuran jadi berkurang. Dulu ketika disuapin memang saya paksakan untuk makan sayur. Bagaimana ya menyiasatinya? Supaya dia tetap bisa makan mandiri tapi apa yang dimakan cukup untuk memenuhi gizinya.
2. Sejauh mana keterampilan dasar yang harus dimiliki anak usia 5 tahun dalam menghasilkan makanan dan memakai teknologi? Untuk teknologi, anak saya baru seputar bermain game edukasi di hape dan laptop. Itupun hanya dapat jatah di weekend selama 30 menit untuk bermain hape dan jatah bermain laptop 1 jam setiap hari. Biasanya dia main puzzle atau game edukasi yang sudah saya install. Apakah bermain/dapat mengoperasikan gadget termasuk keterampilan dasar dalam memakai teknologi? Atau ada hal lain yg dimaksud?
Terimakasih        
Jawab :
Waalaikumussalam...
1. Bunda Suci, hal ini juga masih merupakan PR besar buat saya dalam menghadapi anak saya (3,5 th) yang picky eater. Oleh karena itu saya baru bisa berbagi tentang catatan pribadi saya dari langkah2 kecil yang harus saya jalani dalam menghadapi tantangan ini, semoga bisa memberikan pencerahan.
Langkah2 yang harus saya lakukan:
a. Memupuk kepercayaan diri saya bahwa saya bisa menghadapi tantangan ini, dan memohon kepada Allah untuk senantiasa membimbing saya dalam prosesnya.
b. Meyakinkan diri bahwa Allah Sang Maha mencukupi gizi kita semua, termasuk anak kita.
c. Memberikan kepercayaan kepada anak saya bahwa dia mau dan mampu menghabiskan makanan yang kita sajukan.
d.  Terus belajar memodifikasi makanan, mengolah makanan dalam berbagai bentuk, hingga tampak menarik.
e. Membuat suasana makan semenarik mungkin, diawali dengan mengelola perasaan diri dengan bahagia, ceria, antusias (gamifikasi) sampai memodifikasi tempat makan, misal : dengan acara makan di kebun, ditaman. Bisa dengan roleplay (bermain peran seperti saat makan di restoran), dsb.
f. Melibatkan anak saat memasak dan mengolah makanan.
g. Bercerita (membacakan buku)/menonton film edukasi bersama anak tentang manfaat berbagai macam makanan bagi kesehatan.
h. Memberikan apresiasi setiap keberhasilan anak memakan makanan yang kita sajikan.
Banyak juga ternyata poinnya ya 😅 ✅
2. Sesuaikan dengan kemampuan anaknya saja bunda Suci, tidak perlu memberikan target, apalagi memaksakan, terutama dalam penggunaan gagdet. Dalam memandu kemandirian anak ini kita perlu have fun. Pandanglah anak kita sebagai anugrah terindah dengan berbagai ragam keunikaannya, dengan penuh rasa syukur. ✅ 
            
2⃣Bunda Azay
Assalamu'alaikum...
Sampai saat ini anak sy 4y6m sudah bisa toilet training khusus BAK, berpakaian sendiri, dan makan sendiri, tp dia tetep kekeh untuk tetap dipakaian, disuapi dll krn anak sy merasa klo melakukan semuanya sendiri bearti ortu udh ga sayang lagi kpd dia. Bgmn cara merubah cara pandang anak sy tsb, apakah treatment yg hrs sy lakukan?
Terima kasih
Jawab :
Waalaikumussalam bunda Azzay,
Mengutip pesan dari bu Septi tentang memandirikan anak ini :
kunci anak usia 1-3 tahun dalam melatih kemandirian adalah membersamai mereka dalam berproses, bukan menggegasnya atau membuatnya tergesa-gesa.
Contoh ketika proses 6 bulan pertama anak-anak harus sudah belajar makan sendiri, maka yang saya lakukan adalah bermain restoran-restoran setiap hari, sehari 3 kali, saat jam makan saya setting ruangan, kemudian anak-anak pakai piring kecil-kecil, saya makan bersama mereka. Belepotan kemana-mana, bahkan dilemparlempar nasinya, saya minta mereka untuk membersihkannya sendiri, saya hanya memberi contoh cara yang benar da selalu pasang muka senyum, karena saat itu saya sedang menjadi pramusaji di sebuah resotran, customer saya anak-anak.
Perbedaannya hanya, saya tidak mau membersihkan apa yang sudah mereka berantakin.
6 bulan penuh dinamika, setelah itu merdeka. Indikatornya apa? saat makan di restoran beneran, selalu bisa pesan makanan fresh, tidak lagi menunggu sisa anak, kalau nggak habis.
Mantra ajaib yang saya lakukan ke anak-anak waktu itu adalah:
"Kalau makan masih disuapin, ibu meninggal, kamu ikut meninggal"
kalimat ini saya berikan saat mereka usia 1-3 th, sampai hari ini masih melekat di benak anak-anak
ini pentingnya disiplin positif, karena kesadaran, bukan karena rasa takut dan kewajiban yang harus mereka tunaikan ✅

3⃣Bunda Icha
Assalamualaikum...
Bagaimana caranya mengajarkan anak untuk konsisten dengan manajemen waktu. Terkadang peraturan yg sudah disepakati dilanggar, terlebih di pagi hari dimana suasana rumah biasanya hectic.
Terimakasih😊🙏    
Jawab :
Waalaikumussalam...
Bunda Icha, untuk manajemen waktu, berarti anaknya sudah memasuki usia sekolah ya?
Langkah pertama, pastikan kita (orang tua sudah menjalankan manajemen waktu dengan baik.
Lalu, Kenalkan anak dengan manajemen resiko, misal: kalau terlambat bangun, bisa terlambat berangkat k sekolah dan tertinggal mata pelajaran awal.
Cat: tdk perlu jadi alarm (yang menasihati/mengingatkan berulangkali, cukup sekali tapi tegas)
Kalau anak tidak menurut, biarkan merasakan sendiri apa akibatnya bila dia terlambat.
Sebagai pengganti nasihat, gunakan cerita pengalaman sendiri, misal : "dulu ibu pernah tertinggal buku PR, karena ibu terburu-buru saat berangkat sekolah dan tidak menyiapkannya dari semalam, akibatnya ibu dihukum sama pak guru. Jadi mulai saat itu, ibu tidak mau terlambat bangun dan selalu menyiapkan apa2 yang harus dibawa k sekolah sebelum tidur"✅ 
               
4⃣ Bunda Laela
Di tahap kemandirian anak anak saya berpola sama antusias untuk mandiri di usia 1-3 tahun dan mulai sering menurun di usia 4-5 tahun dan mulai mandiri lebih baik lagi di usia 5 tahun
untuk anak pertama kasusnya punya adek di usia 3,5 thn, analisa saya sementara mkn dia iri ingi. Dilayani seperti adek bayi nya
Untuk anak kedua sampai usia 4 thn ini blm punya adek tapi berpola sama denhan kakak nya tapi belum tau kelanjutan nya untuk umur 5 tahun nanti, apakah itu hal yg alami atau ada keesalahan dalam melatih kemandirian?       
Jawab:
Bunda Laela, 3 kata kunci dalam memandu kemandirian anak yang diperlukan orang tua adalah:
1. Konsistensi -> tetap pada kesepakatan awal, tidak berubah-ubah (kadang ketat kadang longgar)
2. Motivasi -> menjelaskan manfaat mandiri, misal dengan dongeng, membacakan buku cerita, menonton vidio edukasi bersama2.
3. Teladan -> memberikan contoh. Sebelum memandu kemandirian anak, silahkan tengok diri kita sendiri apakah sudah termasuk orang tua yang mandiri?
=> silahkan cek bagian manakah yang kita lewatkan dalam memandu kemandirian anak kita tersebut. ✅      
        
5⃣Bunda Hesty
Assalamualaikum wr wb...
Saya sudah berusaha melatih kemandirian anak saya sedini mungkin.Di usia kurang dr 2th dia sudah tampak cukup mandiri.Makan sendiri lanjut meletakkan alat makannya di tempat cuci piring,ambil minum sendiri,buang sampah dtempatnya,merapikan mainan,dll.Semua dia lakukan tanpa disuruh.Tapi menjelang usia 3th saya melihat ada kemunduran.Makan minta disuapin,tdk mau beberes,sering buang sampah sembarangan,bahkan jadi sering ngompol lagi.Sampai sejauh ini saya masih belum memahami apa yg membuatnya seperti itu.Sementara tak ada hal2 atau kejadian2 drumah yg cukuo brpengaruh menurut saya.Mohon pencerahannya.Trimakasih        
Jawab :
Waalaikumussalam...
Alhamdulillah, selamat bunda Hesti yang sudah berusaha memandu kemandirian anak sejak dini.
Anak usia 3 tahun, otaknya semakin berkembang, rasa ingin tahunya juga semakin berkembang. Apalagi disertai dengan ego (individualitas)nya sedang tinggi. Dia selalu ingin mencoba hal2 baru yang diluar kebiasaannya, dia ingin melihat reaksi orang tuanya dengan berbagai tingkah lakunya, malihat mana yang lebih memancing perhatian orang tua nya. Oleh karena itu, saat mereka melakukan kesalahan (menurut kita) dan kita bereaksi (lebih memperhatikannya: misal dengan marah, teriak, ngomel2, dsb) mereka cenderung melakukannya lagi.
Jadi perlu diingat, lakukan apresiasi saat melakukan kebaikan dan kalem saat mereka melakukan kesalahan. ✅          
   
6⃣ Bunda Adriyani
Assalamualaikum...
Sbnrnya saya butuh disemangati untuk melakukan toilet training untuk anak saya 21m. NO ART dan toilet training anak sungguh menguras tenaga untuk ganti celana, ngepel lantai, cucian menumpuk sehingga pekerjaan terbengkalai. Mohon nasihatnyaa untuk menguatkan ☺
Jawab :
Waalaikumussalam...
Memang butuh stok sabar, saat toilet training ini.
Langkah pertama tentunya persiapkan diri kita dengan resiko2 yang bunda Adriyani sebutkan diatas. Siasati untuk mempermudah, seperti untuk lap air kencing saya pakai kanebo yang daya serapnya tinggi dan mudah dicuci. Siapkan jadwal pup dan pee anak kita. Jangan pernah memarahi anak saat anak ngompol/pup sembarangan, tetap berikan senyum dan katakan "bunda percaya, adek bisa pup/pee di kamar mandi, lain kali bilangnya atw pegang perut/kemaluan (berikan contoh) saat mau pup/pee."
Berikan kepercayaan penuh kalau anak kita pasti bisa.
Jangan lupa berikan apresiasi saat anak kita pup/pee di kamar mandi. ✅     
                
7⃣Bunda Mila
Assalamualaikum ...
Ketika saya melatih kemandirian anak misalnya mandi sendiri atau gosok gigi, kadang2 anak mandi/gosok gigi kurang bersih, apa sebaiknya saya sekali2 masih mengawasi atau ikut memandikan/menggosok giginya atau saya biarkan saja karena itu proses belajarnya? 
Jawab :
Waalaikumussalam...
Bunda Mila, berikan kepercayaan kepada anak kita kalau mereka bisa mandiri. Dampingi dan lakukan secara bertahap. Misal diawal, kita yang memberikan contoh (misal gosok gigi bersama-sama, lalu mulai percayakan untuk melakukannya sendiri, boleh dicek kebersihannya, setelah beberapa hari baru dilepaskan dan percaya saja. ✅      
              
8⃣Bunda Ika Puspita
Bagaimana efek jangka panjang mengenai pemberian hadiah sebagai apresiasi anak sdh melakukan tugasnya?     
Jawab:
Pemberian hadiah memang tidak dianjurkan untuk setiap prestasi. Berikan apresiasi dengan pelukan, kecupan, expresi bahagia, ucapan : "selamat ya.. adek bisa!" "Adek keren...👍"
Boleh memberikan hadiah dengan kesepakatan misal kalu memakai papan bintang, setelah mendapatkan 10 bintang, adek mendapatkan eskrim. ✅         
       
9⃣ Bunda Nira
Bagaimana mendidik kemandirian anak-anak yang masih pakai khodimat?
Jawab :
Bunda Nira, ada pertanyaan yang mirip di grup fasil, dan ini jawaban bu Septi :
nah ini, munculnya ART biasanya akan menjadi kendala saat kita melatih kemandirian anak. maka saat saya harus mengambil ART, maka saya sampaikan dulu ke anak-anak tugas dan wewenang ART di rumah apa saja? Maka selain hal tersebut, anak-anak tidak boleh memberikan tugas ke ART.
Dan ART pun saya ketatkan untuk menjalankan tugas sesuai apa yang sudah tertulis saja, dan tega untuk tidak cepat-cepat membantu anak-anak.
Maka biasanya saya ambil ART untuk keperluan rumah tangga kantor, kalau rumah tangga pribadi hanya sekali-kali minta bantuan.
Bahkan sekarang kami di Lebah Putih melatih kemandirian anak-anak secara massal, TIDAK ADA OFFICE BOY di sekolah kita yang bertugas bersih-bersih sekolah. Apa yang terjadi-jadi? anak-anak sangat mandiri, sampai sekolah, yang bertugas di kamar mandi langsung ambil peralatan kamar mandi, yang di halaman langsung ambil sapu dll. Dan selama bertugas mereka sangat bertanggungjawab untuk melatih temannya.

DISKUSI TAMBAHAN
1⃣ Tambahan jawaban Pertanyaan Bunda Icha dari bunda Swastihayu
saat forum keluarga kemaren, kami membuat kesepakatan bersama, apa saja hak dan kewajiban anak (usia 8 tahun)
misalnya:
- kalau mau diantar ayah, berangkat sekolah maksimal jam 7.15, lebih dari itu, silahkan berangkat sendiri (tantangan terberat pertama kali adalah saat anak melanggar kesepakatan. kemaren yang kami lakukan hanya konsisten dan tetap memegang teguh peraturan. terlambat masuk kelas adalah konsekuensi yang harus ditanggung sendiri oleh anak)
untuk manajemen waktu, biasanya sudah kusiapkan malam hari sebelum tidur (diberlakukan untuk anak usia 8 & 6 tahun)...
- diusahakan anak2 tidur sebelum jam 9 malam (siang hari memang sengaja diajak beraktifitas)
- saat mau tidur, ada "kesepakatan bersama"; misalnya:
besok pagi bangun jam setengah 5 ya,, kira kira mau dibanguninnya seperti apa?
aku mau bangun tidur digorengin french fries dong bun atau >besok gorengin cireng dong bun
- pada saat yang sudah disepakati, jam 4 lebih seperempat, aku siapkan request, lalu bangunin anak2:
_siapa yang mau makan cireeng? atau french fries-nya sudah siap tuh, enak banget masih anget, makan yuuk _
insyaallah lebih mudah karena tidak ada emosi yang terlibat.
- setelah mereka bangun dan selesai beribadah, kami biasanya mengingatkan lagi, kira kira apa yang akan dikerjakan hari itu, menyiapkan sarapan juga pakai diskusi; mau makan nasi atau roti dsb
- anak2 tetap diingatkan, misalnya:
satu jam lagi jam 7.15 ya, mau mandi dulu atau makan lagi?
2⃣Bunda Arssy
Klo anak saya usia 5 thn,ad adeknya usia 2 thn. Dlu sblm ada adek,nayaka sudah mandiri. Skrg stlh ada adeknya sperti ada kemunduran (sibling). Bahkan dia kdang pingin seperti adeknya.adek nya gendong dia jg pingin. Adeknya di mandiin,dia jg mau. Gmn bikin nayaka bisa mandiri lgi yah teh? Mksh
Jawab:
Bunda Arrsy, memang kehadiran seorang adik bisa menjadi kemunduran dalam kemandirian seorang anak, yaitu kecemburuan (termasuk faktor psikologis)
Hal yang perlu kita lakukan adalah, lakukan healing dulu terhadap kecemburuannya.
Luangkan waktu khusus berdua bersama kakak (titipkan si adik kpd orang yang dipercaya tentunya). Ajak kakak jalan2 berdua saja ke tempat pavoritnya, tanyakan apa perasaan kakak setelah mempunyai adek, inginnya bagaimana, jadilah pendengar yang baik, tunjukan emphaty, rasa sayang dan perhatian, sampaikan kalau bunda tetap sayang sama kakak walaupun ada adek.
Libatkan sang kakak saat merawat adek, seperti ikut memandikan, memakaikan popok, memberikan makan, berikan apresiasi saat kakak bersikap baik sama adek. Dan kemandiriannya muncul kembali. ✅
3 ⃣ Bunda Nikha
Sampai saat ini saya masih ragu untuk memiliki art lagi. Mengingat sebelum2nya, anak-anak jadi lebih nurut dengan art. Atau misalnya sedang saya nasehatin, anak2 "melarikan diri" ke art. Ada yg punya pengalaman sama?
Jawab:
Saya belum pengalaman punya ART 😄.
Mungkin komunikasi produktifnya harus ditingkatkan mengenai batasan2. Baik terhadap ART nya maupun terhadap anak2.
Dan cek lagi "I'm resposible for my communication result" nya, apakah sudah tepat?

Penutup:
Mari kita bersama, bersungguh sungguh menjadi pribadi yang mandiri terlebih dahulu sebelum memandu anak2 yang mandiri, semangat 💪 ( Ai Santiani )

2/19/17

Resume Kajian Tipe Tipe Suami dan Cara Menyikapinya Ustadzah Ummu Ihsan Choiriyah

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Dibuka dengan hadits tentang 11 orang wanita yang mengeluhkan suaminya kepada Aisyah RA, yang kemudian diceritakan kembali kepada Rasulullah tanpa membuka identitasnya. Di bawah ini adalah haditsnya

"‘Aisyah meriwayatkan ada 11 wanita yang berjanji dan sepakat untuk menceritakan semua hal tentang suami mereka.

Wanita pertama menceritakan, “Suamiku ibarat daging unta kerempeng yang berada di puncak gunung tanpa daratan yang dapat didaki dan tidak ada yang mau mengambilnya.”

Wanita kedua mengatakan, “Aku tidak akan membeberkan cerita tentang suamiku karena aku takut tidak dapat berhenti. Kisahnya sangat panjang. Jika aku beberkan, aku takut akan mengungkap rahasia dan aibnya.”

Wanita ketiga mengeluh, “Suamiku tinggi sekali. Namun, jika aku bicara, dia akan mentalakku, dan jika aku diam, dia membiarkanku terkatung-katung”

Wanita keempat memuji, “Suamiku ibarat udara pegunungan di malam hari, tidak panas dan tidak dingin. Nyaman dan tidak membosankan.”

Wanita kelima juga memuji, “Suamiku ketika pulang ke rumah langsung tidur seperti macan (tidur pulas). Ketika keluar rumah, dia seperti singa (pemberani) dan tidak pernah mempertanyakan harta bendanya (percaya pada istri).”

Wanita keenam bangga, “Suamiku bila makan sangat lahap dan bila minum tanpa ada yang tersisa. Apabila tidur, dia beselimut (sopan) dan tidak meraba-raba aib tubuhku.”

Wanita ketujuh meratap sedih, “Suamiku seorang yang garang, angker dan pendiam. Semua kejelekan ada pada dirinya. Dia dapat melukai, memukul atau bahkan melakukan keduanya padamu.”

Wanita kedelapan memuji, “Suamiku wangi seperti Zarnab (sejenis daun) dan sifatnya terus terang.”

Wanita kesembilan juga memuji, “Suamiku rumahnya luas dan badannya tinggi. Dia sangat dermawan dan banyak orang yang mendatangi rumahnya.”

Wanita kesepuluh berkata bangga, “Suamiku orang kaya. Tidak ada yang lebih kaya darinya. Dia mempunyai banyak unta yang sering berada di kandang dan jarang keluar. Ketika mendengar suara tongkat cambuk, unta itu pasrah: dia pasti akan disembelih sebagai jamuan.”

Wanita kesebelas membuat kiasan, “Suamiku Abu Zar. Maksudnya apa? Dia memberiku banyak anting-anting, membuatku gemuk dan bangga. Sebelum menikah, aku hanyalah seorang penggembala domba. Namun, setelah menjadi istrinya, aku menjadi pemilik kuda dan unta. Selain itu, aku juga mempunyai ladang yang sangat luas. Setelah menikah dengannya, aku dapat berbicara semauku tanpa ada yang menghina. Aku dapat tidur nyenyak dan minum dengan puas.

“Aku Ummu Abu Zar.  Maksudnya apa? Seorang wanita yang mempunyai banyak perabot dan rumahnya luas.

“Putraku Ibnu Abu Zar. Maksudnya apa? Dia mempunyai tempat tidur dari sebilah perlepah kurma dan cukup makan dengan tulang belikat kambing.

“Putriku Bintu Abu Zar. Maksudnya apa? Yaitu seorang putri yang taat kepada ayah dan ibunya, bertubuh gemuk dan membuat iri tetangga.

“Budak Jariyah Abu Zar. Maksudnya apa? Yaitu seorang budak yang tidak membocorkan rahasia pembicaraan, menjaga makanan, dan tidak semarangan membuang sampah.

“Suatu hari, Abu Zar keluar tanpa pikir panjang dan bertemu seorang wanita yang mempunyai 2 putra. Kedua anak tersebut bermain-main di bawah payudara sang ibu. Karena tergoda, akhirnya Abu Zar menceraikanku dan menikahi wanita tersebut. Setelah itu, aku menikah dengan seorang bangsawan penunggang kuda dengan pembawa tombak. Dia memberiku banyak karunia dan menghidangkan padaku setiap jenis makanan seraya berkata, ‘Makanlah wahai Ummu Zar’ dan berilah keluargamu.’ Seandainya seluruh pemberiannya aku kumpulkan, tidak menyamai perabotan terkecilpun milik Abu Zar.’”

Aisyah melanjutkan, “Rasulullah menanggapi, ‘Aku bagimu ibarat Abu Zar dan Ummu Zar.’” Dalam riwayat lain ditambahkan, “Hanya saja aku tidak menceraikanmu.” (HR. Muslim)"

Silakan simak penjelasan lengkap dari Ust. Firanda tentang hadits ini di https://www.firanda.com/index.php/artikel/keluarga/133-suami-sejati-bag-6-qkisah-abu-zar-dan-ummu-zarq


Kemudian, diingatkan kembali tentang hadits tentang penghuni neraka Jahannam, karena wanita lebih suka kufur dan tidak melihat kebaikan suaminya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)


Hidup manusia itu sesungguhnya selalu diuji dengan dua hal, musibah dan nikmat. Begitu pula manusia diuji dengan suaminya masing-masing, apakah kita akan termasuk yang mengkufuri suami dan kebaikannya, atau termasuk yang bersyukur?

Setiap wanita memiliki benih-benih kekufuran untuk membangkang, jika dia tidak suka sesuatu maka dia akan mengungkapkan keunggulan dirinya di hadapan suaminya.

Salah satu yang paling diinginkan iblis adalah ketika pasangan suami istri, berselisih kemudian saling mendiamkan, kemudian saling memboikot, kemudian talak. Apalagi jika sebuah rumah tangga tersebut jauh dari cahaya ilmu.

Ingatlah hadits, bahwa manusia yang paling berhak terhadap seorang istri adalah suaminya.

2/17/17

Aliran Rasa Komunikasi Produktif IIP Bunda Sayang

Hari libur ini, anak-anak alhamdulillah masih tidur pulas di kamar, ayah sedang ada acara reuni kampus di Bandung, menu ayam ungkep bawang putih sudah selesai dimakan tadi siang, cucian semalam sudah kering, tumpukan setrikaan yang menggunung sebagian besar sudah rapi dan dilipat ala konmari di lemari masing-masing, buku-buku sudah punya rumah raknya yang baru, sepatu-sepatu juga sudah tidak tampak berserakan kini di raknya yang tertutup, bunga-bunga di halaman depan dan belakang sudah semakin rimbun dan rapi, tugas kuliah online dan offline hampir semua bisa dikerjakan.
Daftar yang membuat saya bersyukur ini bisa terus bertambah panjang, karena nikmat yang diberikan Allah Ta'ala itu haqqul yaqin tidak mungkin bisa jika kita hitung, saking banyaknya.

Sebulan ini, tugas di Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, adalah tentang Komunikasi Produktif, terus terang begitu banyak membantu saya untuk berhenti, fokus, merenung, memperbaiki, mengulang yang baik dalam hal berkomunikasi dengan diri sendiri, pasangan dan anak-anak. Tiga aspek yang paling dekat dengan diri pribadi dan insya allah sangat bisa dipraktikkan dengan pihak dan lingkungan di luar rumah. Sebenarnya, penting dan sangat vital sekali peran komunikasi ini dalam keluarga, bahkan saking pentingnya, apa yang keluar dan terucap dari mulut orang tua akan sangat berpengaruh terhadap jiwa seorang anak. Jika gampang emosi, mudah meremehkan, tidak sabar, maka sudah pasti anak-anak kita nanti akan meniru persis apa yang kita ucapkan. Namun sebaliknya, jika tutur kata yang diucapkan orang tua adalah perkataan yang baik, penuh hikmah, mengandung ketegasan, insya allah akan berdampak baik pula bagi jiwa seorang anak.

Pelan-pelan, semua orang tua saya yakin bisa memperbaiki kualitas komunikasi di dalam keluarga, dengan bekal tekad dan komitmen yang kuat. Asalkan prinsip utama ini selalu diingat, I am responsible for my communication result, bahwa respon dan reaksi dari komunikasi kita adalah hasil dari cara berkomunikasi kita sendiri. Tanpa disadari, mungkin gaya komunikasi saya sudah masuk di level auto pilot, dan bisa jadi bahaya karena saya tidak tahu apakah komunikasi sebelumnya itu sudah benar atau tidak. Misalnya, menyuruh anak untuk melakukan sesuatu dengan mengimingi atau mengancam. Ternyata, setelah dipelajari ada teknik persuasi untuk mengajak anak kita mau melakukan sesuatu. Inilah sebenarnya mengapa belajar itu penting buat saya, karena walaupun tertatih, tapi paling tidak ada alarm buat saya, jika pesan dalam komunikasi lebih banyak mengandung 12 Gaya Komunikasi yang salah (ada di posting sebelum ini), alarm ini yang mengingatkan saya untuk beristighfar, dan kembali pada bahasa yang santun.

Mudah-mudahan sepanjang hidup kita sebagai orang tua, terus diisi dengan ilmu dan ilmu. Agar anak-anak kita bisa menjadi bagian dari generasi Rabbani.

Cimanggis,
18 Feb 2017

Resume 'Tantangan 10 Bagian 3'


Resume 'Tantangan 10 Bagian 3'
Rabu, 15 Februari 2017

Review Materi
*BERKOMUNIKASI SESUAI BAHASA CINTA ANAK*

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni;

1. Sentuhan Fisik,

2. Kata-kata Mendukung,

3. Waktu Bersama,

4. Pemberian Hadiah,

5. Pelayanan.

Umumnya setiap anak bisa menerima cinta melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak. Berikut adalah tips dalam berkomunikasi dengan si kecil sesuai bahasa cintanya.

1. Apabila bahasa cinta anak kita adalah Sentuhan Fisik
* Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
* Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
* Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
* Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang diberikan adalah untuk kebaikannya dan Anda tetap sayang padanya.
* Saat memilih hadiah untuknya, beri benda yang dapat ia pegang/peluk, seperti bantal, boneka, atau selimut.
* Saat menghabiskan waktu bersama si kecil, seperti menonton televisi bersama, duduklah berdekatan dengannya, sambil berpelukan.
* Sering-seringlah bertanya padanya apakah ia mau digandeng atau dipeluk.
* Apabila ia terluka, pegang dan peluk mereka untuk memberi kenyamanan.

2.Apabila bahasa cintanya adalah Kata-kata Mendukung
* Saat menyiapkan bekal untuknya, masukkan kertas kecil berisi kata-kata mendukung.
* Saat ia berhasil mencapai prestasi, tunjukkan rasa bangga Anda dengan memberi kata-kata membangun, seperti “Mama bangga dengan adik bermain adil di permainan tadi,” atau “Kakak baik sekali membantu adik membangun rumah-rumahan itu.”
* Simpan hasil karya si kecil, seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan tempelan kertas mengapa Anda bangga dengan karyanya itu.
* Biasakan mengucap kata, “Mama sayang kamu,” tiap berpisah dengan si kecil atau menidurkannya di malam hari.
* Saat si kecil bersedih, bangun kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat Anda bangga padanya.

3. Apabila bahasa cintanya adalah Waktu Bersama
* Coba libatkan anak dalam aktivitas-aktivitas Anda, seperti belanja ke supermarket, memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.
* Saat si kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Anda untuk benar-benar menatap dan mendengarnya.
* Ajak si kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau camilan lainnya.
* Tanyakan kepada si kecil mengenai tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan jika ada kesempatan, beri kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
* Biasakan untuk memintanya menceritakan hari yang ia lalui di sekolah atau aktivitas lain yang telah ia lakukan.
* Saat mengajak si kecil bermain, bermainlah bersamanya ketimbang hanya menonton.
* Jika Anda memiliki lebih dari 1 anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing-masing anak secara individu, tanpa melibatkan yang lain.

4. Apabila bahasa cintanya adalah Pemberian Hadiah
* Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tak perlu mahal) untuk diberikan kepada si kecil di saat-saat yang pas.
* Bawa permen atau camilan kecil lain yang dapat Anda berikan pada si kecil saat sedang bepergian.
* Beri makanan kesukaan si kecil, Anda bisa memasaknya sendiri atau mengajak si kecil ke restoran kesukaannya.
* Buah sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tak perlu mahal) yang dapat dipilih si kecil saat ia melakukan prestasi.
* Saat menyiapkan bekal untuknya, selipkan hadiah kecil untuknya.
* Buatkan semacam permainan teka-teki untuknya mencari hadiah dari Anda.
* Daripada membeli hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di tempat yang ia sukai.

5. Apabila bahas cintanya adalah Pelayanan
* Temani ia saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
* Saat ia sedih atau menghadapi kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
* Daripada menyuruhnya tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
* Saat sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka memilih pakaian untuk hari itu.
* Mulai ajarkan si kecil mengasihi orang lain dengan memberi contoh membantu orang lain atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
* Saat si kecil sakit, angkat semangatnya dengan menonton film, membaca buku, atau masak sup yang ia sukai.
* Saat menyiapkan sarapan, makan siang, atau makan malam, selipkan makanan penutup atau camilan kesukaan mereka.

Cara mengamati bahasa cinta anak :

1.  Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Mama
Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Mama atas makan malam yang enak”, Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain
Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering meminta Mama untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita untuknya, maka Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”. Sedangkan kalau si Kecil sering meminta pendapat Mama mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti “Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus ga Ma?”, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Mama atau Papa diluar rumah, seperti “Papa kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Mama bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk menemukan Bahasa Cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan antara 2 Bahasa Cinta. Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si Kecil seperti “Sore ini adik mau Mama temani jalan-jalan atau mau Mama betulkan rok adik yang rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara Bahasa Cinta “Waktu Bersama” atau “Pelayanan”.


_Sumber bacaan_:

_Gary Chapman & Ross campbell M.D, The 5 Love language of children, jakarta, 2014_

_Eric Berne, Games people Play, jakarta_

_Eric Berne, Transaksional Analysis, jakarta._
________________________

Seputar Tanya Jawab Tantangan 10 hari bagian 3
Rabu, 15 Februari 2017

1.
🎙🎙🎙Bunda Ika (ardaniya rizka)
Apakah mungkin bahasa cintanya anak lebih dari satu? Sepertinya anak saya melakukan beberapa item dari 2 bahasa cinta, yaitu waktu bersama dan kata-kata mendukung.

Jawab :
Sangat mungkin bunda Ika,
Saat saya mengamati bahasa cinta anak saya Hawwin, semua contoh yang disebutkan direview pernah Hawwin lakukan.
Setiap anak akan memiliki keunikan dalam bahasa cinta masing2, mana yang lebih dominan. Kita sebagai orang tua perlu menghadirkan 100% diri kita saat bersama anak dalam memahami bahasa cinta ✅

🎙🎙🎙Bunda Ardiani Putri
Assalamulaikum bunda refi, saya ardiani putri. Untuk komunikasi kepada anak, karena anak saya baru 1 dan masih berumur 21m maka untuk tugas kemarin saya lebih banyak membahas mengenai cara saya menanamkan value kepada anak saya dengan melalui contoh perilaku, media yg saya gunakan untuk belajar karena sampai saat ini saya blm mengetahui cara komunikasi plg efektif ke anak saya.

Yang ingin saya tanyakan pada umur berapa gaya komunikasi efektif ini dapat terlihat dari seorang anak agar saya bisa berfokus pada cara komunikasi tertentu.

Jawab: Berikanlah bahasa cinta kita sejak dalam kandungan, dengan belaian, ungkapan rasa sayang, kecupan seorang ayah di perut ibunya, ajakan untuk melakukan setiap kegiatan.
Ajaklah seorang anak berkomunikasi dengan bahasa cinta kapanpun saat membersamai anak.
Jadilah teladan sedini mungkin. ✅

🎙🎙🎙Bunda Tria
Teh Ai, jika menurut pengamatan saya ada sekitar 3 atau lebih bahasa cinta anak, apakan memang bahasa cintanya itu banyak (tdk ada yg dominan)?  Dan cara kita berkomunikasinya menjadi lebih beragam?

Ataukah memang saya perlu lebih jeli dan spesifik lagi mengamatinya?

Tks 😊
Jawab :
Iya benar, sangat mungkin seorang anak memiliki beragam bahasa cinta.
Itulah pentingnya kita bersungguh2 penghadirkan 100% diri kita saat bersama anak untuk melatih kepekaan kita mana bahasa cinta anak yang lebih dominan. Karena setiap anak itu unik. Tidak akan sama satu sama lain, anak kembar sekalipun. ✅

🎙🎙🎙Bunda Resti
Bagaimana cara terapi anak yg dalam berbicara agak terbata-bata tapi sebetulnya dia tidak 'gagu' (maaf) tapi karena panik. Dikhawatirkan anak itu sulit berkomunikasi/ bergaul dengan teman2nya sehingga merasa tidak percaya diri. Pendekatan komunikasi apa yg harus dilakukan  orang tuanya?

Jawab :
Kasus yang menarik bunda Resti.

Ada kata kunci "panik", apakah anak ktersebut mengalami trauma? Sehingga mengalami "panik" ini?

Healing diperlukan dalam hal ini menurut saya. Pemberian bahasa cinta bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa paniknya melalui perhatian, rasa aman, kepercayaan, kasih sayang dan penghargaan. Tentunya dari orang terdekat.
InsyaAllah akan mengembalikan rasa percaya diri anak tersebut. ✅

______________________
🎙Bunda Arssy
Assalamualaikum teh Ai
Anak saya pernah gagap jg dlm bicara,ber angsur2 bisa sembuh.....ada kalanya muncul lagi,gmn sbaiknya saya menyikapi nya?
Jawab :
Tetap berikan bahasa cinta kita...
Hindari hal yang menyebabkan di gagap.
Jangan bereaksi saat gagapnya muncul, berikan apresiasi saat di berkomunikasi dengan lancar. ✅

🎙Bunda Ika
Teh Ai, jika berkomunikasi dengan anak 2 tahun bagaimana ya? Terutama saat dia keukeuh dengan maunya.. sedangkan ada yang lebih baik daripada yang dia inginkan.
Misalnya: saat aisyah tidak mau mandi. Saat diajak mandi teriak-teriak. Misalnya Aisyah: "Ngga mau mandiiii! Mau main aja!"
Jawab :
Hal ini tergantung value keluarga masing2.

Untuk anak 2 th egonya memang masih tinggi, semakin dilarang malah semakin memberontak.

Kalau di keluarga kami, kami tidak memaksakan Hawwin untuk mandi kalau dia tidak mau, menumbuhkan kesadaran lebih penting daripada memaksakan kehendak orang tua.
Bagi kami, "Teladan" lebih penting...
Jadi berikan dulu contoh, kita bilang mau mandi didepan anak, cerita tentang manfaat mandi, misal mandi membuat badan kita jadi segar, wangi, kuman2 pada hilang dsb. "Ngabibita" istilah basa sunda nya. ✅

🎙Bunda Nikha Hakim
Assalamualaikum teh ai, sy butuh saran untuk anak usia 6,5th yang apabila mengalami kesulitan atau saat sedang tidak mood , cara si anak berkomunikasi selalu menggunakan cara merengek sambil marah2. Dulu saat usia dibawah 4 th justru trmsk tipe anak yang tidak mudah merengek.

Kemudian anak kedua saya, 5th, apabila ada hal yg membuatnya kecewa, responnya lgsg marah dan menangis sejadi2nya sampai sulit utk diredam. 😢

Jawab:
Waalaikumussalam....
Bunda Nikha, inilah pentingnya diadakan forum keluarga secara rutin, misal saat makan bersama, setelah selesei makan sebelum bubar nikmati family time dengan berbagi cerita. Di forum ini kita bisa memberikan nilai2 penting, seperti adab, moral, value, dsb.

Saat anak berbuat reaktif (perbuatan yang tidak pantas, seperti nangis, teriak, marah2)
Usahakan kita tetap tenang, dampingi, baru bertanya tentang perasaannya, tunjukan sikap emphaty kita, setelah itu boleh memberikan saran atau bercerita tentang nilai2 yang baik yang seharusnya dilakukan.
Biasanya saya cari sesuatu alat dapur yang bisa dimainkan dikamar mandi. Hawwin paling senang kalau mandi busa2 sama bola2. Atau bawa botol sama cangkir, sambil melatih motorik halusnya memasukan air memakai cangkir kedalam botol. Atw mainan apa saja yg bisa dilakukan dikamar mandi.
Ada pelajaran yg bisa kita ambil dari grup sebelah nih..

Pertanyaan 5⃣

Saya lida dari Bandung mau bertanya:

1. Pada saat kita menganjurkan anak untuk suatu aktivitas, semisal mandi (yang sekarang lagi sulit-sulitnya untuk mandi) kemudian menolak, kita kasih pilihan "mandi sekarang atau 5 menit lagi", atau mau mandi pakai air hangat atau air dingin", terus anak keukeuh bilangnya "gak mau", padahal kita harus segera rapi untuk berangkat beraktivitas keluar rumah,nah disitu kadang saya merasa bingung, harus bagaimana bu sikap terbaik menghadapi hal tersebut?

2. Dulu saat saya belum mengenal IIP saat putri saya waktu itu berusia 2 tahun saya menyesal sekali waktu itu emosi sedang sangat memuncak, entahlah apakah pada waktu itu saya baby blues karena ada perubahan tunes kehidupan dari awalnya aktif tetiba seolah terkurung di rumah dengan makhluk kecil, nah waktu itu saya pernah berteriak dengan suara yg sangat keras ke putri saya sebagai puncak dari rasa frustasi pada waktu itu. Betul2 menyesal, mungkinkah itu akan berdampak utk perkembangannya? Bagaimana cara menghapuskan memori buruk dari putri saya?

3. Putri saya (3,5y) saat main dengan teman2nya terkadang saat temannya mau meminjam barang putri saya lalu putri saya gak ngasih maka teman2nya itu mengancam mau pulang dan gak main lagi, nah bagaimana baiknya apakah harus menganjurkan putri saya berbagi atau bagaimana? Kemudian putri saya terkadang saat ada anak2 khususnya laki2 main di depan rumah terkadang suka caper, apakah itu fitrah nya karena dia perempuan atau bagaimana?
Septi Peni Wulandani IIP: 5⃣ teh lida, kenalkan resiko kepada anak kita. misal urusan mandi tadi, sudah diberikan alternatif pilihan tetap tidak diambil, maka kenalkan resikonya, berarti kakak tidak bisa hadir tepat waktu, atau tidak bisa ikut mama pergi jam 15.00 ini, atau resiko lain yang memang logis di kepala anak. Tidak boleh mengancam ya, ini belajar menerima resiko dan konsekuen.
Septi Peni Wulandani IIP: 2. Cara menghapus memori buruk adalah dengan memenuhinya dengan memori baik, sehingga proses Switch ini seperti berdamai dengan masa lalu, sudah tidak mengingat-ingat sakit di masa lalu. Dan segera minta maaf secara lahir batin ke anak
Septi Peni Wulandani IIP: untuk posesif kepada mainan itu normal di usia 3,5 th, maka anak harus bisa memilah mana mainan yang private dan mana yang boleh untuk umum. Yang untuk umum berbagilah dengan teman-temannya. hal ini membuat kita menghargai privacy anak-anak.
‪+62 815-4552-0204‬: Kalau misal terlambat mandi lalu dkenalkan resiko 'tdk bisa ikut mama pergi' itu utk membedakannya dg ancaman berarti dr intonasi/nada suaranya kah bu..?
Septi Peni Wulandani IIP: ya betul yang membedakan adalah intonasi
Septi Peni Wulandani IIP: misal :

kenalkan kondisi terlebih dahulu
"adik 30 menit lagi mama harus pergi , kalau adik mau ikut berarti harus mandi sekarang"

"5 menit lagi berhenti ya main gamenya"

"nggak mau", jawab anak

"oke nggak papa, artinya adek tidak ikut mama, karena waktunya tidak cukup kalau tidak mandi sekarang.

Bedakan dengan nada dan intonasi
"Ayo 5 menit lagi, awas ya kalau nggak mandi nanti mama tinggal"

Resume Review Tantangan 10 Bagian 1

Resume Review Tantangan 10 Bagian 1
Senin, 13 Februari 2017
🎉🎉🎉

*_Review Tantangan 10 Hari_*
_Materi Bunda Sayang #1 :_
_Institut Ibu Profesional_
*KOMUNIKASI PRODUKTIF*

Pertama, Kami ucapkan selamat kepada teman-teman yang telah melampaui tantangan 10 hari dalam berkomunikasi produktif, dinamika yang terpancar dalam tantangan 10 hari ini sungguh beragam. Mulai dari memperbincangkan hal teknis sampai dengan tantangan nyata komunikasi kita dengan diri sendiri, dengan pasangan dan dengan anak-anak. Mungkin beberapa diantara kita tidak menyadari pola komunikasi yang terjadi selama ini, tetapi setelah mengamati dan menuliskannya selama 10 hari berturut-turut dengan sadar, baru kita paham dimana titik permasalahan inti dari pola komunikasi keluarga kita.

*KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI*

Dari “TANTANGAN 10 HARI” sebenarnya kita bisa melihat pola komunikasi dengan diri kita sendiri, bagaimana kita memaknai satu kalimat di atas. Limit yang kita tentukan bersama di tantangan ini adalah 10 hari, maka kita bisa melihat masuk kategori tahap manakah diri kita :

a. Tahap Anomi : Apabila diri kita belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, belum mulai menulis tantangan 10 hari satupun, karena mungkin belum memahami makna dari sebuah konsistensi.

b.Tahap Heteronomi : Apabila diri kita sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, tapi belum konsisten. Kadang menuliskannya, kadang juga tidak. Hal ini karena dipicu oleh pemahaman dan mendapatkan penguatan dari lingkungan terdekat yang membentuk opini dan persepsi sendiri.

c. Tahap Sosionomi : Apabila diri kita sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, dan sudah mulai konsisten. Menjalankan tantangan tepat 10 hari. Hal ini karena dipicu sebuah kesadaran dan mendapat penguatan dari lingkungan terdekat.

d. Tahap Autonomi : Apabila diri kita terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten, tidak  hanya berhenti pada tantangan 10 hari, anda terus melanjutkannya meski tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang menilai. Berkomunikasi produktif sudah menjadi budaya dalam kehidupan anda.
“10 Hari” adalah Limit terendah kita, hal tersebut hanyalah sebuah tetapan untuk mempermudah tercapainya sebuah tujuan.

Maka komunikasi kita dengan diri sendiri harus bisa terus mengupgrade limit tersebut. Dari sekarang kita harus paham benar bahwa limit kita adalah unlimited. Tidak ada yang mampu membatasi kita kecuali diri kita sendiri. Dengan konsep tersebut maka tidak ada yang tidak mungkin. Tentukan limit anda setinggi mungkin untuk diraih dan selalu diperbarui. Kuncinya adalah komunikasi produktif dengan diri sendiri.

_The greater danger of most of us is not that our aim is too high and we miss it, but it is too low and we reach it_ – Bahaya besar bukan karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan jauh lebih berbahaya jika kita mempunyai target yang terlalu rendah dan kita berhasil mencapainya – Michael angelo
______________________

Seputar Tanya Jawab Review Tantangan 10 bagian 1
🎉🎉🎉🎉🎉
1⃣  🎙🎙🎙 Bunda Resti
Sepertinya saya masih dalam tahap Heteronomi 😊
Dalam berkomunikasi dengan suami kadang adalah masalah sensitif yang kadang saya ragu untuk mendiskusikannya dengan suami yg akan membuat kami bisa ribut. Akhirnya saya hanya memendamnya dan memilih untuk tidak mendiskusikan dgn suami tapi jadinya saya yang berkorban sendiri. Mohon saran bagaimana cara memulai berdiskusi dengan pasangan yg lebih 'aman' tapi masalah terselesaikan tanpa ada keributan.
Tks
Jawab :
Bunda Resti, kurang lebih saya pernah mengalami hal yang sama. Saya takut mengkomunikasikan sesuatu dengan suami karena adanya kekhawatiran akan menimbulkan konflik. Hal ini masih erat hubungannya dengan komunikasi dengan diri sendiri. Adanya pengalaman buruk (trauma masa lalu) bisa jadi penyebabnya. Hypersensitif juga bisa jadi penyebabnya. Konflik yang dipendam terus menerus lama2 akan menjadi bomb waktu yang bisa meledak kapan pun. Pelajari teknik acceptance (penerimaan). Terima (ikhlas) dengan apa yang kita rasakan.
Tekhnik mudahnya :
Katakan pada diri sendiri "ok (baiklah) saya terima kalau saya takut bicara......"
"Ok, saya memang sakit hati...."
"Ok, saya kecewa..."
Bahkan saat kita menolak perasaan kita, tetap kita terima.
"Ok, saya terima kalau saya menolak untuk menerima..."
"Ok, saya marah..."
Jeda sejenak sambil tarik nafas dalam, kalu muslim bisa mengucap astagfirulloh, baca taawudz, berwudhu, atw bahkan sholat 2 rokaat.
Cmiiw

2⃣ 🎙🎙🎙Bunda Nira
pertanyaan
Selasa-Rabu, 14-15 Februari 2017
Terkdang targetn yang sudah komunikasi kan dan disepakati dengan keluarga menguap begitu saja,  karena suhu emosi, semangat,  dan aktivitas yang berbeda tiap anggota keluarga. 
mungkin bagi kita target itu rendah tapi bagi anggota yang lain terlalu tinggi atw tdk prioritas...

Senin, 13 Februari 2017
bagaimana aplikasinya menyamaka persepsi yang ringan dan mudah agar kita punya kesamaan target dan prioritas
Jawab :
Bunda Nira, pastikan bukan bunda yang menentukan target, tapi sepakati bersama target yang ingin di capai (kalau itu adalah target keluarga)
Caranya sering ngobrol atw berkomunikasi, sampaikan apa yang kita inginkan bukan yang tidak kita inginkan.

3⃣ 🎙🎙🎙Marie
Gimana caranya bangkit dari pikiran2 yang negatif tentang diri sendiri, di waktu kejadian? Misalnya ada suatu kejadian yg membuat kita jadi ga pede atau sedih, dan akhirnya membuat kita jd underestimate kemampuan diri kita sendiri.
Jawab :
Bunda Marie, teknik acceptance juga bisa digunakan dalam hal ini, maafkan diri sendiri.
Tuliskan kata2 motivasi yang bunda anggap bagus dan menarik di dinding yang mudah terbaca.
Kenali IC (inner child) kita, dan berkomunikasilah dengan dia.
Bisa di googling cara berkomunikasi dengan IC.

4⃣ 🎙🎙🎙Bunda Ardiani putri
Mengenai komunikasi dengan diri sendiri, saya adalah orgnya yg introvert semua permasalahan, unek2, saya pendam sendiri sehingga memberikan beban stress tersendiri bagi saya. Belum lagi sikap perfeksionis. Lagi-lagi saya meminta nasihat untuk bisa lebih lapang dada terhadap keadaan sekitar yang tak sesuai dengan harapan saya. Tks
Jawab :
Bunda Ardiani...
Perlu latihan yang cukup panjang, dan kesungguhan untuk menangani hal ini.
Jika memang tidak berani mengungkapkan perasaan pada orang lain, cukuplah Allah sebagai tempat kita mengalirkan rasa (curhat) dan memohon pertolonganNya atas segala tantangan yang ada dihadapan kita.
Untuk sikap perfeksionis, belajarlah melepaskan harapan kesempurnaan kita, jangan digenggam terus menerus. Karena hanya Allah lah yang Maha Sempurna.
Lagi2, latihan tekhnik acceptance.

5⃣ 🎙🎙🎙Bunda Ika (ardaniya rizka)

Saya sering berkomunikasi dengan diri pribadi. Saya perhatikan, masih banyak kalimat-kalimat negatif yang berseliweran di otak dan sering keluar melalui juga jadinya. Sudah dijaga agar positif, tapi refleks negatifnya masih muncul. Saya amati dari komunikasi anak saya, masih sering muncul kata susah. Misalnya: "itu kan susah, Mi." Atau "susah banget". Berkaca dari situ, saya mulai belajar untuk berubah. Minimal, sayanya tidak berpikir negatif. Bagaimana caranya agar selalu positif ya?
Jawab:
Bunda ika, berbagai buku sudah saya baca agar mempunyaki pikiran yang positif, tapi ternyata yang paling penting itu adalah perasaan kita yang positif (positif feeling). Rasa bahagia, bersyukur, itu kunci pertamanya.
Kata kunci untuk hati yang ikhlas ada 5, yaitu:

Syukur-sabar-fokus-tenang-bahagia

6⃣ 🎙🎙🎙Bunda Eka
Bagaimana jika saat ini saya masih berada di tahap anomi? langkah apa yang harus dilakukan untuk berada ditahap selanjutnya?
Jawab :
Bunda Eka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tekadkan diri untuk mulai belajar memperbaiki mulai dari langkah yang paling mudah, misal: merubah kata "tidak bisa" menjadi "bisa!"
Segera berubah, dan jangan tunda lagi.

InsyaAllah bisa...💪

7⃣🎙🎙🎙Bunda Wiwit Simponi
Assalamualaikum , terimakasih ibu Septi & Bunda2 Tim Fasil,saya suka sekali dg materi komunikasi produktif ini. Challenge 10 hr ini saya lalui dg tahapan : berawal dr forum komunikasi diri sendiri,pasangan,anak kemudian 1 keluarga.
Utk tahap pertama Komunikasi dg diri sendiri :
Mhn saran dr tim fasil,apakah sebaiknya ada waktu khusus yg rutin komunikasi dg diri sendiri?.
kalau saya biasanya selepas sholat shubuh, salah satu komunikasi dg diri sendiri dg membaca doa utk niat menjalani hari ini harus lebih baik&berkah dari hr kmarin.
Mhn Ilmu yg bermanfaat,Rezeki yg berkah dan amalan yg diterima. Menjadikan saya lebih bersemangat.
Apakah menurut tim fasil teknik tsb sdh benar& dikategorikan komunikasi produktif dg diri sendiri?.
Jazakillah khairan katsiraa 😊🙏🏼
Jawab :
KEREN SEKALI bunda Wiwit....👍😘😍
Mungkin bisa jadi referensi bagi teman2 disini.

8⃣ 🎙🎙🎙Bunda Nurul
Ikut nanya ya bun,  terkait dengan komunikasi dengan diri sendiri.  Saya seringkali berkomunikasi dengan diri sendiri tentang apa yang telah saya ucapkan kepada orang lain,  terutama anak dan suami yang sering berinteraksi.  Secara teori saya paham sebaiknya seperti apa,  namun kadang kala situasi dan kondisi reaksi saya ketika menghadapinya menyebabkan komunikasi yang tidak  diharapkan.  Setelah terucap,  saya suka merasa menyesali kenapa tadi bicara seperti itu.  Bagaimana ya caranya agar kita lebih bijak dalam berkomunikasi produktif terutama pada situasi yang memancing emosi supaya  tidak  reaktif.
Jawab :
Bunda Nurul, gunakan tekhnik jeda dengan menarik nafas dalam dan mengucap istigfar atw taawudz setiap kali emosi negatif muncul.

9⃣ 🎙🎙🎙Bunda silvia
Mau titip pertanyaan.
" apa yg harus dilakukan ketika sisi perfeksionis muncul,tapi dlm realita nya sulit utk mencapai target dan konsisten krn faktor luar ( misal kmrn utk tantangan 10 hari, krn pindahan, sehingga ritme dan kondisi berubah drastis, atau sakit,dst)  sehingga yg muncul adalah feeling guilty pd diri sendiri.
Jawab :
Bisa dengan menggunakan teknik melepaskan harapan dan menerima kenyataan (acceptance)
Mengimani semua rencana dan ketetapan Allah adalah yang terbaik untuk kita.
Manusia harus mempunyai planing dalam hidupnya (proses) tentang hasil biarlah Allah yang menentukan.
Maka nikmatilah prosesnya.
Sekali lagi,
Gunakan tahapan : syukur-sabar-fokus-tenang-bahagia

🔟🎙🎙🎙Bunda Hilma
Komunikasi dg diri sendiri terkadang dipengaruhi oleh fikiran dan perasaan kita yaa.. Gimana yaa supaya keduanya bisa selaras? Misal, fikiran sdh berfikir, "hal ini manfaatnya baik untuk saya A,B, C dst. Harus dijalani dengan semangat!", tapi perasaan qta masih belum "setinggi" fikiran qta. Misal masih terlena dg keadaan, masih ada perasaan enggan, dsb. Bagaimana tipsnya spy saling selaras yaa agar self talk yg tercipta lebih sehat dan produktif?
Jawab :
Bunda Hilma, tantangan bagi banyak orang ya hal seperti ini...saya pun masih dalam proses belajar.

Banyak hal yang mempengaruhinya.

Dari berbagai kajian, mulai sari cara berpikiran positif, teori quantum ikhlas, kajian tazkiyatunnafs, mengenal jerat2 syetan, mindfulness. Banyak pelajaran yg bisa diambil. Tapi satu yang benar-benar bisa kita aplikasikan dengan baik adalah tuntunan hidup Rasulullah saw sehari-hari. Melakukan adab sehari2 mulai bangun tidur hingga tidur lagi, pola makan, kebiasaan mengucap istigfar (100 kali perhari), dzikir, doa, dan aktivitas lainnya....

Maka berbagai teori akan kalah.

Apalagi setelah mengenal jerat2 syetan, doa2 yang sering kita lupa mengucapkannya, secara tidak langsung mempengaruhi keadaan emosi kita. (Kita mudah kesambet, bahasa kasarnya mah 😅)

Resume Tantangan 10 Hari Bagian 2

Resume Tantangan 10 Hari Bagian 2

Review Materi Tantangan 10 Hari Bagian 2

 *KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN*

Dalam prakteknya ternyata ini menjadi bagian yang sangat seru yang dihadapi oleh teman-teman semua. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola komunikasi anda dengan pasangan 
yaitu :

a. Faktor Eksteropsikis ( Ego sebagai Orangtua)

Yaitu bagian dari kepribadian yg menunjukkan sifat-sifat orang tua, berisi perintah (harus & semestinya). Jika individu merasa dan bertingkah laku sebagaimana orang tuanya dahulu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dalam status ego orang tua. Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya..

contoh : Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP). 

Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP). 

b. Faktor Arkeopsikis ( Ego sebagai anak-anak)
Yaitu bagian dari kepribadian yang menunjukkan ketidakstabilan, reaktif, humor, kreatif, serta inisiatif,masih dalam perkembangan, berubah-ubah, ingin tahu dan sebagainya. Status ego anak berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak

contoh : Dibedakan antara natural child (NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.

c. Faktor Neopsikis ( Ego sebagai orang dewasa)
Yaitu bagian dari kepribadian yg objektif, stabil, tidak emosional, rasional, logis, tidak menghakimi, berkerja dengan fakta dan kenyataan-kenyataan, selalu berusaha untuk menggunakan informasi yang tersedia untuk menghasilkan pemecahan yang terbaik dalam pemecahan berbagai masalah. Dalam status orang dewasa selalu akan berisi hal-hal yang produktif, objektif, tegas, dan efektif dan bertanggung jawab dalam menghadapi kehidupan. Jika individu bertingkah laku sesuai dengan yang telah disebutkan tadi, maka individu tersebut dikatakan dalam status ego dewasa..

contoh : Mengambil kesimpulan, keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, ber¬sifat rasional dan tidak emosional, bersifat objektif dan sebagainya, adalah ciri-ciri komunikasi orang dewasa.

Ketiga Ego tersebut dimiliki setiap orang, kita lihat dari caranya berkomunikasi, kalimat yang dipilih dan bahasa tubuh yang digunakan.

ANALISIS TRANSAKSIONAL KOMUNIKASI

a.        TRANSAKSI KOMPLEMENTER
jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda. Transaksi komplementer terjadi antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua sikap yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua dan sikap anak-anak. Komunikasi antarpribadi dapat dilanjutkan manakala terjadi transaksi yang bersifat komplementer karena di antara mereka dapat memahami pesan yang sama dalam suatu makna.

Contoh :
ketika suami meminta kita berbicara berdasarkan fakta, maka balas komunikasi tersebut dengan hal-hal yang logis.( ego dewasa)
suami : : “Arloji yang biasanya di meja ini, kok tidak ada ya mah?”( menggunakan data dan logika  - ego dewasa)
istri : “ayo kita  cari tahu bareng, terakhir ayah lepas arloji itu dimana? ( menggunakan e go dewasa)

b.        TRANSAKSI SILANG
terjadi manakala pesan yang dikirimkan komunikator  tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan. Akibat dari transaksi silang adalah terputusnya komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna pesan. Komunikator tidak menghendaki jawaban demikian, terjadi kesalah¬pahaman sehingga kadang-kadang orang beralih ke tema pembicaraan lain.

Contoh :
ketika partner kita mengajak komunikasi berdasarkan  ego dewasa, kita menanggapinya dengan ego anak-anak.

Suami : “Arloji yang biasanya di meja ini, kok tidak ada ya mah?”( menggunakan data dan logika  - ego dewasa)

Istri : “Mana kutahu, aku udah capek seharian ngurus anak-anak,  masih diminta ngurus arloji” ( menggunakan ego anak-anak )

pasti akan menyulut respon emosi.

c.        TRANSAKSI TERSEMBUNYI
jika terjadi campuran beberapa sikap di antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan sikap yang lainnya. Sikap tersembunyi ini sebenarnya yang ingin mendapatkan respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima. Bentuk-bentuk transaksi tersembunyi bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang terlibat dalam komunikasi antar¬pribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap saja sedangkan 1 atau 2 lainnya ter¬sembunyi. 

Contoh:
Seorang ibu masuk ke dalam sebuah toko untuk membeli sebuah lemari es. Sang penjual memperlihatkan beberapa merk, dengan menyebutkan harganya. Sang ibu melihat lemari es yang tinggi dan bertanya: “Berapa harga yang tinggi itu?” (ungkapan dari ego state dewasa dan mengharapkan respon dari ego state dewasa juga). 

Penjual itu kemudian menanggapi: “Yang itu terlalu mahal bagi Ibu.” Tanggapan ini memang terlihat sebagai transaksi antara ego state dewasa dan dewasa, tetapi ada unsur tersembunyi di dalamnya yang tidak jadi terumuskan, yaitu: “Ibu tidak mempunyai cukup uang untuk membeli yang mahal itu”. Kemudian sang ibu merasa tersinggung, dan memang begitulah maksud penjual itu, menyinggung perasaan sang ibu dengan mengatakan bahwa ibu itu tidak mampu membeli lemari es yang mahal. 

Menanggapi pernyataan itu, untuk membuktikan bahwa dirinya mampu membeli barang mahal itu, sang ibu lalu berkata: “Yang tinggi itu mau saya beli!”.
__________________________

Seputar Tanya Jawab Review Tantangan 10 Hari Bagian 2

Selasa, 14 Februari 2017

1.🎙🎙🎙Bunda Mila
Bagaimana cara menyelaraskan dgn pola pikir suami?Karena saya dan suami memiliki banyak perbedaan cara pandang terutama utk hal2 yg sangat prinsip. Kalau mengikuti cara suami maka akan berdampak tidak baik bagi anak2 dan keluarga. Saya menyadari bahwa pola pikir kita adalah bentukan dari pengaruh pola asuh orangtua kita dan pengalaman. Saya sudah mencoba berkali2 utk berkomunikasi dgn berbagai cara namun suami memang enggan berdiskusi (tipe latar belakang keluarga/orangtuanya pun seperti itu).

➡ Untuk bisa berkomunikasi produktif dengan suami memang perlu proses. Menyamakan pola pikir itu sedikit terlalu memaksakan. Tapi jika berusaha memahami pola pikir, itu lebih masuk akal. Perbanyak acara minum teh/ngopi tanpa kehadiran gadget, biasanya obrolan bisa.lebih mudah mengalir. Jika masih beku, maka perbanyak menulis surat. Rumus berkomunikasi untuk menyampaikan pendapat: ALRI A= Atensi, sampaikan fakta untuk menarik perhatian, L= sampaikan logikanya R= sampaikan Rasa, I=  sampaikan keinginan… setelah itu, tunggu feedback. ✅

2.🎙🎙🎙Bunda Esther
Mbak mau nitip pertanyaan.
Setiap orang memiliki pola komunikasi yang dipengaruhi oleh ego orang tua, anak2 dan dewasa. Sebaiknya sikap atau pola komunikasi seperti apa yg sebaiknya kita gunakan untuk berkomunikasi dengan seseorang yg mungkin dominan orang tua/anak2/dewasa?

➡ Seseorang yg dominan itu maksudnya, cenderung mempertahankan pendapat?

Cara berkomunikasinya menerapkan poin2 komunikasi produktif. Dg rumus ALRI (lihat no. 1). Jadi poin2 komprod memang harus dipraktekkan 1-1, supaya terlatih. ✅

Sering kali saat komunikasi dengan pasangan saya juga jadi emosi karena pasangan berkomunikasi dengan nada tinggi, seperti orang marah. Padahal mungkin bagi dia itu biasa saja. Sehingga sering kondisi tertentu nada bicara yang seperti ini malah memperkeruh suasana. ➡ Buat jeda ketika emosi sedang tinggi. Menghindar, sampai nalar kita lebih besar daripada emosi. ✅

3.🎙🎙🎙Bunda Resti
Sepertinya saya masih dalam tahap Heteronomi 😊
Dalam berkomunikasi dengan suami kadang adalah masalah sensitif yang kadang saya ragu untuk mendiskusikannya dengan suami yg akan membuat kami bisa ribut. Akhirnya saya hanya memendamnya dan memilih untuk tidak mendiskusikan dgn suami tapi jadinya saya yang berkorban sendiri. Mohon saran bagaimana cara memulai berdiskusi dengan pasangan yg lebih 'aman' tapi masalah terselesaikan tanpa ada keributan.
Tks. 

➡ (Cek jawaban 1 dan 2) ✅

4.🎙🎙🎙 Bunda Wiwit Simponi 
Assalamu'alaikum, Dear Tim fasil terima kasih atas review nya. Dr materi review yg saya tangkap ada 2 inti yaitu : faktor yg mempengaruhi dan jenis transaksi komunikasi dg pasangan dan sebaiknya kita ambil yg positif. Mhn pencerahan bgmn pengalaman tim fasil dlm mengaplikasikannya di rutinitas keseharian antara faktor yg mempengaruhi dg jenis transaksi  komunikasi terhadap pasangan?

Jazakillah khairan katsiraa 😊🙏🏼

➡ Dibawa sederhana saja Teh… teori faktor yg mempengaruhi dan jenis transaksi komunikasi, kita evaluasi setelah berkomunikasi dg oasangan. Jadi ketika berkomunikasi langsung, Saya harus menyamakan frekuensi dan mengambil sikap mindfullness. Biasanya saya awali dg clear and clarify,.kemudian rumus ALRI. ✅

5.🎙🎙🎙Bunda Ratri
Utk mendiskusikan suatu materi seringkali sy menginginkan agar suami mau membaca atau mencari bahan shg diskusi hidup, tp selalu saja beliau memposisikan diri sbg pendengar saja shg hanya muncul 1 persepsi yaitu persepsi saya. Seringkali ada rasa tidak puas krn jadi spt narasumber dan outputnya tdk jelas. Bagaimana sebaiknya saya bersikap ya bunda?

➡ Saya biasanya justru cukup senang dg suami yg hanya mendengarkan. Yang penting, di akhir family time ada clear & clarify. Dan ketika suami sedang “bercerita” atau menyampaikan sesuatu, saya juga menjadi pendengar yg baik. Dan melakukan clear & clarify. Jika ada sesuatu yg tidak dipahami atau kurang sependapat, maka disampaikan di lain waktu. Choose the right time. ✅

2/14/17

Review Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif - Komunikasi dengan Anak

*BERKOMUNIKASI SESUAI BAHASA CINTA ANAK*

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni;

1. Sentuhan Fisik,

2. Kata-kata Mendukung,

3. Waktu Bersama,

4. Pemberian Hadiah,

5. Pelayanan.

Umumnya setiap anak bisa menerima cinta melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak. Berikut adalah tips dalam berkomunikasi dengan si kecil sesuai bahasa cintanya.

1. Apabila bahasa cinta anak kita adalah Sentuhan Fisik
* Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
* Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
* Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
* Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang diberikan adalah untuk kebaikannya dan Anda tetap sayang padanya.
* Saat memilih hadiah untuknya, beri benda yang dapat ia pegang/peluk, seperti bantal, boneka, atau selimut.
* Saat menghabiskan waktu bersama si kecil, seperti menonton televisi bersama, duduklah berdekatan dengannya, sambil berpelukan.
* Sering-seringlah bertanya padanya apakah ia mau digandeng atau dipeluk.
* Apabila ia terluka, pegang dan peluk mereka untuk memberi kenyamanan.

2.Apabila bahasa cintanya adalah Kata-kata Mendukung
* Saat menyiapkan bekal untuknya, masukkan kertas kecil berisi kata-kata mendukung.
* Saat ia berhasil mencapai prestasi, tunjukkan rasa bangga Anda dengan memberi kata-kata membangun, seperti “Mama bangga dengan adik bermain adil di permainan tadi,” atau “Kakak baik sekali membantu adik membangun rumah-rumahan itu.”
* Simpan hasil karya si kecil, seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan tempelan kertas mengapa Anda bangga dengan karyanya itu.
* Biasakan mengucap kata, “Mama sayang kamu,” tiap berpisah dengan si kecil atau menidurkannya di malam hari.
* Saat si kecil bersedih, bangun kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat Anda bangga padanya.

3. Apabila bahasa cintanya adalah Waktu Bersama
* Coba libatkan anak dalam aktivitas-aktivitas Anda, seperti belanja ke supermarket, memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.
* Saat si kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Anda untuk benar-benar menatap dan mendengarnya.
* Ajak si kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau camilan lainnya.
* Tanyakan kepada si kecil mengenai tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan jika ada kesempatan, beri kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
* Biasakan untuk memintanya menceritakan hari yang ia lalui di sekolah atau aktivitas lain yang telah ia lakukan.
* Saat mengajak si kecil bermain, bermainlah bersamanya ketimbang hanya menonton.
* Jika Anda memiliki lebih dari 1 anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing-masing anak secara individu, tanpa melibatkan yang lain.

4. Apabila bahasa cintanya adalah Pemberian Hadiah
* Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tak perlu mahal) untuk diberikan kepada si kecil di saat-saat yang pas.
* Bawa permen atau camilan kecil lain yang dapat Anda berikan pada si kecil saat sedang bepergian.
* Beri makanan kesukaan si kecil, Anda bisa memasaknya sendiri atau mengajak si kecil ke restoran kesukaannya.
* Buah sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tak perlu mahal) yang dapat dipilih si kecil saat ia melakukan prestasi.
* Saat menyiapkan bekal untuknya, selipkan hadiah kecil untuknya.
* Buatkan semacam permainan teka-teki untuknya mencari hadiah dari Anda.
* Daripada membeli hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di tempat yang ia sukai.

5. Apabila bahas cintanya adalah Pelayanan
* Temani ia saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
* Saat ia sedih atau menghadapi kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
* Daripada menyuruhnya tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
* Saat sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka memilih pakaian untuk hari itu.
* Mulai ajarkan si kecil mengasihi orang lain dengan memberi contoh membantu orang lain atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
* Saat si kecil sakit, angkat semangatnya dengan menonton film, membaca buku, atau masak sup yang ia sukai.
* Saat menyiapkan sarapan, makan siang, atau makan malam, selipkan makanan penutup atau camilan kesukaan mereka.

Cara mengamati bahasa cinta anak :

1.  Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Mama
Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Mama atas makan malam yang enak”, Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain
Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering meminta Mama untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita untuknya, maka Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”. Sedangkan kalau si Kecil sering meminta pendapat Mama mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti “Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus ga Ma?”, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Mama atau Papa diluar rumah, seperti “Papa kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Mama bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk menemukan Bahasa Cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan antara 2 Bahasa Cinta. Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si Kecil seperti “Sore ini adik mau Mama temani jalan-jalan atau mau Mama betulkan rok adik yang rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara Bahasa Cinta “Waktu Bersama” atau “Pelayanan”.


_Sumber bacaan_:

_Gary Chapman & Ross campbell M.D, The 5 Love language of children, jakarta, 2014_

_Eric Berne, Games people Play, jakarta_

_Eric Berne, Transaksional Analysis, jakarta._
.

Review Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif - Komunikasi dengan Pasangan

*KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN*

Dalam prakteknya ternyata ini menjadi bagian yang sangat seru yang dihadapi oleh teman-teman semua. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola komunikasi anda dengan pasangan
yaitu :

a. Faktor Eksteropsikis ( Ego sebagai Orangtua)

Yaitu bagian dari kepribadian yg menunjukkan sifat-sifat orang tua, berisi perintah (harus & semestinya). Jika individu merasa dan bertingkah laku sebagaimana orang tuanya dahulu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dalam status ego orang tua. Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya..

contoh : Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP).

Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP).

b. Faktor Arkeopsikis ( Ego sebagai anak-anak)
Yaitu bagian dari kepribadian yang menunjukkan ketidakstabilan, reaktif, humor, kreatif, serta inisiatif,masih dalam perkembangan, berubah-ubah, ingin tahu dan sebagainya. Status ego anak berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak

contoh : Dibedakan antara natural child (NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.

c. Faktor Neopsikis ( Ego sebagai orang dewasa)
Yaitu bagian dari kepribadian yg objektif, stabil, tidak emosional, rasional, logis, tidak menghakimi, berkerja dengan fakta dan kenyataan-kenyataan, selalu berusaha untuk menggunakan informasi yang tersedia untuk menghasilkan pemecahan yang terbaik dalam pemecahan berbagai masalah. Dalam status orang dewasa selalu akan berisi hal-hal yang produktif, objektif, tegas, dan efektif dan bertanggung jawab dalam menghadapi kehidupan. Jika individu bertingkah laku sesuai dengan yang telah disebutkan tadi, maka individu tersebut dikatakan dalam status ego dewasa..

contoh : Mengambil kesimpulan, keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, ber¬sifat rasional dan tidak emosional, bersifat objektif dan sebagainya, adalah ciri-ciri komunikasi orang dewasa.

Ketiga Ego tersebut dimiliki setiap orang, kita lihat dari caranya berkomunikasi, kalimat yang dipilih dan bahasa tubuh yang digunakan.

ANALISIS TRANSAKSIONAL KOMUNIKASI

a. TRANSAKSI KOMPLEMENTER
jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda. Transaksi komplementer terjadi antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua sikap yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua dan sikap anak-anak. Komunikasi antarpribadi dapat dilanjutkan manakala terjadi transaksi yang bersifat komplementer karena di antara mereka dapat memahami pesan yang sama dalam suatu makna.

Contoh :
ketika suami meminta kita berbicara berdasarkan fakta, maka balas komunikasi tersebut dengan hal-hal yang logis.( ego dewasa)
suami : : “Arloji yang biasanya di meja ini, kok tidak ada ya mah?”( menggunakan data dan logika  - ego dewasa)
istri : “ayo kita  cari tahu bareng, terakhir ayah lepas arloji itu dimana? ( menggunakan e go dewasa)

b. TRANSAKSI SILANG
terjadi manakala pesan yang dikirimkan komunikator  tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan. Akibat dari transaksi silang adalah terputusnya komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna pesan. Komunikator tidak menghendaki jawaban demikian, terjadi kesalah¬pahaman sehingga kadang-kadang orang beralih ke tema pembicaraan lain.

Contoh :
ketika partner kita mengajak komunikasi berdasarkan  ego dewasa, kita menanggapinya dengan ego anak-anak.

Suami : “Arloji yang biasanya di meja ini, kok tidak ada ya mah?”( menggunakan data dan logika  - ego dewasa)

Istri : “Mana kutahu, aku udah capek seharian ngurus anak-anak,  masih diminta ngurus arloji” ( menggunakan ego anak-anak )

pasti akan menyulut respon emosi.

c. TRANSAKSI TERSEMBUNYI
jika terjadi campuran beberapa sikap di antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan sikap yang lainnya. Sikap tersembunyi ini sebenarnya yang ingin mendapatkan respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima. Bentuk-bentuk transaksi tersembunyi bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang terlibat dalam komunikasi antar¬pribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap saja sedangkan 1 atau 2 lainnya ter¬sembunyi.

Contoh:
Seorang ibu masuk ke dalam sebuah toko untuk membeli sebuah lemari es. Sang penjual memperlihatkan beberapa merk, dengan menyebutkan harganya. Sang ibu melihat lemari es yang tinggi dan bertanya: “Berapa harga yang tinggi itu?” (ungkapan dari ego state dewasa dan mengharapkan respon dari ego state dewasa juga).

Penjual itu kemudian menanggapi: “Yang itu terlalu mahal bagi Ibu.” Tanggapan ini memang terlihat sebagai transaksi antara ego state dewasa dan dewasa, tetapi ada unsur tersembunyi di dalamnya yang tidak jadi terumuskan, yaitu: “Ibu tidak mempunyai cukup uang untuk membeli yang mahal itu”. Kemudian sang ibu merasa tersinggung, dan memang begitulah maksud penjual itu, menyinggung perasaan sang ibu dengan mengatakan bahwa ibu itu tidak mampu membeli lemari es yang mahal.

Menanggapi pernyataan itu, untuk membuktikan bahwa dirinya mampu membeli barang mahal itu, sang ibu lalu berkata: “Yang tinggi itu mau saya beli!”.