8/22/10

Ujung waktu

Nafas berhembus tanpa henti. Tiap detik. 
Laku dunia terus bergulir. Tanpa putus. Tiap waktu.
Memori tercipta deras. Terus dan terus. Tanpa henti.

Demi apa, aku minta sejenak saja Sang waktu bisa berhenti. Memutar kembali dan melambungkan aku ke bagian terbaik dalam ketukan paruh hidup.
Demi apa, aku merasa dikhianati waktu. Atau malah sebaliknya? 
Siapa meninggalkan apa. Aku kah? Atau Sang waktu?

Dia yang terus berputar, tak'kan pernah berhenti. 
Dia yang terus menua, tak'kan pernah menjadi muda.
Dia yang terus berlari, sementara kita masih di sini. 
Dihimpit perih Sang waktu. 
Yang dibuang sengaja. 
Sia-sia.

Kala ujung waktu menyambut di pintu, barulah semua terasa nilainya. 

No comments:

Post a Comment