2/17/17

Resume 'Tantangan 10 Bagian 3'


Resume 'Tantangan 10 Bagian 3'
Rabu, 15 Februari 2017

Review Materi
*BERKOMUNIKASI SESUAI BAHASA CINTA ANAK*

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni;

1. Sentuhan Fisik,

2. Kata-kata Mendukung,

3. Waktu Bersama,

4. Pemberian Hadiah,

5. Pelayanan.

Umumnya setiap anak bisa menerima cinta melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak. Berikut adalah tips dalam berkomunikasi dengan si kecil sesuai bahasa cintanya.

1. Apabila bahasa cinta anak kita adalah Sentuhan Fisik
* Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
* Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
* Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
* Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang diberikan adalah untuk kebaikannya dan Anda tetap sayang padanya.
* Saat memilih hadiah untuknya, beri benda yang dapat ia pegang/peluk, seperti bantal, boneka, atau selimut.
* Saat menghabiskan waktu bersama si kecil, seperti menonton televisi bersama, duduklah berdekatan dengannya, sambil berpelukan.
* Sering-seringlah bertanya padanya apakah ia mau digandeng atau dipeluk.
* Apabila ia terluka, pegang dan peluk mereka untuk memberi kenyamanan.

2.Apabila bahasa cintanya adalah Kata-kata Mendukung
* Saat menyiapkan bekal untuknya, masukkan kertas kecil berisi kata-kata mendukung.
* Saat ia berhasil mencapai prestasi, tunjukkan rasa bangga Anda dengan memberi kata-kata membangun, seperti “Mama bangga dengan adik bermain adil di permainan tadi,” atau “Kakak baik sekali membantu adik membangun rumah-rumahan itu.”
* Simpan hasil karya si kecil, seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan tempelan kertas mengapa Anda bangga dengan karyanya itu.
* Biasakan mengucap kata, “Mama sayang kamu,” tiap berpisah dengan si kecil atau menidurkannya di malam hari.
* Saat si kecil bersedih, bangun kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat Anda bangga padanya.

3. Apabila bahasa cintanya adalah Waktu Bersama
* Coba libatkan anak dalam aktivitas-aktivitas Anda, seperti belanja ke supermarket, memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.
* Saat si kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Anda untuk benar-benar menatap dan mendengarnya.
* Ajak si kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau camilan lainnya.
* Tanyakan kepada si kecil mengenai tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan jika ada kesempatan, beri kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
* Biasakan untuk memintanya menceritakan hari yang ia lalui di sekolah atau aktivitas lain yang telah ia lakukan.
* Saat mengajak si kecil bermain, bermainlah bersamanya ketimbang hanya menonton.
* Jika Anda memiliki lebih dari 1 anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing-masing anak secara individu, tanpa melibatkan yang lain.

4. Apabila bahasa cintanya adalah Pemberian Hadiah
* Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tak perlu mahal) untuk diberikan kepada si kecil di saat-saat yang pas.
* Bawa permen atau camilan kecil lain yang dapat Anda berikan pada si kecil saat sedang bepergian.
* Beri makanan kesukaan si kecil, Anda bisa memasaknya sendiri atau mengajak si kecil ke restoran kesukaannya.
* Buah sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tak perlu mahal) yang dapat dipilih si kecil saat ia melakukan prestasi.
* Saat menyiapkan bekal untuknya, selipkan hadiah kecil untuknya.
* Buatkan semacam permainan teka-teki untuknya mencari hadiah dari Anda.
* Daripada membeli hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di tempat yang ia sukai.

5. Apabila bahas cintanya adalah Pelayanan
* Temani ia saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
* Saat ia sedih atau menghadapi kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
* Daripada menyuruhnya tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
* Saat sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka memilih pakaian untuk hari itu.
* Mulai ajarkan si kecil mengasihi orang lain dengan memberi contoh membantu orang lain atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
* Saat si kecil sakit, angkat semangatnya dengan menonton film, membaca buku, atau masak sup yang ia sukai.
* Saat menyiapkan sarapan, makan siang, atau makan malam, selipkan makanan penutup atau camilan kesukaan mereka.

Cara mengamati bahasa cinta anak :

1.  Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Mama
Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Mama atas makan malam yang enak”, Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain
Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering meminta Mama untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita untuknya, maka Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”. Sedangkan kalau si Kecil sering meminta pendapat Mama mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti “Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus ga Ma?”, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Mama atau Papa diluar rumah, seperti “Papa kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Mama bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk menemukan Bahasa Cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan antara 2 Bahasa Cinta. Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si Kecil seperti “Sore ini adik mau Mama temani jalan-jalan atau mau Mama betulkan rok adik yang rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara Bahasa Cinta “Waktu Bersama” atau “Pelayanan”.


_Sumber bacaan_:

_Gary Chapman & Ross campbell M.D, The 5 Love language of children, jakarta, 2014_

_Eric Berne, Games people Play, jakarta_

_Eric Berne, Transaksional Analysis, jakarta._
________________________

Seputar Tanya Jawab Tantangan 10 hari bagian 3
Rabu, 15 Februari 2017

1.
🎙🎙🎙Bunda Ika (ardaniya rizka)
Apakah mungkin bahasa cintanya anak lebih dari satu? Sepertinya anak saya melakukan beberapa item dari 2 bahasa cinta, yaitu waktu bersama dan kata-kata mendukung.

Jawab :
Sangat mungkin bunda Ika,
Saat saya mengamati bahasa cinta anak saya Hawwin, semua contoh yang disebutkan direview pernah Hawwin lakukan.
Setiap anak akan memiliki keunikan dalam bahasa cinta masing2, mana yang lebih dominan. Kita sebagai orang tua perlu menghadirkan 100% diri kita saat bersama anak dalam memahami bahasa cinta ✅

🎙🎙🎙Bunda Ardiani Putri
Assalamulaikum bunda refi, saya ardiani putri. Untuk komunikasi kepada anak, karena anak saya baru 1 dan masih berumur 21m maka untuk tugas kemarin saya lebih banyak membahas mengenai cara saya menanamkan value kepada anak saya dengan melalui contoh perilaku, media yg saya gunakan untuk belajar karena sampai saat ini saya blm mengetahui cara komunikasi plg efektif ke anak saya.

Yang ingin saya tanyakan pada umur berapa gaya komunikasi efektif ini dapat terlihat dari seorang anak agar saya bisa berfokus pada cara komunikasi tertentu.

Jawab: Berikanlah bahasa cinta kita sejak dalam kandungan, dengan belaian, ungkapan rasa sayang, kecupan seorang ayah di perut ibunya, ajakan untuk melakukan setiap kegiatan.
Ajaklah seorang anak berkomunikasi dengan bahasa cinta kapanpun saat membersamai anak.
Jadilah teladan sedini mungkin. ✅

🎙🎙🎙Bunda Tria
Teh Ai, jika menurut pengamatan saya ada sekitar 3 atau lebih bahasa cinta anak, apakan memang bahasa cintanya itu banyak (tdk ada yg dominan)?  Dan cara kita berkomunikasinya menjadi lebih beragam?

Ataukah memang saya perlu lebih jeli dan spesifik lagi mengamatinya?

Tks 😊
Jawab :
Iya benar, sangat mungkin seorang anak memiliki beragam bahasa cinta.
Itulah pentingnya kita bersungguh2 penghadirkan 100% diri kita saat bersama anak untuk melatih kepekaan kita mana bahasa cinta anak yang lebih dominan. Karena setiap anak itu unik. Tidak akan sama satu sama lain, anak kembar sekalipun. ✅

🎙🎙🎙Bunda Resti
Bagaimana cara terapi anak yg dalam berbicara agak terbata-bata tapi sebetulnya dia tidak 'gagu' (maaf) tapi karena panik. Dikhawatirkan anak itu sulit berkomunikasi/ bergaul dengan teman2nya sehingga merasa tidak percaya diri. Pendekatan komunikasi apa yg harus dilakukan  orang tuanya?

Jawab :
Kasus yang menarik bunda Resti.

Ada kata kunci "panik", apakah anak ktersebut mengalami trauma? Sehingga mengalami "panik" ini?

Healing diperlukan dalam hal ini menurut saya. Pemberian bahasa cinta bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa paniknya melalui perhatian, rasa aman, kepercayaan, kasih sayang dan penghargaan. Tentunya dari orang terdekat.
InsyaAllah akan mengembalikan rasa percaya diri anak tersebut. ✅

______________________
🎙Bunda Arssy
Assalamualaikum teh Ai
Anak saya pernah gagap jg dlm bicara,ber angsur2 bisa sembuh.....ada kalanya muncul lagi,gmn sbaiknya saya menyikapi nya?
Jawab :
Tetap berikan bahasa cinta kita...
Hindari hal yang menyebabkan di gagap.
Jangan bereaksi saat gagapnya muncul, berikan apresiasi saat di berkomunikasi dengan lancar. ✅

🎙Bunda Ika
Teh Ai, jika berkomunikasi dengan anak 2 tahun bagaimana ya? Terutama saat dia keukeuh dengan maunya.. sedangkan ada yang lebih baik daripada yang dia inginkan.
Misalnya: saat aisyah tidak mau mandi. Saat diajak mandi teriak-teriak. Misalnya Aisyah: "Ngga mau mandiiii! Mau main aja!"
Jawab :
Hal ini tergantung value keluarga masing2.

Untuk anak 2 th egonya memang masih tinggi, semakin dilarang malah semakin memberontak.

Kalau di keluarga kami, kami tidak memaksakan Hawwin untuk mandi kalau dia tidak mau, menumbuhkan kesadaran lebih penting daripada memaksakan kehendak orang tua.
Bagi kami, "Teladan" lebih penting...
Jadi berikan dulu contoh, kita bilang mau mandi didepan anak, cerita tentang manfaat mandi, misal mandi membuat badan kita jadi segar, wangi, kuman2 pada hilang dsb. "Ngabibita" istilah basa sunda nya. ✅

🎙Bunda Nikha Hakim
Assalamualaikum teh ai, sy butuh saran untuk anak usia 6,5th yang apabila mengalami kesulitan atau saat sedang tidak mood , cara si anak berkomunikasi selalu menggunakan cara merengek sambil marah2. Dulu saat usia dibawah 4 th justru trmsk tipe anak yang tidak mudah merengek.

Kemudian anak kedua saya, 5th, apabila ada hal yg membuatnya kecewa, responnya lgsg marah dan menangis sejadi2nya sampai sulit utk diredam. 😢

Jawab:
Waalaikumussalam....
Bunda Nikha, inilah pentingnya diadakan forum keluarga secara rutin, misal saat makan bersama, setelah selesei makan sebelum bubar nikmati family time dengan berbagi cerita. Di forum ini kita bisa memberikan nilai2 penting, seperti adab, moral, value, dsb.

Saat anak berbuat reaktif (perbuatan yang tidak pantas, seperti nangis, teriak, marah2)
Usahakan kita tetap tenang, dampingi, baru bertanya tentang perasaannya, tunjukan sikap emphaty kita, setelah itu boleh memberikan saran atau bercerita tentang nilai2 yang baik yang seharusnya dilakukan.
Biasanya saya cari sesuatu alat dapur yang bisa dimainkan dikamar mandi. Hawwin paling senang kalau mandi busa2 sama bola2. Atau bawa botol sama cangkir, sambil melatih motorik halusnya memasukan air memakai cangkir kedalam botol. Atw mainan apa saja yg bisa dilakukan dikamar mandi.
Ada pelajaran yg bisa kita ambil dari grup sebelah nih..

Pertanyaan 5⃣

Saya lida dari Bandung mau bertanya:

1. Pada saat kita menganjurkan anak untuk suatu aktivitas, semisal mandi (yang sekarang lagi sulit-sulitnya untuk mandi) kemudian menolak, kita kasih pilihan "mandi sekarang atau 5 menit lagi", atau mau mandi pakai air hangat atau air dingin", terus anak keukeuh bilangnya "gak mau", padahal kita harus segera rapi untuk berangkat beraktivitas keluar rumah,nah disitu kadang saya merasa bingung, harus bagaimana bu sikap terbaik menghadapi hal tersebut?

2. Dulu saat saya belum mengenal IIP saat putri saya waktu itu berusia 2 tahun saya menyesal sekali waktu itu emosi sedang sangat memuncak, entahlah apakah pada waktu itu saya baby blues karena ada perubahan tunes kehidupan dari awalnya aktif tetiba seolah terkurung di rumah dengan makhluk kecil, nah waktu itu saya pernah berteriak dengan suara yg sangat keras ke putri saya sebagai puncak dari rasa frustasi pada waktu itu. Betul2 menyesal, mungkinkah itu akan berdampak utk perkembangannya? Bagaimana cara menghapuskan memori buruk dari putri saya?

3. Putri saya (3,5y) saat main dengan teman2nya terkadang saat temannya mau meminjam barang putri saya lalu putri saya gak ngasih maka teman2nya itu mengancam mau pulang dan gak main lagi, nah bagaimana baiknya apakah harus menganjurkan putri saya berbagi atau bagaimana? Kemudian putri saya terkadang saat ada anak2 khususnya laki2 main di depan rumah terkadang suka caper, apakah itu fitrah nya karena dia perempuan atau bagaimana?
Septi Peni Wulandani IIP: 5⃣ teh lida, kenalkan resiko kepada anak kita. misal urusan mandi tadi, sudah diberikan alternatif pilihan tetap tidak diambil, maka kenalkan resikonya, berarti kakak tidak bisa hadir tepat waktu, atau tidak bisa ikut mama pergi jam 15.00 ini, atau resiko lain yang memang logis di kepala anak. Tidak boleh mengancam ya, ini belajar menerima resiko dan konsekuen.
Septi Peni Wulandani IIP: 2. Cara menghapus memori buruk adalah dengan memenuhinya dengan memori baik, sehingga proses Switch ini seperti berdamai dengan masa lalu, sudah tidak mengingat-ingat sakit di masa lalu. Dan segera minta maaf secara lahir batin ke anak
Septi Peni Wulandani IIP: untuk posesif kepada mainan itu normal di usia 3,5 th, maka anak harus bisa memilah mana mainan yang private dan mana yang boleh untuk umum. Yang untuk umum berbagilah dengan teman-temannya. hal ini membuat kita menghargai privacy anak-anak.
‪+62 815-4552-0204‬: Kalau misal terlambat mandi lalu dkenalkan resiko 'tdk bisa ikut mama pergi' itu utk membedakannya dg ancaman berarti dr intonasi/nada suaranya kah bu..?
Septi Peni Wulandani IIP: ya betul yang membedakan adalah intonasi
Septi Peni Wulandani IIP: misal :

kenalkan kondisi terlebih dahulu
"adik 30 menit lagi mama harus pergi , kalau adik mau ikut berarti harus mandi sekarang"

"5 menit lagi berhenti ya main gamenya"

"nggak mau", jawab anak

"oke nggak papa, artinya adek tidak ikut mama, karena waktunya tidak cukup kalau tidak mandi sekarang.

Bedakan dengan nada dan intonasi
"Ayo 5 menit lagi, awas ya kalau nggak mandi nanti mama tinggal"

No comments:

Post a Comment