7/17/17

Aliran Rasa Game Level 5

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillah bulan puasa kemarin ummi dan keluarga sudah menyelesaikan Game Level 5 yang topiknya adalah For Things To Change, I Must Change First dengan tantangannya menstimulasi minat baca keluarga sehingga semua anggota dilibatkan dalam aktivitas tersebut. Pada bulan puasa lalu, alhamdulillah banyak sekali yang harus ummi dan ayah syukuri, mulai dari Fikriy yang begitu bersemangat ikut dengan ayah ke mesjid baik shalat 5 waktu maupun tarawih, uci dan kakek yang datang ke Jakarta sejak pertengahan bulan puasa sehingga suasana di rumah menjadi lebih ceria dan ramai, dede yang mendekati usia 2 tahun, dan berbagai kenikmatan lainnya.

Setelah melewati Level 5 kemarin, ummi mereview kembali bagaimana peran kami sebagai orang tua dalam menstimulasi minat baca anak-anak yang akan berdampak pada rasa ingin tahu yang lebih besar dan semuanya itu akan mengembalikan fitrah anak-anak agar besyukur pada Rabb mereka yang menciptakan segala sesuatu. Sebagai orang tua, kami berusaha memfasilitasi kebutuhan anak-anak yang ingin tahu melalui perpustakaan mini di rumah, sedikit demi sedikit ummi dan ayah kumpulkan buku-buku yang diharapkan dapat memancing dan membuka cakrawala atas samudra ilmu yang begitu luas. Kemudian, kami sebagai orang tua juga berupaya untuk menambah ilmu terutama ilmu agama agar bisa menanamkan pondasi ketauhidan yang kokoh kepada anak-anak sebagai bekal keselamatan hidup di dunia dan akhirat untuk mereka. Saling bergantian dan bahu membahu dalam membacakan buku-buku, di luar menemani aktivitas bermain anak, kami lakukan agar mereka tetap bersemangat dan akrab dengan buku.

Yang paling berkesan buat ummi dalam level 5 ini adalah ketika Fikriy dengan swadaya meminta untuk belajar Iqro sendiri, dan alhamdulillah semangat belajar (terakhir sampai dengan huruf sin). Ternyata memang teladan orang tua memberi dampak kepada anak-anak karena mereka melihat langsung contoh nyatanya. Hal ini juga yang memacu semangat kami sebagai orang tua untuk terus membenahi diri dan bersabar dalam mencari ilmu. Kami akui pula ada masa-masa terutama ummi yang jika terlalu lelah di rumah, terkadang menjadi kurang sabarnya dalam membersamai anak-anak, maka ketika itu pula saya meminta maaf atas ketidaksabaran dalam menghadapi mereka. 

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta'ala memudahkan kami sebagai orang tua dalam menuntut ilmu, terus membenahi diri dan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala juga membalas semua kebaikan Ibu Septi dan Pak Dodik sebagai founder serta membalas kebaikan tim fasilitator yang di sela-sela kesibukan masih menyempatkan untuk berbagi kepada kami.

Depok,
18 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment