4/12/17

Aliran Rasa Level 3 Kelas Bunda Sayang My Family My Team

Bismillahirrahmanirrahim,

Izinkan saya membuka tulisan ini dengan mengutip riwayat oleh Ahmad dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata :

Aku menjadi pembantu Nabi Shallallahu' alayhi wa sallam selama sepuluh tahun. Tidaklah beliau memberiku perintah, lalu aku lama mengerjakannya, atau tidak aku kerjakan sama sekali, melainkan beliau tidak mencelaku. Apabila ada salah satu anggota keluarga beliau yang mencelaku beliau bersabda, "Biarkanlah dia. Kalau dia mampu, pasti dilakukannya."

Inilah suri tauladan yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu' alayhi wa sallam yang tidak banyak mencela perilaku anak-anak. Sementara saya sambil beristighfar karena kurangnya ilmu dan dangkalnya kesabaran, masih terlalu sering melihat kekurangan anak-anak, mengeluhkan hal-hal remeh, dan berandai-andai panjang atas hal yang tidak perlu.

Ketika diberikan tugas tentang Proyek Keluarga di kelas Bunda Sayang IIP, terbayang lah semua kerumitan di depan mata. Bagaimana merancang beberapa proyek keluarga, satu saja rasanya terlalu berat dilakukan dengan dua anak balita ini, apalagi proyek keluarga yang minimal dijalankan dalam waktu 10 hari. Apakah mungkin keluarga kecil saya bisa menjadi tim yang solid, belum lagi dengan kerjaan rumah, kelas Online dan offline lainnya, ah rasanya banyak challenge yang sudah menghadang bahkan sebelum saya melangkah. Namun, yang membesarkan hati saya saat membaca detail penjelasan tentang tugas saat itu, adalah proyek keluarga itu bukanlah sesuatu yang kompleks, bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana, namun dilakukan dalam koridor dua hal yaitu aktivitas dan organisasi plus manajemen. Sehingga lahirlah sebuah proyek keluarga.

Dalam perjalanannya, justru sayalah sebenarnya yang belajar kembali tentang Manajemen Proyek yang dulu kerap saya kerjakan di kantor. Rasanya jauh berbeda, kalau dulu dengan Excel, kali ini dengan time table sederhana, target-target kecil yang tampak di depan mata, dan ternyata semua perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menjadi begitu kaya dengan warna dan pernak-perniknya. Ada masa serunya, kadang penuh tangis, sehingga proyek keluarga menjadi tak berjalan sesuai dengan rencana. Namun, disitulah kesabaran berbuah. Pengharapan diuji atas diri saya, apakah bisa menahan bibir dari rangkaian perkataan dan sikap yang tidak baik ketika kecewa dengan proses yang sedang berjalan.

Proyek keluarga pertama yang kami lakukan justru tidak berjalan mulus sesuai dengan rencana. Namun saat itu tetap saya amati, tulis dan apresiasi meski rasanya ingin mengambil alih kemudian agar proyek berjalan on track. Saat itulah biasanya saya bertanya jujur pada diri sendiri, sebenarnya apa tujuan proyek keluarga ini kami lakukan. Apakah untuk selesai sempurna saja, karena jika itu tujuannya maka saya takut akan berhasil sebagai kolektor badge saja.
Saat tidak berharap terlalu banyak pada anak-anak saya, justru itulah turning point nya, terlihat bagaimana seorang anak dengan upayanya sendiri memiliki ownership yang begitu kuat untuk memastikan Jelly yang sudah dibuat dengan porsinya, sampai dan dimakan untuk Om nya. Deliverables nya malah lebih jauh dari yang sekedar saya harapkan yaitu membuat nuitrijel. Ini anak malah memikirkan bagaimana agar Jelly itu bisa dinikmati oleh targetnya. Menakjubkan bukan!

Sehingga saya seringkali meminta maaf kepada anak-anak, atas ketidaksabaran dalam menahan diri untuk tidak menjadi komentator yang bisa memadamkan nyala api semangat seorang anak yang ingin belajar banyak hal di dunia ini, semata karena menganggap bahwa si anak masih terlalu dini dan butuh bantuan. Akhirnya sekarang, saya berusaha kuat-kuat, menggigit bibir sendiri agar bisa menahan diri untuk tidak selalu terjun memberikan bantuan karena dengan demikian anak akan belajar lebih banyak lagi.

Semoga kami sebagai kedua orang tua, dapat mengemban amanah yang tidak boleh dilalaikan, agar menjadi sosok - sosok climbers yang memiliki daya juang dan tangguh dalam menghadapi semua tantangan di masa mendatang.

"Family Project", "Bunda Sayang", "IIP", "KuliahBunsayIIP", "My Family My Team", Game Level3

No comments:

Post a Comment