12/12/16

Nice HomeWork #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulsi IIP/

_Matrikulasi Ibu Profesional batch #2 sesi #8_ *MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

_Matrikulasi Ibu Profesional batch #2 sesi #8_

*MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.


*_Be Professional, Rejeki will Follow_*


Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.


*_Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang_*



Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis). 


Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.


Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar

b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.

c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi

d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.


Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)

b. Kita ingin melakukan apa (do)

c. kita ingin memiliki apa (have)


Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)


Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.


Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”. 


Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/



_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

12/5/16

*Review NHW #7 dan diskusi tanya jawab* *_Matrikulasi IIP Depok batch 2_* _Senin 5 Desember 2016. Pukul 20.00-21.00_

*Review NHW #7 dan diskusi tanya jawab*
*_Matrikulasi IIP Depok batch 2_*
_Senin 5 Desember 2016. Pukul 20.00-21.00_


*IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI*

Disusun oleh
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

_Review Nice Home Work #7_

_[Bunda Produktif]_ *IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI*

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Terima kasih bagi yang sudah mengerjakan NHW#7 ini dengan sangat baik. Melihat satu persatu hasil peta kekuatan teman-teman, maka kami  melihat beragam potensi fitrah yang dimiliki oleh teman-teman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk memasuki ranah produktif.

NHW #7 ini adalah sesi *KONFIRMASI*. Dimana kita belajar mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini, apa yang sudah kita baca tentang diri kita dengan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat.

Ada banyak tools yang sudah diciptakan oleh para ahli tersebut, diantaranya dapat dilihat secara online di  www.temubakat.com http://tesbakatindonesia.com/ www.tipskarir.com dan masih banyak lagi berbagai tes bakat online maupun offline yang bisa kita pelajari.

Kita menempatkan tools-tools tersebut sebagai alat konfirmasi akhir, sehingga kita tidak akan buru-buru menggunakannya, sebelum kita bisa menggunakan mata hati  dan mata fisik kita untuk melihat dan membaca diri dengan jujur. Kita makin paham tanda-tanda yang DIA berikan untuk menjalankan peran produktif kita di muka bumi ini.

Efek yang bisa kita rasakan, saat menjadi ibu kita tidak akan menjadi ibu galau yang buru-buru mencari berbagai alat untuk bisa melihat minat dan bakat anak kita secara instan. Kita justru akan punya pola mengamati bakat minat anak, dari kegiatan aktivitas anak keseharian dg mengamati sifat-sifat dominan mereka, yang mungkin akan menjadi peran hidup produktifnya kelak.

Selain itu juga memperbanyak aktivitas panca indra sehingga kita makin paham bidang yang akan ditekuni anak-anak. Maka modalnya, buka mata, buka hati. Kayakan wawasan anak, kayakan gagasan anak setelah itu buatlah mereka kaya akan aktivitas. Terlibatlah (Engage) , Amati (observe), gunakan mata hati dan mata fisik untuk mendengarkan dan melihat  (watch and listen ) keinginan anak selama rentang 2-14 tahun, lalu perkuat pemantauan hal tsb sampai usia 14 tahun ke atas,  jadi modal pertama adalah mata hati dan kehadiran orangtuanya.

Alat hanya mempermudah kita untuk mengenali  sifat diri kita yang produktif menggunakan bahasa bakat yg sama shg mudah untuk diobrolkan.

Tetapi menggunakan alat bukan sebuah keharusan yang mutlak. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan aktivitas anda saat ini, tidak perlu lagi menggunakan alat apapun untuk konfirmasi.


Salah satu tools yang kita coba kemarin adalah  www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang sering menjadi guru  tamu di komunitas Ibu Profesional.

Apabila teman-teman memiliki tools lain tentang pemetaan bakat ini yang bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanya silakan dipakai, sehingga kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita.

Setelah mendapatkan hasil segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.


*FOKUS pada KEKUATAN, SIASATI segala KELEMAHAN*


Fokus pada kekuatan berarti bahwa ke depan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.

Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami kekuatan diri kita kemudian mencari partner yang cocok. Untuk itu silakan teman-teman amati sekali lagi, potensi kekuatan yang ada pada diri teman-teman, kemudian minta pasangan hidup anda atau partner usaha anda untuk melakukan proses yang sama dengan tools yang sama, agar anda dan partner anda memiliki bahasa bakat yang sama untuk diobrolkan. Setelah itu lihat apakah anda sama-sama kuat di bidang yang sama atau saling mengisi.

Hal ini penting untuk memasuki ranah produktif teman-teman. Akan berkolaborasi dengan pasangan hidup atau memang perlu partner lainnya. Apabila perlu partner lain maka teman-teman sudah paham orang-orang dengan kekuatan seperti apa yang ingin anda ajak kerjasama. Sehingga mulai sekarang sudah tidak lagi asal bilang “saya cocok dengan si A, si B, si C” cocok di bidang mana? Bisa jadi kecocokan anda dengan seseorang tidak bersifat produktif karena memang tidak saling mengisi (komplemen).

Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:
(gambar)

 *POTENSI KEKUATAN*

Banyak orang masih berpandangan bila kita berlatih atau membiasakan diri melakukan suatu aktivitas, kita akan menjadi semakin hebat. Slogannya mengatakan: “pratice makes perfect”. Namun ternyata slogan ini memiliki kebenaran sepanjang dilakukan pada potensi kekuatan Anda. Sibuk berlatih pada aktivitas yang merupakan keterbatasan hanya akan membuang waktu, energi apalagi biaya. Sayang bila kita berpayah-payah melakukan aktivitas yang merupakan keterbatasan kita.

Menurut Abah Rama Royani dalam bukunya yang beliau tulis bersama teman-teman dari Prasetya Mulya yang berjudul 4 E (2010)
*_Potensi Kekuatan adalah aktivitas yang anda SUKA  melakukannya dan BISA  dengan mudah  melakukannya, hasilnya bagus dan produktif_*

Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang  hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.

Setelah memetakan apa yang SUKA dan BISA, maka mulailah menambah jam terbang di ranah anda SUKA dan BISA, mulailah melihat dengan seksama dan kerjakan dengan serius.

Mengapa ranah SUKA terlebih dahulu yang harus kami tekankan. Karena membuat kita BISA itu mudah, membuat SUKA itu baru tantangan.  Maka saran kami masuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu sebagai awalan memasuki ranah produktif teman-teman, kalau anda sudah menemukan “pola”nya disana, sudah merasa “ Enjoy,Easy dan Excellent” , maka mulailah mencoba ke ranah yang lain selama aktivitas tersebut masuk kuadran BISA. Yang sebaiknya tidak dimasuki di awal ini adalah memasuki ranah yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA.

Seiring berjalannya waktu kita semua akan bisa dengan mudah memaknai kalimat ini :

*_“It is GOOD to DO what you LOVE, but the secret of life is LOVE what you DO_*"

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi IIP/


Sumber Bacaan :

_Materi Matrikulasi IIP Sesi #7, Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari, 2016_

_Hasil NHW#7, Peserta Matrikulasi IIP, 2016_

_Abah Rama Royani, 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,Earn), PPM Prasetya Mulya, 2010_

_Referensi tentang bahasa bakat dan potensi kekuatan di www.temubakat.com_

____________________________________________________________________________________
*sesi tanya jawab*


1⃣ Yekti
assalamualaikum,
saya ijin bertanya. berdasarkan hasil dari temuan bakat, yg menjadi pertimbangan utama saya adalah kekuatan saya : educator, mediator, strategiest, communicator, synthesizer, marketer, motivator hampir dibilang memiliki kecocokan apa yg menjadi minat saya, namun kelemahan saya spt analyst, server sekarang mjd rutinitas pekerjaan yg saya lakukan. dan jujur saya merasa sangat tdk berminat kembali dan ingin lbh fokus mendidik anak2 baik di lingkungan formal dan informal. yg ingin saya tanyakan apakah hasil temuan bakat ini akan berbeda-beda sesuai dgn minat kita pada saat itu? apakah hasil kekuatan dan kelemahan saya terwujud karena keinginan saya saat ini? bagaimanakah caranya saya meyakinkan baik melalui suami atau rekan  bahwa ini adalah kekuatan dan kelemahan saya yg memang terkini?
terima kasih

1⃣ Bunda Yekti, yang harus diyakinkan adalah diri Bunda sendiri. Talents mapping hanyalah salah satu tools untuk re-assure (mengkonfirmasi) apa yang selama ini bunda rasakan dalam bidang yang bunda hadapi sehari-hari. Bisa jadi tepat bisa juga tidak, maka tidak perlu saklek sekali apabila di kemudian hari hasilnya berbeda dengan apa yang dirasakan.

Fokus yang harus bunda bangun adalah pada kekuatan bunda, olah sedemikian rupa sehingga bunda dapat mendayagunakannya demi sebaik-baiknya manfaat. Siasati kelemahan dengan bersinergi dengan orang yang lebih ahli jika itu yang Bunda butuhkan untuk berhasil.✅



2⃣ Resti
Kapan atau umur berapa kita bisa melihat bakat/potensi anak? Karena saat ini sdh bbg kegiatan diikuti utk menstimulasi bakat mereka tapi susah bertahan lama karena bosan atau tdk ada teman yg mengikuti kegiatan yg sama tsb.
 ➡2⃣ Pertajam mata bat in Dan jiwa kita bunda Resti, optimalkan waktu-waktu membersamai anak-anak menggunakan observasi fisik Dan hati. Jika kita jeli bibit-bibit bakat bisa terlihat sejak bayi. Bakat tidak sama dengan bidang kegiatan.

Fasilitasi saja lalu dengarkan hati mereka. Melihat bahwa salah satu alasan anak bunda karena tidak ada teman yang mengikuti kegiatan, barangkali saja anak Bunda punya bakat fellowmanship, artinya bisa loyal menjadi follower, tidak hanya sekedar follower biasa. Hanya sekedar contoh, dalam dunia kerja saat ini, fellowmanship penting sebagai adab bagaimana bertindak sebagai bawahan yang bijak cerdas Dan efisien.  Karena kinerja pimpinan juga tercermin dari kinerja bawahannya. Digali terus bunda ✅



3⃣ Wiwit :
Dari review NHW7..saya mengambil makna penting bahwa sebaiknya kita masuk pada ranah yg kita SUKA & BISA. Mohon saran sebaiknya bgmn kita menyikapi utk aktifitas yg kita BISA tetapi kita tdk terlalu suka,krn jd suatu keahlian.

Jazakillah khairan katsiraa ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ

3⃣Bunda Wiwit, salah satu kuncinya produktif ya harus enjoy, kalo gak suka ya tidak perlu dilakukan.✅




4⃣Siti Muslihah

Pertanyaan:
Pada materi tertulis bahwa untuk menyiasati kelemahan salah satu nya  yaitu  bersinergi dg orang lain.., kalau orang lain nya itu adalah pasangan hidup & gak sinkron misalnya saya analytical tp pasangan bukan activator atau pasangan command tp saya bukan emphaty, bagaimana menyiasatinya supaya sy bisa tetap produktif & tidak baperan (bawa perasaan)?
 ➡4⃣ Bunda Siti, ya barangkali pasangan bukan partner sinergi yang pas dalam beberapa hal... Sehingga harus dicari temu titik mana yang klik. Gali lagi. Ngobrol lagi.✅



5⃣ Ika
Dari analisis temubakat.com, bakat saya di bidang educator, motivator. Jika saya berkarir di bidang itu, berarti saya terpaksa meninggalkan anak-anak saya untuk mengajar. Jika saya di rumah saja, rasanya seperti ada yang hilang. Saat dijalankan berbarengan, kondisi anak-anak turun, dalam artian mereka jadi rewel, ngambekan, sulit diajak berkomunikasi. Saya merasa harus balik lagi ke dasar Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Apa yang sebaiknya saya lakukan? (Tiba-tiba galau ini muncul tanpa permisi ๐Ÿ˜‚)
Jazakillah khair...
5⃣ Bunda Ika, bakat tidak selalu harus diaplikasikan diluar rumah. Perkuat di dalam saja. Yuk ingat lagi materi sebelumnya, di rumah tidak asal di rumah, kesungguhan harus diisi sehingga "bagian yang hilang" bisa ketemu. Jadilah educator untuk anak-anak, perkuat bunsay bunCek.✅



6⃣ Ratri
Apa yg harus dilakukan ketika pekerjaan d ranah publik yg dilakukan ternyata tdk dlm kuadran suka dan bisa? Bila demikian apakah aktivitas yg ada dlm kuadran suka dan bisa adl peluang yg perlu diambil??
➡6⃣ Bunda Ratri, berdasarkan yang saya lakukan dan jalankan, iya. Go grab it! ✅



____________________________________________________________________________________
Diskusi malam ini kita sudahi dulu...
 Terimakasih jg utk bunda2 yg sudah menyimak...

Nantikan materi selanjutnya yang akan semakin membuka pola pikir dan langkah yg akan kita ambil kedepannya.. Makanya tetap semangat dikelas Matrikulasi ini.. ๐Ÿ˜ Kita tutup ucapan hamdalah dengan doa kafaratul majelis ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُูƒَ ูˆَุฃَุชُูˆْุจُ ุฅِู„َูŠْูƒَ “Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik” Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih). See u tomorrow teman-teman๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜ Kami yang bertugas mohon diri... Wassalamualaikum Wr.Wb