10/6/17

Aliran Rasa Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini

Bismillahirrahmanirrahim..

Di level ke delapan Kelas Bunda Sayang kali ini topiknya adalah tentang Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini yang disesuaikan dengan usia anak peserta kelas. Karena Fikriy masih berusia 4 tahun dan belum mengenal dan dikenalkan tentang konsep uang, namun sudah memiliki sedikit pemahaman tentang konsep keinginan dan fungsi uang. Contoh sederhananya, jika ingin es krim, maka Fikriy akan meminta kepada ayah atau ummi untuk membelikan ke warung, membayar uang belanja sayuran kepada tukang sayur harian yang lewat di depan rumah, dan sebagainya. Sehingga di level kali ini, ummi sedikit menambah fokus kepada Maha Pengatur dan Pemberi Rezeki yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Dengan bermodalkan celengan tabungan yang sudah ada, selama 10 hari ummi mengajak Fikriy untuk membiasakan menabung berapapun jumlahnya, dengan mengucapkan bismillah semoga menjadi rejeki yang barokah. Kemudian kami juga mendiskusikan akan dipergunakan untuk apa uang tersebut. Karena masih anak-anak, cita-citanya masih berputar pada dunia mainan. Namun ada juga momen yang mengharukan ketika ummi mengajak Fikriy menyisihkan sebagian untuk orang miskin, dia bertanya mengapa orang itu ada yang miskin. Dan di sinilah kesempatan yang membuka mata hati ummi untuk menanamkan dialog ketauhidan sejak dini tentang konsep harta dalam agama Islam. Ummi bersyukur dalam kelas BunSay kali ini bersinggungan dengan topik rejeki yang banyak di antara kita yang tertipu untuk mengejarnya di dunia dengan melupakan bahwa rejeki itu sudah diatur bahkan sejak manusia berada di dalam rahim seorang ibu.

Perjalanan kami tentang konsep harta dalam Islam masih panjang dan banyak pe er yang mesti dikerjakan, terutama bagi ummi dan ayah sebagai orang tua yang harus banyak belajar kembali tentang ikhtiar menjemput rejeki dan menggunakannya dengan amanah. Mudah-mudahan ikhtiar kami membimbing anak-anak agar tumbuh imannya dalam hati bahwa rejeki itu tidak akan tertukar, namun harus ada ikhtiar dalam menjemputnya, dan menggunakannya untuk bekal di akhirat nanti, dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seperti semboyan IIP, rejeki itu pasti, kemuliaan itu wajib dicari

No comments:

Post a Comment