6/9/17

T10H Level 5 Day 1

Bismillahirrahmanirrahim,

Di bulan Ramadhan ini, alhamdulilah ummi masih mendapat kesempatan untuk naik ke level 5 di kelas Bunda Sayang Depok. Setelah materi sebelumnya KomProd, Melatih Kemandirian Anak, my family my team, Dan Mengenal Gaya Belajar Anak, maka kali ini tantangannya adalah Menstimulasi Minat Baca Anak tentunya sesuai dengan rentang usia masing-masing anak.

Bentuknya secara sederhana adalah memperbanyak kuantitas dan juga kualitas aktivitas membaca anak-anak. Tujuannya adalah setelah anak melewati fase berbahasa yang meliputi mendengar, berbicara kemudian membaca, terakhir anak-anak diharapkan makin terampil menulis. Dalam wujud sederhananya, T10H Level 5 ini, ummi dan keluarga diajak untuk mewujudkan pohon literasi yang merupakan simbol dari banyaknya literasi yang dibaca oleh setiap masing-masing anggota keluarga. Setiap judul buku diibaratkan dengan daun, sehingga semakin rimbun daunnya, semakin rindang pohonnya, maka semakin kaya pula literasi keluarga itu.

Nah, untuk tahap persiapan memperkaya pohon literasi keluarga, sebenarnya sejak kemarin ummi sudah mengajak fikriy berdiskusi sedikit tentang buku-buku kesenangannya. Ceritanya kemarin sehabis bangun pagi, dede mahira masih bobo, ayah juga masih persiapan berangkat ke kantor. Kami berdua duduk santai di teras depan rumah, padahal fikriy belum cuci muka hihi, tapi suasana pagi itu sangat sahdu. Tidak terlalu panas, dan tidak pula mendung. Fikriy lantas ummi tanya mau baca buku apa hari ini?
Fikriy masuk ke dalam ruang tamu, dan tak lama datang kembali dengan sebuah buku tebal tentang aircraft. Dalam hati ummi bilang, alamak tebal kali bukunya hihi. Pagi itupun akhirnya kami lewati sebentar dengan chit chat sebelum tak lama akhirnya dede mahira bangun dan ayah siap berangkat ke kantor.

Hari ini, ummi mengajak fikriy diskusi kembali tentang rencana membuat pohon literasi atau bahasa mudahnya, pohon buku, untuk tugas kami. Ummi cukup takjub dengan jawaban fikriy ketika ditanyakan bagaimana caranya membuat pohon.

Fikriy : "Nanti kita buat pohonnya, trus daun daun, terus jadi deh, mi. 
Bisa pakai kertas coklat yang di gudang (maksudnya kertas sampul buku yang panjang berwarna coklat)."

Kemudian kami sempat juga membuka-buku Rumah Main Anak sebagai referensi membuat pohon yang menarik, dan tentunya aman karena adiknya yang masih sangat ingin tahu banyak hihi. Ummi kemudian teringat, ada ranting pohon kering di rumah Omnya Fikriy yang hari Ahad ini inshaallah akan bermain bersama. Jadi sepertinya menggunakan ranting kering juga cukup menarik, dan nanti judul buku beserta penulis dan nama anggota keluarga, bisa diikat dengan benang.

Mudah-mudahan berjalan dengan lancar!

No comments:

Post a Comment