3/26/17

"Jelly untuk Om dan Tante Kesayangan Fikriy" Tantangan Day 2 My Family My Team (Pelaksanaan)

Bismillahirrahmanirrahim,

Pagi ini dimulai dengan sedikit drama ketika ummi sedang bersiap untuk ke mesjid sementara Mas Fikriy yang seharusnya tinggal di rumah bersama dede dan Ayah berkeras untuk ikut. Namun ketika akan mandi pagi, yang mungkin memang terlalu cepat jaraknya dari saat mata terbuka hingga terkena guyuran air pagi yang dingin, Fikriy akhirnya tantrum deh huhuhu. Namun alhamdulillah dengan upaya mempraktikkan komunikasi produktif yang masih patah-patah, akhirnya emosi Fikriy bisa mereda dan siap untuk berangkat bersama ummi.

Hari ini adalah jadual proyek menyiapkan jelly yang akan dibawa ke rumah Om Koko dan Teyu. Namun plan yang sudah disusun rapi semalam pada pelaksanaannya sedikit banyak bergeser. Selepas pengajian, ummi dan Ayah masih perlu berkemas untuk menghadiri acara kopdar di Kemang. Namun kami menyadari akan tiba di sana dengan sangat terlambat melihat kondisi domestik yang belum selesai (baca : tumpukan cucian kotor, menyiapkan makanan anak-anak, menunggu ayah mandi, dan sederet panjang daftar lainnya yang masih menanti untuk diselesaikan).

Alhamdulillah, di antara kejar-kejaran waktu tersebut, ummi teringat proyek jelly yang harus dikerjakan oleh Fikriy. Apakah berjalan dengan lancar sesuai rencana?

Ternyata tidak. Lah, kok bisa? Ya bisa aja, namanya juga manusia berencana hihi. Ternyata setelah ummi renungkan ternyata membuat proyek keluarga itu sebenarnya susah susah gampang ya, apalagi dilakukan bersama dengan anak-anak. Banyak aspek yang harus dipersiapkan dan diperhatikan meski terlihat sepele lho.

1. Fokus pada proses bukan hasil
2. Sederhana
3. Menyenangkan
4. Mudah menantang
5. Memiliki durasi

Dari 5 kriteria di atas, Jelly untuk Om dan Tante Kesayangan Fikriy insyaallah sudah memenuhi semua kriteria yang menurut ummi bisa dilakukan untuk anak 3th 10 bulan. Konsepnya sesuai dengan tema silaturrahim yaitu potluck, sehingga yang akan fikriy bawa adalah dessert atau hidangan pencuci mulut. Namun, pada proses pelaksanaannya, ada beberapa hal yang ternyata bisa memecah konsentrasi dan minat fikriy untuk menyelesaikan jobdesc nya.

1. Mood atau suasana hati, sangat berpengaruh pada saat pelaksanaan proyek kami. Antara mungkin fikriy masih kecapean setelah ikut menemani ummi ke mesjid, lapar karena belum sarapan dengan benar atau lelah menunggu waktu hingga jobdesc nya bisa dikerjakan.
2. Kudapan yang memecah konsentrasi fikriy hari ini bernama coklat. Hihi, mungkin karena lama menunggu akhirnya Fikriy diberi sebuah coklat sedot. Nah, begitu coklat sedot ini diterima, konsentrasi fikriy adalah hanya tertuju pada coklat itu. Lupa dengan tugasnya hihihi.
3. Memaksa anak mengerjakan sebuah jobdesc adalah kesia-siaan belaka. Percayalah, tidak akan ada gunanya untuk memaksa karena anak-anak punya begitu banyak jawaban untuk menghindari melakukan tugasnya ketika konsentrasi nya terpecah.

Akhirnya, hari ini kami mengerjakan proyek perdana dengan lapang dada, dibilang berhasil ya tidak juga, namun dikatakan gagal kok ya tidak. Fikriy masih berperan menyiapkan Jelly, menuang semua bahan ke panci. Namun ketika sudah waktunya mencetak Jelly ke tempatnya,, di sini fikriy tiba-tiba zonk. Akibat fokusnya yang terbelah hihi. Ummi turun tangan untuk menuang ke cetakan yang sudah disiapkan.
Sesampainya di rumah Om dan Tante nya, fikriy terlihat malu-malu menawarkan Jelly rasa anggur yang sudah dimasukkan ke dalam wadah pendingin.

No comments:

Post a Comment