5/15/11

Allahummalabbaik.. I came for your call, Ya Rabb

Sebenernya udah lama mau nulis tentang perjalanan umrah di blog, tapi ya itulah kalau memang belum niat serius pasti adaa aja alasan. Yang kecapean pulang kantor terus ngga ada energilah, yang ntar aja besok kalau lagi mood nulislah, yang bahan ceritanya belum banyaklah, hehe,, tapi kali ini saya niat ikhlas mau berbagi cerita perjalanan umrah di bulan April lalu dengan niat mudah-mudahan tulisan saya bisa memberikan motivasi kepada teman-teman yang masih belum kesampaian ke sana (tenang aja, dulu saya juga ngga yakin kapan bisa berangkat, eh tau-taunya alhamdulillah bisa berangkat dan ngajak ayah saya), dan juga motivasi balik untuk saya agar bisa kembali secepatnya ke rumah Allah Swt untuk menunaikan ibadah Hajj, amin ya rabbal 'alamin..

Awalnya, niat untuk umrah itu kaya sumbu api yang belum dinyalakan. Ada sih di hati, tapi ya karena belum dinyalakan pakai api, jadi niatnya belum bener-bener menerangi hati saya. Tadinya mau umrah tahun 2009. Tapi waktu itu saya maunya malah ke Amerika. He? Ngapain ke sana? Yah, soalnya saya punya janji sama diri sendiri, dalam waktu 10 tahun setelah pulang ke Indonesia (oiya dulu saya ikutan program AFS, 90% nya beasiswa) saya harus bisa balik untuk ngunjungin keluarga-keluarga dan teman-teman yang sudah baik banget waktu saya di sana. 2001 saya pulang, 2009 udah hampir deadline janji itu untuk dipenuhi. So, i decided to go. Pake drama tuh buat bisa ke sana, soalnya kan saya masih orang suruhan (disuruh-suruh bos gitu hehehe) jadi nyari waktu untuk cuti 2 minggu itu kan ngga main-main. But, fortunately bos saya baik banget waktu itu, jadi deh saya bisa berangkat.
Done. Janji saya ke diri sendiri udah dipenuhin.
Then, what's next?

Terus saya inget-inget lagi, oiya ya saya punya impian untuk umrah ke Mekkah one day. Bisa donk selanjutnya mewujudkan next dream. Naah, di tahun 2010 ternyata memang belum memungkinkan. Mostly karena kewajiban saya memenuhi amanah kerjaan. Tapi...saya ngga berhenti nabung loh, bahkan akhirnya saya buat account tabungan baru (padahal kerja udah dari 2007 hehe, tapi tabungan khusus baru kejadian 3 tahun setelahnya), jadi saya lebih hati-hati ngatur keuangan. Ngga kerasa sampai datang tahun 2011. Apa lagi yang ditunggu. I just have to make it happen.

Mulai deh saya, nanya-nanya travel agent, beli buku-buku tentang umrah (ini sih dari tahun sebelumnya udah suka nyuri-nyuri baca di toko buku), doa makin kuat untuk dipermudah menuju ke sana. Singkatnya, kalau Allah yang manggil ke rumahnya dan kita ikhlas serta bener-bener menginginkannya, maka yang mempermudah jalan itu adalah yang Maha Perkasa. Subhanallah deh pokoknya, saya kadang suka ngga percaya aja kalau udah ke Mekkah. Dan kadang nangis hehe pengen lagi dan lagi ke sana.

Nah, sekarang saya ingin berbagi sedikit tentang persiapan buat temen-temen yang akan umrah mulai dari persiapan, tips selama di sana dan yang ketiga sharing cerita-cerita unik selama perjalanan yang saya alami.




1. When He calls, please answer!
a. Travel Agen
Mungkin dari semua aktivitas persiapan umrah, yang paling susah-susah-gampang adalah mencari travel agen yang akan mengurus semua hal printilan untuk keberangkatan umrah Anda. Saya aja ngerasa ini kaya milih jodoh, soalnya ada chemistry yang timbul waktu saya ngontak beberapa travel agen. Ada yang mahal, jadi ngga akan ngejar-ngejar balik setelah saya kontak untuk nyari informasi. Ada yang nelpon balik tapi udah telat setelah saya keburu milih travel yang lain. Ada yang di websitenya kelihatan bagus, tapi belum tentu memenuhi harapan (kantong terutama hehehe soalnya mahal). Cuman kalau saya boleh sarankan, selain membandingkan harga, jangan males untuk kontak travel agennya. Dari situ kita bisa menilai apakah travel agennya bisa diandalkan nanti saat kita sudah disana, sesuai dengan keinginan kita, direkomendasikan oleh jemaah lainnya (soalnya ternyata kalau sudah sreg dengan satu travel, biasanya suka berlaku hukum WOM yaitu word of mouth). Kalau oke, tu travel akan direkomendasikan, kalau ngga ya wallahu'alam deh :)

Setelah membandingkan harga, kontak beberapa travel untuk memastikan kamu milih travel yang paling sesuai di hati, nah langkah selanjutnya adalah memulai ke printilan. Alias segala perlengkapan yang diminta travel, segera lengkapin dan kasih ke travel agen. Kenapa soalnya ngga gampang lho last minute-an, dokumen yang diminta lumayan banyak, misalnya foto, paspor, akte kelahiran, etc (list of kelengkapan biasanya selalu ditampilkan agen di website atau bisa ditanyakan via email) dan ini juga untuk berjaga-jaga jangan sampai visa umrahnya ngga keluar karena dokumen ngga lengkap.

Setelah dokumen, pastikan juga booking fee alias uang muka untuk keberangkatan umrah juga kamu lunasin. Soalnya kan agen sudah mulai harus apply visa umrah, pesan kursi pesawat, hotel di sana juga ini memacu kita untuk lebih serius dan semangat menjelang keberangkatan ke tanah suci.
Oiya, jangan lupa ya suntik meningitis sebagai salah satu kewajiban yang diminta. It takes some times, tapi mungkin bisa dicek ke travel agennya apakah menyediakan jasa suntik meningitis di tempatnya. Kalau dulu saya, alhamdulillah begitu. Soalnya kalau hari kerja rada repot juga harus izin.

Kalau dokumen sudah diserahkan, uang muka sudah dibayar, tahap selanjutnya adalah persiapan ilmu sebelum umrah alias manasik.

b. Manasik
Awalnya saya juga ngga tahu kalau umrah itu pakai manasik, soalnya saya pikir haji doank yang pakai manasik hehe. Ternyata umrah juga ada lho :) dan insya allah manfaatnya banyak kalau bisa ikut.
Saat manasik, biasanya ada ustadz yang akan memberikan penjelasan all about umrah. Why umrah? apa saja rukun-rukunnya, apa larangannya dsb. Nah bayangin kalau tentara yang diperintahkan maju ke medan perang, dia ngga dikasih briefing. Ntar kebayangkan nasib tentara itu, alih-alih bisa survive di area perang, yang ada mungkin salah berangkat ke lokasi perang yang seharusnya hehe. Jadi, kalau boleh saran, paksain diri untuk datang manasik. Tanya sama ustadznya hal-hal yang belum jelas. Apapun itu.
Ngga perlu malu, soalnya daripada ntar ibadah umrah kita ngga khusyu dan ternyata malah salah, kan sayang,, udah jauh-jauh niatnya ibadah tapi kurang dilengkapin dengan ilmu, maka nilai ibadahnya bisa berkurang.

Dulu sih saya manasiknya setengah hari, mungkin karena groupnya kecil jadi ngga terlalu banyak tanya jawab. Oiya selain itu, manasik juga sekaligus jadi kesempatan kita untuk mengenal group yang insya allah akan menjadi keluarga kita selama di sana dan sekembalinya ke Indonesia.
Setelah manasik, biasanya dibagikan juga kebutuhan seperti koper, baju ihram dan mukena untuk calon jamaah.

Sampai di sini, masih excited kan :)

c. Fisik
Wah, kalau yang ini mungkin kita semua sudah tahu sama tahu. Practice and exercise insya allah banyak manfaatnya untuk persiapan fisik selama di sana. Why exercise? simple aja sih, kalau nyampe di sana terus jatuh sakit, dan ngga bisa beribadah, kan sayang tuh. Juga mungkin yang ada malah merepotkan jemaah lainnya.
Jadi sebaiknya latihan fisik, minum suplemen, berpikir positif sebelum berangkat akan semakin membuat kita siap untuk memenuhi panggilanNya ke tanah suci.
Oiya, kalau yang belum ada bayangan emangnya kesiapan fisik buat apa sih di Mekkah?
Sa'i atau berlari-lari kecil dari bukit safa ke marwah itu dilakukan 7 kali, yang one waynya sekitar 500m. Jadi total sekitar 3,5km. Nah, itu untuk umrah wajibnya. Kita ke sana kan mau ibadah sebanyak-banyaknya, jadi sa'inya bisa berkali-kali. Do the math, kalau sehari mau umrah sunnah, maka at least udah berapa km sendiri tu buat sa'i. Belum aktivitas ibadah lainnya. Eh, tapi jangan sampai timbul kesan ibadah umrah itu berat ya.. insya allah selama di sana banyak kemudahan yang diberikan Allah kepada tamu-tamunya. Wong yang punya rumah, adalah yang Maha Pencipta dan Pemberi Kemudahan, jadi tenang aja :)

d. Money
Kalau soal uang, ini sangat tergantung pada masing-masing jamaah. Beneran soalnya. Berapapun bisa dibawa dan dihabiskan di Mekkah, Madinah, Jeddah. Cuman sebagai gambaran ya, kalau mau beli teh susu di sana 2 real, beli kebab-kebaban gitu 3 real. Itu kalau buat jajan di luar makan di hotel.
Jadi bawalah seperlunya, kalau narik atm sepertinya sih bisa (soalnya saya ngga sampai narik atm waktu disana) dan credit card is widely accepted.
Jangan sampai lupa yaa, niat untuk ibadah harus diutamakan :)

2. Tips for umrah in KSA
Maaf sebelumnya, saya ngga bermaksud menggurui dan sok ahli. Jadi tips di bawah ini bener-bener murni saya sharing dari pengalaman pribadi sendiri. Yang menulis buku tentang umrah udah sangat banyak, jadi mudah-mudahan tips saya ini bisa menambahkan saja dari buku-buku lainnya.

a. Datanglah dengan hati yang bersih. Insya allah semuanya akan dipermudah.
b. Miliki kantong kesabaran yang tidak ada batasnya. Di sana kan berbeda dengan kebiasaan di negara kita, mungkin waktu menunggu yang sangat lama, makanan yang kurang sesuai selera, hotel yang servisnya kurang memuaskan, dsb. Tapi yang pasti, latihlah kesabaran selama di sana.
c. Tahan untuk tidak mengeluh. Ibadah umrah juga melatih kita untuk tidak gampang mengeluh, soalnya ngeluh juga ngga membantu hehehe. Mending fokus sama ibadah dan gimana caranya membantu orang. Insya allah, ibadah akan menjadi lebih ringan.
d. Puaskanlah ibadah selama di tanah suci. Kalau masih muda, perbanyaklah ibadah sunnah, umrah sunnah, sepuasnya. Secapeknya. Sebanyak-banyaknya. Karena kalau sudah pulang, terkadang kita merasa menyesal karena ibadahnya kurang poll. Juga dengan memperbanyak ibadah selama di sana, insya allah sekembalinya dari tanah suci, kebiasaan itu terbawa.
e. Berbuat baik dengan sesama jemaah. Subhanallah, saya masih sering merasa takjub dengan ciptaan Allah swt, manusia dari segala penjuru dunia, dari berbagai suku, dari berbagai kebiasaan, dari berbagai warna kulit, dari berbagai bahasa, datang ke tanah suci hanya untuk satu tujuan. Memenuhi panggilanNya. Ini juga jadi ladang ibadah untuk kita, misalnya dengan memberikan shaf saat jemaah tersebut kesulitan mendapatkan tempat, membantu ngambilin Al-Qur'an saat anda berada di shaf dekat rak penyimpanan Al-Qur'an.
f. Mingle with the group sesama jemaah. Kebetulan waktu saya berangkat, groupnya hanya ber-12, jadi sudah kaya keluarga sendiri. Saling cek kondisi sesama jemaah, saling mengingatkan untuk ibadah. Insya allah, ibadah juga akan semakin terasa manis selama di sana.
g. Perbanyak membaca Al-Qur'an dan ibadah sunnah selama di Mekkah, Madinah dan tempat-tempat lainnya. Satu rakaat di Mesjidil Haram sama dengan 100.000 pahala. Bukan maksudnya hitung-hitungan, tapi begitulah Allah memberikan reward kepada tamunya, jadi do not waste it. Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan hati dan fisik untuk melakukan ibdah-ibadah tersebut.
h. Simaklah kisah-kisah tentang Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, ummul mukminin saat anda mengikuti tur di kota Mekkah dan Madinah, juga dalam perjalanan menuju ke sana. Insya allah, kita akan semakin mencintai Nabi Muhammad SAW dan seluruh sahabat serta keluarga-keluarganya yang lain, juga semakin terpacu untuk mempelajari lebih banyak tentang Islam. Tempat-tempat yang bersejarah itu, penuh dengan pesan untuk kita semua.
i. Khusus untuk jemaah wanita, sebisa mungkin untuk selalu didampingi oleh mahram atau teman wanita yang lainnya. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kita berada di tanah asing, so a little extra thoughtful actions will do good for us :)
j. Berdo'alah di tempat-tempat mustajab. Insya allah, doa kita akan diperkenankan, walaupun doa yang dipanjatkan insya allah akan dijawabNya.

Mungkin tipsnya masih lebih banyak anda bisa dapatkan di buku-buku yang ditulis oleh para ahli, jadi list di atas adalah tambahan saja dari saya :)

3. Just for laugh :)
Nah, selama persiapan mulai dari airport Soekarno-Hatta sampai tiba di tanah suci, biasanya sih ada aja yang bikin ketawa hehehe.. So, saya pengen sharing sedikit tentang kisah-kisah lucu yang saya alami saat umrah kemarin.

Pesawat alhamdulillah baru saja bersiap untuk take off dari landasan pacu Soeta airport menuju Mekkah. Saya duduk bertiga, ayah di sisi aisle (gang), saya di tengah, dah seorang nenek di kanan deket jendela. Sebagai servis dari Garuda Indonesia, pramugarinya kan biasa tuh ngebagiin permen, minuman di kemasan plastik, tisu basah, sampai tiba di giliran row saya. Pramugari membagikan kemasan kecil juice jeruk untuk penumpang. Kira-kira setelah semua penumpang sudah selesai minum, pramugari pun keliling untuk mengambil sampah kemasan plastik juice tersebut. Dan saat berhenti mengambil sampah di depan row saya, pramugarinya berujar "Ngga perlu dibayar, ibu. Itu minumnya gratis untuk Ibu". Hehehe, jadi si nenek mengira, ngga ada yang gratis di atas pesawat. Terus saya jadi mikir, si nenek aja tau kalau ngga yakin akan haknya, maka kewajiban harus ditunaikan alias dibayar. Nah, ironisnya, banyak orang yang udah tau itu bukan haknya, tapi tetap ngga peduli.. Semoga kita termasuk golongan yang seperti nenek itu yaa :)

ohya, sebenernya ada beberapa kisah lucu sih yang ingin saya ceritain di sini. Tapi udah azan Maghrib, so I'm gonna end here.

Semoga niat dan langkah teman-teman yang akan berangkat umrah dan hajji diberikan kemudahan, dan sekembalinya dari tanah suci menjadi hajji yang mabrur dan umrah yang mabrur. Amin, amin ya rabbal alamin.

We come for your call, Ya Rabb...

No comments:

Post a Comment