6/22/17

GAJI dan REJEKI Oleh : Septi Peni Wulandani

*GAJI dan REJEKI*

_Oleh : Septi Peni Wulandani_

" _Jika saat sekolah hanya demi untuk mengejar nilai, saat kuliah hanya demi mengejar ijazah, dan di saat kerja hanya demi mengejar gaji, apa yang akan kita bawa saat menghadap Ilahi?_ "

Pertanyaan ini sangat menohok ketika kami memutuskan untuk tidak lagi bergantung pada gaji, meng "nol" kan diri di saat krisis 1998 berimbas pada keluarga kami.

Keluarga muda dengan anak pertama usia 2 th, anak kedua baru 1 th, dan sang bapak memutuskan resign dari pekerjaan tetapnya.

Situasi ini tidak mudah bagi seorang kepala keluarga, tugas saya sebagai istri adalah membuatnya menjadi menyenangkan.Agar kami yakin bahwa kebahagiaan tidak terletak hanya pada besaran gaji/uang yang kita terima setiap bulannya.

Karena hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka..
Tapi apa yang telah dinikmatinya

Setelah masuk tahap menerima (accepting), memaafkan segala situasi (forgiving), tidak menyalahkan orang lain, dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas diri kami (up grading).

Ternyata kami jadi paham bahwa rezeki tidak selalu terletak pada pekerjaan kita..
Allah menaruh sekehendak-Nya.

Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua hal yang selalu harus menjadi hukum sebab akibat, karena rezeki kadang perlu kita tafakuri. Rasulullah pernah bersabda bahwa

" _Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya_ "

Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa

" _Bisa jadi engkau tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana engkau. Jika rezeki itu ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika rezeki itu berada didalam bumi maka Allah akan perintahkan untuk muncul supaya berjumpa dengan kita_

Masihkah sampai hari ini kita takut akan rezeki, sampai dibela-belain menghambakan diri pada manusia lain,  mengejar  sesuatu yg sudah pasti, mengorbankan amanahNya, melupakan ketaatan padaNya hanya demi angka-angka yang ada di struk gaji?

#padepokanmargosari
#rezeki

No comments:

Post a Comment